Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

60 Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 50 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .59572613 Most Extreme Differences Absolute .098 Positive .098 Negative -.065 Kolmogorov-Smirnov Z .693 Asymp. Sig. 2-tailed .723 a. Test distribution is Normal. Sumber: data SPSS, 2014 Tabel 4.2 menunjukkan nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,723 dan lebih besar dibandingkan nilai signifikannya 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam setiap persamaan regresi pasti menunculkan residu, yaitu variabel- variabel lain yang terlibat akan tetapi tidak termuat di dalam model sehinggadiasumsikan bersifat acak. Karena diasumsikan acak, maka besarnya residu tidak terkait dengan besarnya prediksi. Jika data residu tidak bersifat acak maka data dapat dikatakan terkena heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka dikatakan ada homoskedastisitas. Jika varians tidak sama, maka dikatakan terjadi Universitas Sumatera Utara 61 heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode grafik dan Glejser Test. Sumber: data SPSS, 2014 Gambar 4.3 Scatterplot Gambar 4.3 merupakan grafik scatterplot dari variabel dependen nilai perusahaan dengan pendekatan PBV. Grafik menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Namun, metode pendekatan grafik ini memiliki kelemahan dalam memprediksi heteroskedastisitas. Kelemahannya yakni jika jumlah pengamatan yang dilakukan atau data yang ada jumlahnya sedikit, maka sulit untuk Universitas Sumatera Utara 62 menginterpretasikan hasil grafik scatterplot. Untuk itu, dalam penelitian ini digunakan uji lain untuk memprediksi heteroskedastisitas, yakni Glejser Test. Tabel 4.3 Glejser Test Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -8.872 10.094 -.879 .384 LN_Suku_Bunga -.216 .528 -.103 -.409 .684 LN_Inflasi .134 .158 .197 .851 .399 LN_Kurs 1.101 1.156 .192 .952 .346 LN_PER .029 .091 .056 .323 .748 LN_ROI .201 .133 .314 1.513 .138 LN_DER -.013 .087 -.025 -.152 .880 a. Dependent Variable: absut Sumber: data SPSS, 2014 Tabel 4.3 menunjukkan hasil pengujian Glejser Test. Jika variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen absolut Ut, maka hal ini mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. Namun hasil pengujian menunjukkan probabilitas signifikansi variabel independen berada di atas tingkat kepercayaan 5. Hal ini berarti model regresi tidak mengalami persoalan heteroskedastisitas.

4.3.3. Uji Autokolerasi