BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran umum Puskesmas Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan KabupatenKota. Perkembangan
Puskesmas dari tahun ke tahun diupayakan terus meningkat sehingga diharapkan pelayanan kesehatan dapat lebih terjangkau oleh masyarakat dan merata samapai
kedaerah-daerah terpencil. Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 23 buah.
Wilayah Puskesmas Kabupaten Tapanuli Tengah berada pada 0-1.266 m diatas permukaan laut, dengan batas wilayah sebagai berikut :
– Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam NAD
– Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan – Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten
Humbang Hasundutan – Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Nias dan secara fisik dengam
samudera Indonesia.
4.2. Analisis Univariat
Analisis univariat yang diteliti dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden, variabel bebas yaitu : keterbukaan Openes, empati Empaty, sukap
mendukung Supporti, sikap positif Positiveness, kesetaraan Equality dan
variabel terikat kepuasan pasien. .2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, dan pendapatan, dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden
No KarakteristikResponden
F
1
Umur
25-30 tahun 24
24,5 31-35 tahun
36-40 tahun 41-45 tahun
46-50 tahun 51-55 tahun
Jumlah 20
13 11
20 10
98 20,4
13,3 11,2
20,4 10,2
100,0 2
Pendidikan
SD 27
27,6 SLTP
19 19,4
SLTA 31
31,6 Perguruan Tinggi
Jumlah 21
98 21,4
100 3
Pendapatan 1 juta
1 juta Jumlah
22 76
98 22,4
77,6 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 98 responden yang diteliti paling banyak dengan umur 25-30 tahun sebanyak 24 orang responden 24,5,
pendidikan responden mayoritas adalah SLTA sebanyak 31 orang responden 31,6,
dan hanya 19 orang responden 19,4 yang SLTP, pendapatan responden yang 1.000.000,- sebanyak 76 orang responden 77,6 dan yang 1.000.000,- sebanyak
22 orang responden 22,4.
4.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Keterbukaan tentang Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pandan
N o
Pertanyaan SP
P TP
STP Jumlh
F F
F F
F Tenaga kesehatan selalu
berpenampilan rapi 24
24,5 24 24,5
39 39,8 11 11,2 98 100 Tenaga kesehatan selalu
berpenampilan bersih 14
14,3 34 34,7
34 34,7 16 16,3 98 100 Tenaga kesehatan
menyiapkan alat yang dibutuhkan dengan rapi
13 13,3 32
32,7 36 36,7 17 17,3 98 100
Teanaga kesehatan menyiapkan alat dengan
bersih steril 21
21,4 26 26,5
21 21,4 30 30,6 98 100 Kondisi ruangan
pemeriksaan pasien yang bersih
22 22,4 22
22,4 30 30,6 24 24,5 98 100
Kondisi ruangan pasien yang rapi
19 19,4 25
25,5 25 25,5 29 29,6 98 100
Kondisi ruangan yang nyaman
16 16,4 26
26,5 30 30,6 26 26,5 98 100
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 98 orang responden berdasarkan keterbukaan responden tentang komunikasi interpersonal tenaga
kesehatan yang paling banyak menyatakan tidak puas yaitu tenaga kesehatan selalu berpenampilan rapi adalah 39 orang responden 39,8, dan yang paling sedikit
menyatakan sangat puas yaitu tenaga kesehatan menyiapkan alat yang dibutuhkan dengan rapi adalah 13 orang responden 13,3.
Tabel4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Keterbukaan tentang Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pandan
Keterbukaan Baik
Buruk Jumlah
F F
F 49
50 49
50 98
100
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa dari 98 orang responden, keterbukaan responden terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dalam
melaksanakan kewajibannya yaitu kategorik baik adalah 49 orang responden 50,0 dan yang kategorik buruk 49 orang responden 50,0.
4.2.3. Empati Tabel 4.4 Distribusi Empati Responden dalam Komunikasi Interpersonal
Tenaga Kesehatan
N o
Pertanyaan SP
P TP
STP Jumlh
F F
F F
F Tenaga kesehatan memberikan
pelayanan tepat waktu 18
18,4 37
37,8 26
26,5 17
17,3 98
100 Tenaga kesehatan memberikan
informasi yang sesuai dibutuhkan keluarga pasien
13 13,3
39 39,8
24 24,5
22 22,5
98 100
Tenaga kesehatan menawarkan menawarkan keluarga pasien
mengikuti penyuluhan penyakit pasien
17 17.3
33 33.7
30 30,6
18 18,4
98 100
Penyuluhan yang diberikan tenaga kesehatan mudah
dimengerti oleh keluarga pasien 17
17,3 24
24,5 33
33,7 14
14,3 98
100 Tenaga kesehatan menjawab
pertanyaan dari keluarga pasien dengan memuaskan
17 17,3
26 26,3
34 34,7
21 21,5
98 100
Tenaga kesehatan cepat memberikan pelayanan sesuai
dengan kebutuhan pasien 18
18,4 28
28,6 27
27,5 25
25,5 98
100 Adanya jaminan kenyamanan
dan kepercayaan terhadap pelayanan
21 21,4
26 26,5
23 23,5
28 28,6
98 100
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa dari 98 orang responden berdasarkan empati responden tentang komunikasi interpersonal tenaga kesehatan
yang paling banyak menyatakan tidak puas yaitu tenaga kesehatan menjawab pertanyaan dari keluarga pasien adalah 34 orang responden 34.7, dan yang paling
sedikit menyatakan sangat puas yaitu tenaga kesehatan memberikan informasi yang sesuai dibutuhkan keluarga pasien adalah 13 orang responden 13,3.
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Empati tentang Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pandan
Empati Baik
Buruk Jumlah
F F
F 51
52,0 47
48 98
100
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa dari 98 orang responden, empati responden terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dalam
melaksanakan kewajibannya yaitu paling banyak berada pada kategorik baik adalah 51 orang responden 52,0 dan yang paling sedikit adalah kategorik buruk 47 orang
responden 48,0
4.2.4 Sikap Mendukung Tabel 4.6 Distribusi Sikap Mendukung Responden dalam Komunikasi
Interpersonal Tenaga Kesehatan
N o
Pertanyaan SP
P TP
STP Jumlh
F F
F F
F Keluarga mudah menemui
tenaga kesehatan yang bertanggung jawab untuk
mendapatkan informasi 12
12,2 39
39,8 28
28,6 19
19,4 98
100
Tenaga kesehatan selalu menanggapai keluhan pasien
12 12,2
44 45,0
21 21,4
21 21,4
98 100
Tidak menunggu pelayanan lebih dari satu jam
19 19,4
31 31,6
29 29,6
19 19,4
98 100
Tenaga kesehatan memberikan penjelasan setiap tindakan
kepada keluarga pasien dengan ramah
24 24,5
20 20,4
21 21,4
33 33,7
98 100
Tenaga kesehatan ramah kepada keluarga pasien yang ikut
berobat 23
23,2 20
20,5 29
29,6 26
26,5 98
100 Tindakan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan menimbulkan rasa nyaman
18 18,4
24 24,5
24 24,5
32 32,6
98 100
Tindakan yang diberikan oleh tenaga kesehatan menimbulkan
rasa aman 19
19,4 27
27,5 24
24,5 28
28,6 98
100
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 98 orang responden berdasarkan sikap mendukung responden tentang komunikasi interpersonal tenaga
kesehatan yang paling banyak menyatakan sangat tidak puas yaitu tenaga kesehatan memberikan penjelasan setiap tindakan kepada keluarga pasien dengan ramahadalah
33 orang responden 33,7, dan yang paling sedikit menyatakan sangat puas yaitu keluarga mudah menemui tenaga kesehatan yang bertanggung jawab untuk
mendapatkan informasi adalah 12 orang responden 12,2.
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Mendukung tentang Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Pandan
Sikap mendukung Baik
Buruk Jumlah
F F
F 46
46,9 52
53,1 98
100
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 98 orang responden, sikap mendukung responden terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan
dalam melaksanakan kewajibannya yaitu paling banyak berada pada kategorik buruk adalah 52 orang responden 53,1 dan yang paling sedikit adalah kategorik baik 46
orang responden 46,9.
4.2.5 Sikap Positif Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Sikap Positif tentang Komunikasi Interpersonal
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pandan
N o
Pertanyaan SP
P TP
STP Jumlh
F F
F F
F Tenaga kesehatan
memperhatikan keluhan pasien
13 13,3 43
43,8 24 24,5 18 18,4 98 100
Tenaga kesehatan hadir tepat waktu
12 12,2 42
42,9 28 28,6 16 16,3 98 100
Tenaga kesehatan memberikan perhatian
langsung kepada pasien 18
18,4 31 31,6 29
29,6 20 20,4 98 100 Tenaga kesehatan menjalin
komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga
26 26,5 25
25,5 24 24,5 23 23,5 98 100
Tenaga kesehatan selalu sabar dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada pasien
27 27,6 21
21,4 17 17,3 33 33,7 98 100
Tenaga kesehatan cekatan 19
19,4 30 30,6 24
27,6 25 25,5 98 100
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa dari 98 orang responden berdasarkan sikap positif responden tentang komunikasi interpersonal tenaga
kesehatan yang paling banyak menyatakan sangat tidak puas yaitu tenaga kesehatan menjalin komunikasi dengan baik kepada pasien dan keluargaadalah 33 orang
responden 33,7, dan yang paling sedikit menyatakan sangat puas yaitu tenaga
kesehatan hadir tepat waktu adalah 12 orang responden 12,2. Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Positif tentang Komunikasi
Interpersonal Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pandan
Sikap positif Baik
Buruk Jumlah
F F
F 50
51,0 48
49,0 98
100
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa dari 98 orang responden, sikap positif responden terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dalam
melaksanakan kewajibannya yaitu paling banyak berada pada kategorik baik adalah 50 orang responden 51,0 dan yang paling sedikit adalah kategorik buruk 48 orang
responden 49,0.
4.2.6 Kesetaraan Tabel4.10 Distribusi Jawaban Kesetaraan tentang Komunikasi Interpersonal
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pandan
No Pertanyaan
SP P
TP STP
Jumlh
F F
F F
F Bagaimana kualitas
pelayanan yang telah diterima saudarai
18 18,4 30
30,6 29 29,6 21 21,4 98 100
Bagaimana pelayanan tenaga kesehatan
dipuskesmas bila dibandingkan dengan
harapan saudara 10
10,2 37 37,8 35
35,7 16 16,3 98 100
Bagaimana kemampuan pelayanan tenaga
kesehatan dalam melakukan tindakan
perawatan 14
14,4 29 29,6 29
29,6 26 26,5 98 100
Bagaimana sikap petugas kesehatan diruang
pemeriksaan 25
25,5 17 17,3 27
27,6 29 29,6 98 100 Bagaimana kemampuan
tenaga kesehatan dalam berbicara dengan
saudarai 22
22,4 19 19,4 25
25,5 32 32,7 98 100
Bagaimana kepuasaan saudarai terhadap
pelayanan keperawatan sehingga mau
menceritakan kepada orang ain
29 28,6 16
16,4 22 22,4 31 31,6 98 100
Bagaimana kepuasaan saudarai sehingga bila
memerlukan pertolongan akan menggunakan
puskesmas ini lagi 23
23,5 21 21,4 21
21,4 33 33,4 98 100
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa dari 98 orang responden berdasarkan kesetaraan responden tentang komunikasi interpersonal tenaga kesehatan
yang paling banyak menyatakan sangat tidak puas yaitu bagaimana kepuasan saudarai sehingga bila memerlukan pertolongan akan menggunakan puskesmas ini
lagi adalah 33 orang responden 33,7, dan yang paling sedikit menyatakan sangat puas yaitu bagaimana pelayanan tenaga kesehatan di puskesmas bila dibandingkan
dengan harapan saudarai adalah 10 orang responden 10,2.
Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kesetaraan tentang Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pandan
Kesetaraan Baik
Buruk Jumlah
F F
F 42
42,9 56
57,1 98
100
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa dari 98 orang responden, kesetaraan responden terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan
dalam melaksanakan kewajibannya yaitu paling banyak berada pada kategorik buruk adalah 56 orang responden 57,1 dan yang paling sedikit adalah kategorik baik 42
orang responden 42,9.
4.2.7 Kepuasan Pasien Tabel 4.12 Distribusi Berdasarkan Kepuasan Pasien tentang Komunikasi
Interpersonal Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pandan
N o
Pertanyaan P
TP Jumlah
F F
F Pemberian pelayanan terhadap pasien
secara cepat dan tanggap 42
42,8 56
57,2 98
100 Tindakan yang cepat dan tepat terhadap
pemeriksaan pengobatan dan perawatan 49
50,0 49
50,0 98
100 Kesiagaan petugas kesehatan untuk
membantu pasien 40
40,8 58
59,2 98
100 Dokter dan perawat memberikan reaksi
yang cepat dan tanggap terhadap keluhan pasien
47 48,0
51 52,0
98 100
Pengetahuan dan kemampuan dokter menetapkan diagnose penyakit
41 41,8
57 58,2
98 100
Keterampilan para dokter, perawat dan petugas lainnya dalam bekerja
50 51,0
48 49,0
98 100
Penerimaan hasil pemeriksaan secara cepat dan tepat
39 39,7
59 60,3
98 100
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa dari 98 orang responden berdasarkan kepuasan responden tentang komunikasi interpersonal tenaga kesehatan
yang paling banyak menyatakan tidak puas yaitu Penerimaan hasil pemeriksaan secara cepat dan tepat adalah 59 orang responden 60,3, dan yang paling sedikit
menyatakan puas yaitu Keterampilan para dokter, perawat dan petugas lainnya dalam bekerja adalah 50 orang responden 51,0.
Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Pasien tentang Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Pandan
Kepuasaan Baik
Buruk Jumlah
F F
F 44
44,9 54
55,1 98
100
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa dari 98 orang responden, kepuasan responden terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan
dalam melaksanakan kewajibannya yaitu paling banyak berada pada kategorik tidakpuas adalah 54 orang responden 55,1 dan yang paling sedikit adalah
kategorik puas 44 orang responden 44,9. 4.3. Hasil Anilisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara masing- masing variabel bebas yang meliputi keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap
positif, kesetaraan dengan variabel terikat hubungan yang menggunakan uji chi- square. Dikatakan ada hubungan yang bermakana secara statistik jika diperoleh nilai
p 0,05. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan uji chi- square dapat dilihat dengan hasil sebagai berikiut :
4.3.1. Hubungan Kepuasan Pasien dengan Keterbukaan Openes Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Keterbukaan Openes dengan Hubungan
Kepuasan Pasien
Keterbukaan Puas
Tidak puas Jumlah
� 0,00
F F
F 49
50,0 49
50,0 98
100,0
Dari hasil analisis tabel 4.14. bahwa dari 49 orang responden yang tingkat keterbukaan baik mayoritas responden merasa puasterhadap komunikasi interpersonal
tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 42 orang responden 85,7 sedangkan responden yang keterbukaannya buruk mayoritas responden
merasa tidak puas terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 47 orang responden 95,9. Dari hasil uji
statistik pearsonchi square didapatkan nilai p = 0,000 α=0,05 sehingga Ho ditolak
dan memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa ada hubungan antara keterbukaan openes dengan kepuasan pasien.
4.3.2. Hubungan Kepuasan Pasien dengan Empati Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Emapti dengan Hubungan Kepuasan Pasien
Empty Puas
Tidak puas Jumlah
� 0,00
F F
F 51
53.9 47
46.1 98
100,0
Dari hasil analisis tabel 4.15. bahwa dari 51 orang responden yang tingkat empati baik mayoritas responden merasa puas terhadap komunikasi interpersonal
tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 40 orang responden 78,4 sedangkan responden yang empatinya buruk mayoritas responden merasa
tidak puas terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 43 orang responden 91,5. Dari hasil uji statistik
pearsonchi square didapatkan nilai p = 0,000 α=0,05 sehingga Ho ditolak dan
memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa ada hubungan antara empati
dengan kepuasan pasien. 4.3.3. Hubungan Kepuasan Pasien dengan Sikap Mendukung
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Sikap Mendukung dengan Hubungan Kepuasan Pasien
Sikap mendukung
Puas Tidak puas
Jumlah �
0,00 F
F F
46 49,9
52 50,9
98 100,0
Dari hasil analisis tabel 4.16. bahwa dari 46 orang responden yang tingkat sikap mendukung baik mayoritas responden merasa puasterhadap komunikasi
interpersonal tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 40 orang responden 87,0 sedangkan responden yang sikap mendukung buruk mayoritas
responden merasa tidak puas terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 48 orang responden 94,1. Dari hasil uji
statistik pearsonchi square didapatkan nilai p = 0,0 00 α=0,05 sehingga Ho ditolak
dan memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa ada hubungan antara sikap mendukung dengan kepuasan pasien.
4.3.4. Hubungan Kepuasan Pasien dengan Sikap Positif Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Sikap Positif dengan Hubungan Kepuasan
Pasien
Sikap positif Puas
Tidak puas Jumlah
� 0,00
F F
F 50
49,0 48
51,0 98
100,0
Dari hasil analisis tabel 4.17. bahwa dari 50 orang responden yang tingkat sikap positif baik mayoritas responden merasa puasterhadap komunikasi interpersonal
tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 39 orang responden 78,0 sedangkan responden yang sikap positif buruk mayoritas responden merasa
tidak puas terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 43 orang responden 89,6. Dari hasil uji statistik
pearsonchi square didapatkan nilai p = 0,000 α=0,05 sehingga Ho ditolak dan
memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa ada hubungan antara sikap positif dengan kepuasan pasien.
4.3.5. Hubungan Kepuasan Pasien dengan Kesetaraan Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Kesetaran dengan Hubungan Kepuasan Pasien
Kesetaraan Puas
Tidak puas Jumlah
� 0,00
F F
F 42
45,2 56
54,6 98
100,0
Dari hasil analisis tabel 4.18. bahwa dari 42 orang responden yang tingkat kesetaraan baik mayoritas responden merasa puasterhadap komunikasi interpersonal
tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 41 orang responden 97,6 sedangkan responden yang kesetaran buruk mayoritas responden merasa
tidak puas terhadap komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dalam melakukan kewajibannya sebanyak 53 orang responden 94,6. Dari hasil uji statistik
pearsonchi square didapatkan nilai p = 0,000 α=0,05 sehingga Ho ditolak dan
memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa ada hubungan antara kesetaraan
dengan kepuasan pasien.
BAB V PEMBAHASAAN
5.1. Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan 5.1.1. keterbukaan
Berdasarkan Tabel 4.2. hasil penelitian di Puskesmas Pandan dari beberapa Pernyataan pasien tentang Keterbukaan dari segi Tenaga kesehatan selalu
berpenampikan rapi adalah 24 orang 24,5 mengatakan sangat puas dengan penampilan Tenaga kesehatan yang selalu bernampilan rapi sebanyak 39 orang
39,8 yang mengatakan bahwa tidak puas dengan penampilan tenaga kesehatan yang selalu tidak rapi.
Seperti yang diungkapan Foster Timothy R,V, 2002 mengatakan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien walaupun merupakan nilai
subjektif, tetapi tetap ada dasar objektif yang dilandasi oleh pengalaman masa lalu dan mengenai performance pemberi jasa pelayanan kesehatan.
Seperti juga hasil penelitian Ervan Amri 2012 di Rumah Sakit Mutiara Medan dengan jumlah responden 85 orang, mayoritas responden mengatakan
penampilan fisik kesehatan di Rumah Sakit baik sebanyak 68 orang 80, sebanyak 16 orang 18 mengatakan cukup baik dan sebanyak 1 orang 1,2 mengatakan
kurang baik