Pengertian Dana Alokasi Khusus Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK

24 Sementara itu, yang menjadi kepentingan daerah adalah kecukupan suciffiency, terutama adalah untuk menutup fiscal gap. Suciffiency dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kewenangan, dan Standar Pelayanan Minimum SPM. Menurut Saragih 2003:132, “tujuan Dana Alokasi Umum di samping mendukung sumber penerimaan daerah juga sebagai pemerataan equalization kemampuan keuangan pemerintah daerah.”

E. Dana Alokasi Khusus DAK

1. Pengertian Dana Alokasi Khusus

Menurut Renyowijoyo 2008:223 Dana Alokasi khusus DAK dialokasikan dari APBN kepada daerah tertentu dalam rangka pendanaan pelaksanaan desentralisasi untuk : a. mendanai kegiatan khusus yang ditentukan pemerintah atas dasar prioritas nasional, b. mendanai kegiatan khusus yang daerah tertentu. Penyusunan kegiatan khusus yang ditentukan oleh Pemerintah tersebut dikoordinasikan dengan Gubernur, dan dilakukan setelah dikoordinasikan daerah yang bersangkutan. Penghitungan alokasi dilakukan melalui 2 dua tahapan, yaitu : Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK dan penetuan besaran alokasi DAK masing- masing daerah. Penetuan daerah tertentu harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, kriteria teknis. Besaran alokasi DAK masing-masing daerah sebagaimana Universitas Sumatera Utara 25 ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Kriteria umum dirumuskan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang dicerminkan dari peneriaman umum APBD setelah dkurangi Belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah. Kemampuan keuangan dihitung melalui indeks fiskal netto. Daerah yang memenuhi kriteria umum merupakan daerah dengan indeks fiskal netto tertentu yang ditetapkan setiap tahun. Kriteria khusus dirumuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan otonomi khusus dan karakteristik daerah. Kriteria khusus dirumuskan melalui indeks kewilayahan oleh Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan masukan dari Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional dan menteripemimpin lembaga terkait. Kriteria teknis 51 disusun berdasarkan indikator-indikator kegiatan khusus yang akan didanai DAK. Kriteria teknis dirumuskan melalui indeks teknis terkait.

2. Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK

Alokasi DAK per daerah dietapkan deengan Peraturan Menteri Keuangan. Berdasarkan penetapan alokasi DAK sebagaimna dimaksud dalam PP No. 55 Pasal 58 tentag Dana Perimbangan, Menteri teknis menyusun petunjuk penggunaan DAK. Petunjuk teknis penggunaan DAK dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri. Daerah penerimaan DAK wajib mencatumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan DAK. DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai Universitas Sumatera Utara 26 administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas. Daerah penerimaan DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10 sepuluh persen dari besaran alokasi DAK yang diterimanya. Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik. Daerah dengan kemampuan keuangan tertentu tidak diwajibkan menganggarkan Dana Pendamping.

3. Penyaluran DAK

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jambi

6 89 104

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

4 50 84

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Studi Empiris Di Kabupaten/ Kota Provinsi Aceh

1 53 124

Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Upaya Pajak Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/ Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 37 110

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

4 59 87

Analisis Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintahan Kota Bandung)

2 24 129