Batasan dan Rumusan Masalah Arti Penting Penelitian Sistematika Penulisan

Islam dan mengenal Allah SWT. Setelah mereka pulang, mendapatkan ilmu dan iman yang kuat serta hati yang luas dan riang gembira hingga setiap tamu datang tidak bosan dan jemu. Penulis sangat tertarik terhadap tarekat ini. Meskipun sudah ada yang melakukan riset tentang tarekat ini, namun menurut penulis riset yang dilakukan lebih kepada seputar perkembangan sosio kultural para pengikut tarekat syadziliyah, terutama dalam aspek latar belakang pekerjaan, dan kurang memperhatikan aspek perkembangan dan ajarannya. Oleh karena itu dalam skripsi ini penulis lebih menitik beratkan pada aspek perkembangan dan ajaran-ajaran tarekat syadziliyah di Kabupaten Bekasi. Dan judul yang penulis angkat adalah : Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi 1993-2003 kajian tentang sejarah dan peranannya dalam bidang pengembangan di Bekasi

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Perkembangan pengikut tarekat syadziliyah di Kabupaten Bekasi yang begitu pesat, serta berbagai profesi para pengikut tarekat syadziliyah, mengubah peneliti untuk mengetahui lebih mendalam. Dengan demikian maka peneliti ini akan menampung sebanyak-banyaknya informasi sekitar Tarekat Syadziliyah di Kab. Bekasi kajian tentang sejarah dan peranannya dalam bidang pengembangan di Bekasi, tepatnya di Desa Kalijaya Kec. Cikarang Barat Pondok Pesantren Al- Istighotsah dari tahun 1993-2003 Permasalahan pokok yang di bahas dalam skripsi ini, ialah Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi 1993-2003 kajian tentang sejarah dan peranaanya dalam pengembangan di Bekasi tepatnya di Desa Kalijaya Kec.Cikarang Barat. Cakupan masalah-masalah tersebut, selanjutnya di rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Kondisi Sosial dan Keagamaan di Kabupaten Bekasi ? 2. Bagaimana Perkembangan Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi ? 3. Apa Peranannya Dalam Bidang Pengembangan di Bekasi ?

C. Arti Penting Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai media informasi dan media belajar serta untuk mengetahui lebih dalam kebenaran dari keberadaan Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi, dan agar tidak adanya kesalah fahaman persepsi tentang Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini merupakan ungkapan rasa syukur dan rasa kagum peneliti terhadap Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi yang semakin lama semakin berkembang dengan pesat.

D. Metode Penelitian

Adapun metode penulisan yang dipakai didalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikuit :

1. Pemilihan Topik

Tema skripsi ini adalah : Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi 1993- 2003 kajian tentang sejarah dan peranaanya dalam bidang pengembangan di Bekasi alasan memilih tema ini karena : a. Tarekat Syadziliyah belum ada yang membahas padahal pengikutnya sudah sampai kalangan pemerintahan b. Rasa ketertarikan penulis terhadap Tarekat Syadziliyah di pondok pesantren Al-Istighotsah di Kabupaten Bekasi. Pondok yang lebih diarahkan kepada pengajaran dan ritual tarekat riyadhoh mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membersihkan hati. Pondok yang mempunyai corak berbeda dengan pondok-pondok yang mengajarkan baca tulis kitab kuning dan kitab klasik serta ditunjang dengan pendidikan formal. 6

2. Heuristik

Heuristik adalah pengumpulan data dari sumbernya yaitu pengumpulan data-data yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini. Data tersebut antara lain meliputi: a. Dengan teknik observasi partisipatif, yaitu dengan mengunjungi Pondok Pesantren Al-Istighotsah Kabupaten Bekasi dan mengikuti atau berpartisipasi langsung dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan untuk mengamati aktifitas mursyid serta murid dan sarana yang didukung lingkungan sekitarnya. b. Sumber lisan diperoleh melalui teknik wawancara langsung terhadap wakil mursyid seorang santri yang dipercaya oleh mursyid untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pengikut tarekat yang nantinya akan disampaikan kepada mursyid tentang perihal-perihal yang diinginkan. Serta kepada ketua kelompok dan terhadap murid yang senior. Wawancara juga dilakukan pada pengikut yang sedang menjalankan suluk di dalam pondok selama beberapa hari yang ditentukan oleh pengikut sendiri. 6 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Yayasan Benteng Budaya, Cet. III, 1999, h. 90. c. Sumber tertulis yaitu data yang dikumpulkan melalui dokumentasi baik dokumen pribadi seperti catatan atau karangan tentang pengalaman maupun biografi mursyid tarekat syadziliyah dan juga dokumen resmi tarekat seperti aturan-aturan dan risalah yang dikeluarkan oleh mursyid dan tentang tarekat syadziliyah di Pondok Pesantren Al-Istighotsah Kabupaten Bekasi seperti silsilah guru tarekat sambung sampai kepada nabi Muhammad saw. d. Artifak yaitu data yang diperoleh melalui benda-benda yang ada misalnya bangunan masjid, gedung pondok, dan lain-lain. 7

3. Kritik

Kritik sumber adalah suatu kegiatan untuk menilai data-data yang diperoleh dengan maksud agar mendapatkan suatu data yang otentik atau asli dan mendapatkan suatu data yang kredibel atau dapat dipercaya.

4. Interpretasi Interpretasi adalah suatu kegiatan untuk menguraikan, menganalisa, lalu

mengumpulkan semua bahan sumber yang diperoleh serta berhubungan dengan fakta-fakta yang ada.

5. Histosiografi Histosiografi adalah langkah-langkah untuk menyajikan hasil penafsiran

atau interpretasi fakta sejarah ke dalam suatu bentuk tulisan penulisan sejarah. 8

E. Sistematika Penulisan

Tulisan ini dibuat untuk membahas masalah sejarah, tarekat syadziliyah di Kabupaten Bekasi 1993-2003 kajian tentang sejarah dan perananya dalam bidang 7 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta, Logos, 1999, h. 55-58. 8 Kutowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Yayasan Benteng Budaya, Cet. III, 1999 h. 55. pengembangan di Bekasi untuk menyelesaikan pembahasan tersebut maka disusun sistematika penulisan agar mengarah, runtut, dan merupakan pemikiran yang terpadu untuk mempermudah jalannya pembahasan skripsi. Agar sesuai dengan tujuan yang dimaksud maka sistematika penulisan dibagi menjadi 5 bab yaitu sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Arti Penting Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II : Kehidupan sosial dan keagamaan di Bekasi, terdiri dari Geografis Kabupaten Bekasi, Kondisi Kehidupan Sosial, Budaya, dan Agama, dan Perkembangan Tarekat di Bekasi. Bab III : Perkembangan Tarekat Syadziliyah di Bekasi terdiri dari Sejarah Singkat Tarekat Syadziliyah, Ajaran dan Amalan Tarekat Syadziliyah, Kedatangan Tarekat Syadziliyah di Bekasi, Periode KH. Mahfudz Syafi’i 1993- 2003., Murid dan Pengikutnya. Bab IV : Peranan Tarekat Syadziliyah Dalam Bidang Pengembangan di Bekasi terdiri dari pengembangannya Dalam Bidang Pendidikan, Dalam Bidang Sosial dan Ekonomi, Dalam Bidang Dakwah dan Pembinaan Umat. Bab V : Penutup yang terdiri dari Kesimpulan, Saran, Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.

BAB II KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN DI BEKASI

A. Kondisi Geografis Kabupaten Bekasi

Gambaran umum kondisi geografis daerah Kabupaten Bekasi : Kabupaten Bekasi terdiri dari 23 Kecamatan dan 187 desa. Secara topologi dan geologi, Kabupaten Bekasi terbagi dataran rendah, dan sebagian besar diliputi endapan berumur tersier. Penduduk Kabupaten Bekasi tahun 2005 sebanyak 2.027. 902 jiwa dengan luas wilayah 127,388 ha dan rata-rata kepadatan penduduk mencapai 1.592 jiwa per km2. Kabupaten Bekasi memiliki fungsi sebagai daerah permukiman, industri dan perdagangan. Dan berdasarkan data Biro Pusat Statistik BPS Kab. Bekasi 2000-2005 perekonomian Kabupaten Bekasi menunjukan kondisi pertumbuhan ekonomi yang positif terutama dari sisi produksi. Laju pertumbuhan ekonomi 2005 mencapai 6,01 persen. Sektor industri merupakan sektor yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap pendapatan mencapai 80 persen dengan nilai ekspor tahun 2005 mencapai 15 miliar dolar AS. 9 Visi dan Misi : Visi pembangunan nasional 2004-2009 sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM nasional, terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman, bersatu, rukun dan damai, juga menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan 9 Biro statistic propinsi, Kabupaten Bekasi, Bandung : BPS Jabar, edisi 1, 2007, h. 7-8.