Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

37 Murni 2010 dalam penelitiannnya yang berjudul “Pengaruh Faktor Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dengan Volume Perdagangan Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus di BEJ Periode Januari 2004 – Desember 2008”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai tukar dan Suku Bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG.

2.3. Kerangka Konseptual

Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara nilai tukar dan harga saham di pasar modal. Efek positif yang terjadi terlihat pada depresiasi mata uang Rupiah terhadap harga saham. Pada jangka pendek, Rupiah cukup terdepresiasi pada saat pemerintah mengambil kebijakan menaikkan suku bunga dengan tujuan untuk menahan jatuhnya nilai rupiah. Tapi dengan tingginya suku bunga, sangat mungkin dapat mengakibatkan turunnya present value dari future cash flow perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham menjadi jatuh Fahmi, 2006:32. Suku bunga mempengaruhi harga saham karena pengaruhnya terhadap laba. Penjualan saham sebagai tanggapan atas naiknya suku bunga akan menekan harga saham Brigham dan Houston, 2001:161. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap harga saham. Inflasi adalah kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan. Inflasi yang terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan daya beli uang purchasing power of money. Di samping itu, inflasi yang tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya. Universitas Sumatera Utara 38 Sebaliknya jika tingkat inflasi suatu negara mengalami penurunan, maka hal ini akan merupakan sinyal yang positif bagi investor seiring dengan turunnya risiko daya beli uang dan risiko penurunan pendapatan riil Tandelilin, 2001:212-213. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap harga saham. Nilai tukar atau kurs valuta asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Peningkatan yang terus menerus terjadi pada harga saham akan membantu terdorongnya mata uang domestik pada pasar modal domestik. Tindakan investor asing akan membeli mata uang domestik untuk diinvestasikan pada pasar modal yang mengalami bullish Naik dan tekanan ini akan menyebabkan terapresiasinya mata uang domestik dalam jangka panjang. Meningkatnya nilai tukar mempunyai efek positif pada harga saham secara keseluruhan dalam jangka pendek Fahmi, 2006:31. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kurs berpengaruh negatif terhadap harga saham Price Earning Ratio PER menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earnings. PER yang tinggi adalah baik bagi suatu perusahaan, karena menunjukkan bahwa publik yang berinvestasi menganggap perusahaan itu dalam kondisi yang menguntungkan. Suatu penurunan yang terus-menerus dalam rasio PER mencerminkan turunnya kepercayaan investor atas potensi pertumbuhan dari perusahaan itu Siegel et.al, 2006:357. Dengan turunnya kepercayaan investor atas potensi pertumbuhan perusahaan, maka investor tidak akan berinvestasi pada saham perusahaan tersebut. Hal ini akan menyebabkan harga saham perusahaan Universitas Sumatera Utara 39 tersebut jatuh. Maka dapat disimpulkan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Return on Investment ROI merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari jumlah dana yang diinvestasikan perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan aset yang dimiliki untuk memperoleh laba bersih perusahaan Sitanggang, 2012:30-31. Perolehan laba bersih yang tinggi akan menarik investor untuk berinvestasi pada saham suatu perusahaan. Sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan bila permintaan naik maka harga akan naik, maka harga saham akan meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan investor akan saham perusahaan tersebut. Maka dapat disimpulkan, ROI berpengaruh positif terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio antara total hutang dengan total ekuitas dalam perusahaan yang memberikan gambaran perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri perusahaan. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar peranan hutang dalam membiayai aset perusahaan dan sebaliknya Sitanggang, 2012:25-26. DER yang rendah berarti perusahaan dalam kegiatan operasionalnya lebih sedikit menggunakan hutang. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap saham perusahaan tersebut karena resiko perusahaan tersebut bangkrut karena tidak dapat membayar hutang menjadi lebih kecil. Dengan meningkatnya kepercayaan investor, maka harga saham perusahaan tersebut akan cenderung meningkat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap harga saham. Universitas Sumatera Utara 40 Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disusun kerangka konseptual yang menggambarkan pengaruh makro ekonomi dan fundamental terhadap harga saham seperti pada Gambar 2.1 berikut ini. Sumber: Sitanggang 2012, Fahmi 2006 , Tandelilin 2001, Siegel et.al 2006 Gambar 2.1. Kerangka Konseptual 2.4. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Faktor makro ekonomi yang terdiri dari suku bunga, inflasi dan kurs dan faktor fundamental yang terdiri dari Price Earning Ratio PER, Return on Investment ROI, dan Debt to Equity Ratio DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia Suku Bunga Inflasi Kurs PER ROI DER Harga Saham Universitas Sumatera Utara 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lain atau menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2008-2012. Data diambil dari beberapa situs seperti www.idx.co.id, www.bi.go.id, dan www.bps.go.id. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Januari 2014 sampai dengan bulan April 2014.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas terdiri atas suku bunga X1, inflasi X2, kurs X3, PER X4, ROI X5 dan DER X6. Variabel terikat yaitu harga saham perusahan asuransi di Bursa Efek Indonesia Y1. 2. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008 sampai dengan 2012. Universitas Sumatera Utara