Wilayat Al-Madzalim Sulthan Qadhaiyyah kekuasaan kehakiman

Adapun tujuan dari Undang-Undang Nomor. 5 tahun 1999 sebagaimana diatur pada Pasal 3 adalah untuk: 2 a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efsiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil; c. Mencegah praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha, dan d. Terciptanya efektivitas dan efsiensi dalam kegiatan usaha. Pasal 2 dan 3 tersebut di atas menyebutkan asas dan tujuan-tujuan utama Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 1999. Diharapkan bahwa peraturan mengenai persaingan akan membantu dalam mewujudkan demokrasi ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 2 dan menjamin sistem persaingan usaha yang bebas dan adil untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta menciptakan sistem perekonomian yang efsien Pasal 3. Oleh karena itu, mereka mengambil bagian pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang sesuai dengan Pasal 3 Huruf a dan b Undang- Undang Nomor. 5 Tahun 1999 dari struktur ekonomi untuk tujuan 2 Undang-Undang Nomormor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek MoNomorpoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat , h. 8 perealisasian kesejahteraan nasional menurut Undang-Undang Dasar 1945 dan demokrasi ekonomi, dan yang menuju pada sistem persaingan bebas dan adil dalam pasal 3 Huruf a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Hal ini menandakan adanya pemberian kesempatan yang sama kepada setiap pelaku usaha dan ketiadaan pembatasan persaingan usaha, khususnya penyalahgunaan wewenang di sektor ekonomi. 3

B. Sejarah Pembentukan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertetntu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. 4 Monopolisme dalam kegiatan ekonomi khususnya di Indonesia telah mencatatkan sejarah yang kelam. Praktek monopoli telah diterapkan sejak lama oleh para penjajah yang pada akhirnya hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan bahkan menyengsarakan perekonomian rakyat kecil. Selepas kemerdekaan Indonesia, praktek monopoli ala kolonialisme sudah tidak diterapkan lagi. Meskipun demikian pada tataran praktis, kegiatan perekonomian secara makro tetap dikuasai oleh sekelompok orang yang dekat dengan lingkaran 3 Andi Fahmi Lubis, Dkk, Hukum Persaingan Usaha Antara Teks dan Konteks,Jakarta, KPPU-RI,2009 , h. 15. 4 Undang-Undang Nomormor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Bab I Pasal I ayat 2, KPPU-RI, h. 6.