Pengertian dan Kategorisasi Lembaga Negara

3. Wakil Presiden 4. Dewan Pertimbangan Presiden 5. Kementerian Negara 6. Menteri Luar Negeri 7. Menteri Dalam Negeri 8. Menteri Pertahanan 9. Duta 10. Konsul 11. Pemerintahan Daerah Provinsi 12. Gubemur 13. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi 14. Pemerintahan Daerah Kabupaten 15. Bupati 16. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten 17. Pemerintah Daerah Kota 18. Walikota 19. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota 20. Dewan Perwakilan Rakyat 21. Dewan Perwakilan Daerah 22. Komisi Penyelenggara Pemilihan Umum 23. Bank Sentral: Bank Indonesia 24. Badan Pemeriksa Keuangan 25. Mahkamah Agung 26. Mahkamah Konstitusi 27. Komisi Yudisial 28. Tentara Nasional Indonesia 29. Kepolisian Negara Republik Indonesia 30. Angkatan Darat TNI AD 31. Angkatan Laut TNI AL 32. Angkatan Udara TNI AU 33. Satuan Pemerintah Daerah yang Bersifat Khusus atau Istimewa 34. Badan-Badan lain yang Fungsinya Terkait dengan Fungsi Kekuasaan Kehakiman. Lembaga-lembaga Negara diatas dapat di bedakan lagi berdasarkan fungsi dan Hierarki Dari segi fungsinya, lembaga-lembaga tersebut, ada yang bersifat utama atau primer, dan ada pula yang bersifat sekunder atau penunjang auxiliary yakni: 9 1. Lembaga negara utama atau lembaga Negara primer main state’s organs atau primary constitusional organs , yaitu lembaga Negara yang dibentuk untuk menjalankan salah satu cabang kekuasaan Negara eksekutif, legislatif, atau yudikatif. 9 Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, h. 111. 2. Lembaga Negara penunjang atau lembaga Negara pendukung auxiliary organs, yaitu lembaga Negara yang dibentuk untuk memperkuat lembaga Negara utama dalam menjalankan kekuasaannya, seperi Komisi Yudisial KY yang meskipun dibuat berdasarkan amanat UUD pada wilayah yudikatif, tetapi Komisi Yudisial secara fungsional tetap bersifat lembaga penunjang auxiliary terhadap fungsi lembaga primer kehakiman. Komisi Pemberantasan Korupsi KPK yang dibuat berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sedangkan dari segi hirarkinya, lembaga-lembaga tersebut dapat dibedakan ke dalam tiga lapis. Organ lapis pertama dapat disebut sebagai lembaga tinggi Negara, yaitu: 10 a Presiden dan Wakil Presiden; b Dewan Perwakilan Rakyat DPR; c Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR; d Mahkamah Konstitusi MK; e Mahkamah Agung MA; f Badan Pemeriksa Keuangan BPK. 10 Ibid , h. 106-110. Organ lapis kedua dapat disebut lembaga negara saja. Ada yang mendapatkan kewenangannya dari UUD, dan ada pula yang mendapatkan kewenangannya dari undang-undang. Lembaga negara kedua itu adalah: a Menteri Negara; b Tentara Nasional lndonesia; c Kepolisian Negara; d Komisi Yudisial; e Komisi pemilihan umum; f Bank sentral. Organ lapis kedua ini dapat disejajarkan dengan posisi lembaga-lembaga negara yang dibentuk berdasarkan undang-undang, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia KOMNAS HAM, 11 Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, 12 Komisi Penyiaran Indonesia KPI, 13 Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU, 14 11 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3889. 12 Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4250. 13 Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4252. 14 Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817, Keppres No. 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingah Usaha.