Analisis Statistik Deskriptif uji simultan uji F statistik

55 31 Kota Sibolga √ √ Sampel 15 32 Kota Tanjung Balai √ √ Sampel 16 33 Kota Tebing Tinggi √ √ Sampel 17 Sumber : http:id.wikipedia.orgwiki , www.sumutprov.go.id , 2009 BPS Badan Pusat Statistika Sumatera Utara 2009

B. Hasil Analisis Data Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Berikut merupakan data statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan : Catatan : Angka-angka tersebut dinyatakan dalam ribuan rupiah Rp 000. Misalnya, Dana Alokasi Umum X1 tertinggi adalah Rp 748.707.000.000 Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam ribuan rupiah: 1. rata-rata dari dana alokasi umum adalah 281122313.73 dengan standard deviasi 168176919.220 dan jumlah data yang ada adalah 51. Nilai dana alokasi umum X1 tertinggi adalah 748707000, dan nilai dana alokasi umum X1 yang terendah adalah 43399000, 2. rata-rata dari dana alokasi khusus X2 adalah 23011323.04 dengan standard deviasi 15589880.398 dan jumlah data yang ada adalah 51. Nilai dana alokasi Tabel 4.2 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DAU 51 43399000 748707000 281122313.73 168176919.220 DAK 51 4000000 67893565 23011323.04 15589880.398 UP 51 .1069719 5.3080708 1.100680530 .6904119284 Valid N listwise 51 Universitas Sumatera Utara 56 khusus X2 tertinggi adalah 67893565, dan nilai dana alokasi khusus X2 yang terendah adalah 4000000, 3. rata-rata dari upaya pajak daerah Y adalah 1.100680530 dengan standar deviasi sebesar 0.6904119284 dan jumlah data yang ada sebanyak 51. Nilai upaya pajak daerah Y terendah adalah 0.1069719 dan nilai upaya pajak daerah Y tertinggi adalah 5.3080708.

2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji normalitas.

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini mengunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis: H : Data residua l berdistribusi normal H 1 : Data residua l tidak berdistribusi normal H diterima apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05, sedangkan H ditolak jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 51 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .66413611 Most Extreme Differences Absolute .222 Positive .222 Negative -.198 Kolmogorov-Smirnov Z 1.582 Asymp. Sig. 2-tailed .013 a. Test distribution is Normal. Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil analisis metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov, menunjukkan bahwa Nilai Kolmogrov – Smirnov sebesar 1.582 dan tidak signifikan pada 0.05 karena Asymp. Sig. 2-tailed 0.0.13 dari 0.05, jadi kita menerima H yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara tidak normal atau dengan kata lain variabel residual berdistribusi tidak normal. Berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas dengan grafik histogram, ditunjukkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 58 Gambar 4.1 Uji Normalitas Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas di atas memperlihatkan bahwa pada grafik histogram di atas distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang menceng skewness kiri maupun menceng kanan atau bisa disimpulkan bahwa data tersebut tidak normal. Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.2 Uji Normalitas Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal plot, terlihat titik- titik menyebar tidak disekitar garis diagonal serta penyebarannya menjauh dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi tidak normal. Semua hasil pengujian melalui analisis grafik dan statistik diatas menunjukkan hasil yang sama yaitu tidak normal,sehingga dilakukan tindakan perbaikan yaitu dengan melakuakan transformasi seluruh variabel penelitian kedalam fungsi Logaritma Natural LN. Hasil pengujian data ulang menghasilkan: Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.4 Setelah Transformasi dengan Logaritma Natural One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 51 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .41675698 Most Extreme Differences Absolute .170 Positive .094 Negative -.170 Kolmogorov-Smirnov Z 1.213 Asymp. Sig. 2-tailed .106 a. Test distribution is Normal. Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil analisis metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov, menunjukkan bahwa Nilai Kolmogrov – Smirnov sebesar 1.213 dan tidak signifikan pada 0.05 karena Asymp. Sig. 2-tailed 0.106 dari 0.05, jadi kita tidak dapat menolak H yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas dengan grafik histogram, ditunjukkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 61 Gambar 4.3 Uji Normalitas Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas di atas memperlihatkan bahwa pada grafik histogram di atas distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng kanan atau bisa disimpulkan bahwa data tersebut normal. Universitas Sumatera Utara 62 Gambar 4.4 Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal plot, terlihat titik- titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Semua hasil pengujian melalui analisis grafik dan statistik diatas menunjukkan hasil yang sama yaitu normal.

b. Uji Multikolinearitas

Mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat Universitas Sumatera Utara 63 kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu: Tol 0.10 dan variance Inflation Factor VIF 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian: Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.662 2.050 1.787 .080 LN_DAU -.369 .109 -.467 -3.393 .001 .862 1.160 LN_DAK .207 .084 .338 2.451 .018 .862 1.160 a. Dependent Variable: LN_UP Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance dana alokasi umum X1, dana alokasi khusus X2 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF nya 10. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian.

c. Uji Heterokedasititas

Grafik scatterplot dan Uji Glejser digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah dalam penelitian terjadi Heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini: Universitas Sumatera Utara 64 Gambar 4.5 Grafik Scatterplot Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Gambar scatterplot di atas memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Gambar scaterplot ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel devenden LN Upaya Pajak Daerah berdasarkan masukan variabel indevenden, LN Dana Alokasi Umum dan LN Dana Alokasi Khusus. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat juga pada statistik uji glejser berikut ini: Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .635 1.531 .415 .680 LN_DAU .073 .081 .135 .894 .376 LN_DAK -.106 .063 -.255 -1.687 .098 a. Dependent Variable: ABS Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Berdasarkan hasil analitis diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut Absut. Terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5 0.05, jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.7 Uji Autokorelasi a. Predictors: Constant, LN_DAK, LN_DAU b. Dependent Variable: LN_UP Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan dari Prof. Singgih sebagai berikut: Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .464 a .215 .182 .42535 1.328 Universitas Sumatera Utara 66 1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Pada bagian model summary, hasil pengujian diatas terlihat bahwa angka D- W sebesar +1.328 atau - 21.328+2 , karena angka D-W diantara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak ada autokorelasi

3. Model Dan Teknik Analisis Data a. Model Regresi Berganda

Berdasarkan nilai-nilai koefisien di atas, persamaan regresi yang dapat disusun untuk variabel dana alokasi umum dan dana alokasi khusus adalah dalam ribuan rupiah : Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.662 2.050 1.787 .080 LN_DAU -.369 .109 -.467 -3.393 .001 .862 1.160 LN_DAK .207 .084 .338 2.451 .018 .862 1.160 a. Dependent Variable: LN_UP LNY = 3.662 − 0.369LNX 1 +0.207 LNX 1 Keterangan: LNY = Logaritma Natural Realisasi Upaya Pajak Daerah Universitas Sumatera Utara 67 LNX1 = Logaritma Natural Realisasi Dana Alokasi Umum LNX2 = Logaritma Natural Realisasi Dana Alokasi Khusus Interpretasi dari persamaan di atas adalah : a. konstanta a sebesar 3.662, menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka LN upaya pajak sebesar 3.362, b. koefisien X1 b1 = -0.369, ini menunjukkan apabila terjadi perubahan variabel LN dana alokasi umum sebesar 1 akan menurunkan LN upaya pajak daerah sebesar -0.369 atau 36,6 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol, ini berarti variabel X1 memiliki pengaruh negatif terhadap terhadap variabel Y, c. koefisien X2 b2 = 0.027, ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan LN dana alokasi khusus sebesar 1, maka akan menaikkan LN upaya pajak daerah sebesar 0.027 atau 2.27, dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol, ini berarti variabel X2 memiliki pengaruh positif terhadap variabel Y.

b. Pengujian Hipotesis 1. uji Parsial Uji t Statistik

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 68 Tabel 4.9 Uji statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.662 2.050 1.787 .080 LN_DAU -.369 .109 -.467 -3.393 .001 .862 1.160 LN_DAK .207 .084 .338 2.451 .018 .862 1.160 sa. Dependent Variable: LN_UP Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tersebut adalah sebagai berikut: a. LN dana alokasi umum LNX1 mempunyai nilai signifikansi 0.001 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0.05, sedangkan nilai t hitung -3.393 t tabel 2.010634722 t- tabel = α , 0.05 : df ,48 = 2.010634722. Berdasarkan kedua nilai tersebut disimpulkan bahwa H diterima, ini menunjukkan bahwa secara parsial dana alokasi umum tidak memberikan pengaruh positif terhadap upaya pajak daerah, b. LN dana alokasi khusus LNX2 mempunyai nilai signifikansi 0.018 yang lebih kecil dari 0.05, dan nilai t hitung 2.451 t tabel 2.010634722 t- tabel = α , 0.05 : df ,48 = 2.010634722. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dana alokasi khusus secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap upaya pajak daerah . Universitas Sumatera Utara 69

2. uji simultan uji F statistik

Menguji pengaruh LN dana alokasi umum dan LN dana alokasi khusus secara bersama terhadap LN upaya pajak daerah digunakan uji statistik F, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.10 Uji Statistik F Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, bahwa nilai F hitung adalah 6.579 yang jauh lebih besar dari 4, dengan tingkat signifikansi 0,003 yang lebih kecil dari 0.05, ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen, LNX1 dana alokasi umum dan LNX2 dana alokasi khusus secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap LNY upaya pajak daerah. Hasil analisis ini diperkuat dengan membandingkan antara nilai F hitung 6,579 yang jauh lebih besar dari F tabel 3.190727336, dimana F tabel dihitung dengan menggunakan fungsi FINV pada microsoft office excell α = 0,05: 2: 48 = 3.190727336. ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.381 2 1.190 6.579 .003 a Residual 8.684 48 .181 Total 11.065 50 a. Predictors: Constant, LN_DAK, LN_DAU b. Dependent Variable: LN_UP Universitas Sumatera Utara 70

3. Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jambi

6 89 104

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

4 50 84

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Studi Empiris Di Kabupaten/ Kota Provinsi Aceh

1 53 124

Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Upaya Pajak Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/ Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 37 110

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

4 59 87

Analisis Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintahan Kota Bandung)

2 24 129