kemauan dan aspirasi umum, yang menuntut kebenaran dan hak hak asasi kemanusiaan yang wajar-wajar.
Pendidikan politik diadakan untuk mempersiapkan: 1.
Kader-kader politik yang mampu berfungsi baik di tengah perjuangan politik. 2.
Untuk mendapatkan penyelesaian politik yang bisa memuaskan semua pihak, sesuai dengan konsep-konsep politik yang sudah ditetapkan.
Jika pendidikan politik tersebut dilakukan dengan baik dan sistematis, maka pasti akan dapat ditumbuhkan kekuatan-kekuatan kontra yang demokratis dan positif
konstruktif. Yaitu menjadi kekuatan yang kritis melawan kondisi-kondisi yang tidak sehat, buruk, tidak adil, tidak mantab, dan tidak wajar. Kemudian orang
berusaha menciptakan iklim yang lebih demokratis dan lebih sehat, untuk membuat kondisi sosial-politik-ekonomi-budaya menjadi lebih baik.
c. Tujuan Pendidikan Politik
Dalam rumusan pasal 3 UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional adalah sebagai
berikut: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang berima dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
18
18
UU No. 20 Tahun 2001 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan politik ialah : 1.
Membuat rakyat individu, kelompok, klien, anak-didik, warga masyarakat, rakyat, dan seterusnya mampu memahami situasi sosial-politik penuh
konflik. Berani bersikap tegas memberikan kritik membangun terhadap kondisi masyarakat yang tidak mantab. Aktivitasnya diarahkan pada proses
demokratisasi individuperorangan, dan demokratisasi semua lembaga kemasyarakatan serta lembaga negara. Serta sanggup memperjuangkan
kepentingan dan ideologi tertentu, khususnya yang berkolerasi dengan keamanan dan kesejahteraan hidup bersama
2. Memperhatikan dan mengupayakan peranan insani dari setiap individu
sebagai warga negara melaksanakan realisasi-diriaktualisasi-diri dari dimensi sosialnya. Mengembangkan semua bakat dan kemampuannya aspek
kognitif, wawasan, kritis, sikap positif, keterampilan politik. Serta mengupayakan agar orang bisa aktif berpartisipasi dalam proses politik, demi
pembangunan diri, masyarakat sekitar, bangsa dan negara. Maka dalam konteks uraian di atas, pendidikan politik di Indonesia dapat
dinyatakan sebagai rangkaian upaya edukatif yang sistematis dan intensional untuk memantapkan kesadaran politik dan kesadaran bernegara, dalam menunjang
kelestarian Pancasila dan UUD 1945 sebagai falsafah hidup serta landasan konstitusional. Melakukan upaya pembaharuan kehidupan politik bangsa
Indonesia, dalam rangka tegaknya satu sistem politik yang demokratis, sehat dan
dinamis. Landasan pokok yang dipakai dalam melaksanakan pendidikan politik ialah Pancasila, UUD 1945, GBHN, dan Sumpah Pemuda 1928.
Khusus bagi generasi mudanya, tujuan pendidikan politik di Indonesia ialah :
1. Membangun generasi muda Indonesia yang sadar politik, sadar akan hak dan
kewajiban politiknya selaku warga negara, di samping sadar akan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang harus
terus menerus membangun. 2.
Membangun orang muda menjadi manusia Indonesia seutuhnya, yang perwujudannya tercermin dalam seluruh sifat watakkarakteristik kepribadian
Indonesia tidak lupa jati dirinya, dan tidak mengalami proses alienasi. Ciri karakteristik kepribadian Indonesia yang berkaitan dengan dimensi
politik yang diharapkan bisa dibina lewat pendidikan politik antara lain ialah: 1.
Sadar akan hak dan kewajiban, tanggung jawab etismoril dan politik terhadap kepentingan bangsa dan negara, mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, dan memberikan keteladanan yang baik. 2.
Dengan sadar menaati hukum dan UUD 1945, memiliki disiplin pribadi, disiplin sosial dan nasional, nasionalisme yang teguh dan tidak sempit.
3. Berpandangan jauh ke depan, dengan tekad perjuangan mencapai taraf
kehidupan bangsa yang lebih tinggi, berkeadilan dan berkesejahteraan, didasarkan pada kemampuan obyektif dan kekuatan kolektif bangsa Indonesia
sendiri.
4. Aktif berpartisipasi, dan kreatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
khususnya dalam kegiatan pembangunan nasional dan pembangunan politik. 5.
Secara kesinambungan menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dengan kesadaran adanya keanekaragaman suku-suku bangsa dan agama, serta
mendukung sistem kehidupan nasional yang demokratis. 6.
Sadar akan perlunya memelihara lingkungan hidup manusia dan lingkungan alam sekitar agar lestari laras dan imbang terjamin ekosistemnya sebagai
wadah kehidupan yang sehat.
19
Sedangkan, tujuan pendidikan politik menurut Idrus Affandi dan Lani Anggraeni, yaitu agar setiap individu mampu memberikan partisipasi politik yang
aktif di masyarakatnya. Dengan demikian pendidikan politik memiliki tiga tujuan, antara lain:
1. Membentuk kepribadian politik, pembentukan kepribadian politik dilakukan
melalui metode tak langsung, yaitu pelatihan dan sosialisasi, serta metode langsung berupa pengajaran politik dan sejenisnya.
2. Menumbuhkan kesedaran politik ditempuh melalui dua metode yakni dialog
dan pengajaran intruktif. 3.
Partisipasi politik, terwujud dengan keikut sertaan individuindividu secara sukarela dalam kehidupan politik masyarakatnya.
20
19
Kartono, Kartini. 2009. Pendidikan Politik, Sebagai Bagian Dari Pendidikan Orang Dewasa. Bandung: CV. Mandar Maju. Hal 71
20
Affandi, Idrus dan Anggraeni, Leni. Opcit, Hal 3
d. Manfaat pendidikan politik