Saham Uraian Teoritis 1. Pasar Modal

20 8. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses kontrol sosial. 9. Mendorong pengolaan perusahan dengan iklim terbuka, pemanfaatan manajemen profesional, dan penciptaan iklim berusaha yang sehat.

2.1.2. Saham

Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya disebut juga juga sebagai pemegang saham Samsul, 2006:45. Saham terdiri atas dua, yaitu: 1. Saham preferen preferrend stock Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti obligasi dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa. Tandelilin, 2001:18 Menurut Koch 2008:130, ciri-ciri dari saham preferen adalah: - Memiliki dividen lebih tinggi - Didahulukan saat likuidasi - Tidak memiliki hak residual Menurut Mishkin dalam Silvanita, 2009:105, pemegang saham preferen berbeda dengan pemegang saham biasa dalam beberapa hal, yaitu: 1 Pemegang saham preferen memperoleh dividen tetap fixed dividend 2 Harga dari saham preferen relatif stabil 3 Pemegang saham preferen tidak selalu menggunakan hak suaranya kecuali perusahaan gagal membayar dividennya Universitas Sumatera Utara 21 4 Pemegang saham preferen mendapat prioritas klaim terhadap aset dibandingkan pemegang saham biasa, tetapi setelah pemegang obligasi. 2. Saham biasa common stock Saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan Tandelilin, 2001:18. Menurut Anoraga dan Pakarti 2006:54, saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara pada RUPS Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya one share one vote. Menurut Anoraga dan Pakarti 2006:54, dengan memiliki saham suatu perusahaan maka manfaat yang diperoleh di antaranya sebagai berikut: 1. Dividen, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham. 2. Capital gain, keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan belinya. 3. manfaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. Bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima, yaitu Fahmi, 2012:275-276: 1. memperoleh dividen yang akan diberikan pada setiap akhir tahun. Universitas Sumatera Utara 22 2. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat saham yang dimiliki tersebut dijual kembali pada harga yang lebih mahal. 3. Memiliki hak suara suara bagi pemegang saham jenis common stock saham biasa. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006:8-9, ditinjau dari kinerja perdagangannya, maka saham dapat dikategorikan: 1. Blue chips: yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 2. Income stock: yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari dividen rata-rata yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. 3. Growth stock well known: yaitu saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 4. Speculative stock: yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. 5. Cyclical stock: yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro ataupun situasi bisnis secara umum. Universitas Sumatera Utara 23 Menurut Fahmi 2012:277, ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa suatu perusahaan memutuskan untuk menerbitkan dan menjual saham, yaitu: 1. Membutuhkan dana dalam jumlah yang besar dan pihak perbankan tidak mampu untuk memberikan pinjamna karena berbagai alasan seperti tingginya risiko yang akan dialami jika terjadi kemacetan. 2. Keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja perusahaan secara lebih sistematis. 3. Menginginkan harga sahan perusahaan terus naikdan terus diminati oleh konsumen secara luas, sehingga ini nantinya akan memberi efek kuat bagi perusahaan seperti rasa percay diri di kalangan manajemen perusahaan. 4. Mampu memperkecil risiko yang timbul karena permasalahan risiko diselesaikan dengan pembagian dividen. Adapun para pelaku di pasar saham disamping perusahaan yang bersangkutan juga turut melibatkan pihak lain, yaitu Fahmi, 2012:278: 1. Emiten, yaitu perusahaan yang terlibat dalam menjual sahamnya di pasar modal. 2. Underwriter atau penjamin, yaitu yang menjamin perusahaan dalam menjual sahamnya di pasar modal. 3. Broker atau pialang, yaitu perantara antara pembeli dan penjual sekunder. Universitas Sumatera Utara 24

2.1.3. Harga Saham