Suku Bunga Inflasi Faktor Makro

26

2.1.4. Faktor Makro

Menurut Murhadi 2009:19, Ada beberapa variabelindikator makro ekonomi yang mempengaruhi pergerakan harga saham seperti Gross Domestic Product GDPProduk Domestik Bruto PDB, interest ratetingkat suku bunga, inflasi, exchange ratenilai tukar, oil prices and commodity prices, hedging, busines cyclesiklus bisnis dan lainnya. Sedangkan menurut Harianto dan Sudomo 2001:9, ukuran aktivitas ekonomi yang biasa digunakan adalah Produk Domestik Bruto PDB, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pengangguran, dan nilai tukar Rupiah.

2.1.4.1. Suku Bunga

Menurut Harianto dan Sudomo 2001:19-20, tingkat bunga adalah ukuran keuntungan investasi yang dapat diperoleh oleh pemodal dan juga merupakan ukuran biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dari pemodal. Sedangkan menurut Samuelson dan Nordhaus 2004:190, suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang dipinjamkan. Faktor-faktor penting yang menentukan tingkat suku bunga adalah Bodie et.al, 2006:180: 1. Suplai dana dari para penabung terutama sektor rumah tangga. 2. Permintaan terhadap dana dari sektor bisnis untuk keperluan pembiayaan investasi dalam bentuk pabrik, peralatan dan persediaan. 3. Penawaran dan permintaan bersih pemerintah terhadap dana yang terlihat dari tindakan-tindakan bank sentral. Universitas Sumatera Utara 27

2.1.4.2. Inflasi

Menurut Mankiw 2006:75, inflasi adalah kenaikan dalam tingkat harga rata–rata, dan harga adalah tingkat dimana uang dipertukarkan untuk mendapatkan barang dan jasa. Sedangkan menurut Putong dan Andjaswati 2010:133, inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus menerus. Inflasi adalah ukuran ekonomi yang memberikan gambaran tentang peningkatan harga rata-rata barang dan jasa yang diproduksi oleh sistem perekonomian. Harianto dan Sudomo, 2001: 18-19 Menurut Putong dan Andjaswati 2010:138-139, inflasi dibagi atas: 1. Menurut sifatnya, dibagi menjadi 4 kategori: a. Inflasi merayap rendah yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10 per tahun b. Inflasi menengah besarnya antara 10 - 30 pertahun yang ditandai dengan naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. c. Inflasi berat, yaitu inflasi yang besarnya antara 30 - 100 pertahun. Dalam kondisi ini harga-harga secara umum naik. d. Inflasi sangat tinggi yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit di atas 100. Pada kondisi ini masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang karena nilainya merosot sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang. Universitas Sumatera Utara 28 2. Berdasarkan sebabnya a. Demand pull inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang tinggi disatu pihak, dipihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh. Untuk mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru. b. Cost push inflation. Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya produksi yang dapat terjadi karena tidak efisiennya perusahaan, nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan jatuh menurun, dan sebagainya. 3. Berdasarkan asalnya a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri yang timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya biasa pemerintah mencetak uang baru. b. Inflasi yang berasal dari luar negeri. Karena negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang tinggi, maka harga barang dan ongkos produksi relatif mahal sehingga bila terpaksa, negara lain harus mengimpor barang tersebut maka harga jual di dalam negeri tentu akan bertambah mahal.

2.1.4.3. Kurs