Wacana Civil Society dan Masyarakat Madani

b. Wacana Civil Society dan Masyarakat Madani

Dalam problematika di Indonesia, wacana civil society lebih bersifat teoriritis, sehingga, tidak sedikit orang yang menyepadankan istilah civil society dengan masyarakat madani. Padahal, isitilah civil society, societas civilis Romawi atau koinonia politike Yunani dan masyakarakat madani berasal dari dua sistem budaya yang berbeda. Masyakarat madani merujuk pada tradisi Arab- Islam meski tidak semua Arab pasti Islam, sementara civil society merujuk pada tradisi Barat non-Islam. Perbedaan ini bisa memberikan makna berbeda apabila dikaitkan dengan konteks asal istilah itu muncul. 36 36 Jainuri, Achmad. 2000. Agama dan Masyarakat Madani: Rujukan Khusus Tentang Sikap Budaya, Agama dan Politik. Jurnal Al Afkar. Edisi III Tahun ke 2: Juli-Desember Oleh karena itu pemaknaan lain di luar derivasi konteks asalnya akan merusak makna aslinya. Keidaksesuaian pemaknaan ini tidak hanya menimpa kelompok masyarakat yang menjadi sasaran aplikasi konsep tersebut, tetapi juga para interpreter yang akan mengaplikasikannya. Hal lain yang berkaitan dengan perbedaan aplikasi kedua konsep masyarakat ini adalah bahwa civil society telah teruji secara terus-menerus dalam tatanan kehidupan sosial-politik Barat hingga mencapai maknanya yang terakhir, yang turut membidani lahirnya peradaban Barat modern. Sedangkan masyarakat madani seakan merupakan keterputusan konsep ummah yang merujuk pada masyarakat Madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Perbedaan tersebut timbul dari adanya perbedaan intepretasi tentang apa yang dimaksud dengan masyarakat unggul al khair al ummah. Ia bisa diartikan sebagai masyarakat sipil, bisa pula negara. Tetapi jika kita kembali kepada pengertian masyarakat madani, yang merupakan pemikiran baru di zaman modern, maka masyarakat madani mencakup masyarakat sipil maupun negara. Masalahnya adalah mana yang dianggap primer dan mana yang sekunder. Hingga sekarang ini, negara state—konsep civil society dipandang sebagai primer, walaupun kenyataannya, masyarakat sipil terlebih dahulu lahir sebelum terbentuknya Negara RI. Tetapi, negara juga mempunyai peranan dalam pembinaan masyakat. Di Indonesia, Negara secara tidak langsung ikut membentuk masyarakat sipil. 37

c. Islam dan Korelasinya dengan Civil Society di Indonesia