Pengertian Pendidikan Politik Pendidikan Politik

3. Penelitian ini sekiranya dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai pendidikan politik khususnya dalam Ilmu Politik dan menjadi referensi tambahan khususnya bagi mahasiswai Departemen Ilmu Politik.

F. Kerangka Teori

Bagian ini merupakan unsur yang paling penting di dalam penelitian, karena pada bagian ini peneliti mencoba menjelaskan fenomena yang sedang diamati dengan menggunakan teori–teori yang relevan dengan penelitiannya. Teori menurut Masri Singarimbun dan Sofian effendi dalam buku Metode Penelitian Sosial mengatakan, teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan preposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. 12

1. Pendidikan Politik

Oleh karena itu, dalam penelitian ini, untuk menggambarkan masalah penelitian yang menjadi objek di dalam penelitian, penulis menggunakan teori, yaitu :

a. Pengertian Pendidikan Politik

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan 12 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1998. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: LP3ES. Hal 37. biasanya berlangsung seumur hidup, berawal saat seorang bayi dilahirkan sampai diujung usia. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi dilahirkan seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan cara memainkan musik dan membacakan dongeng kepada bayi dalam kandungan dengan harapan bisa mengajar bayi sebelum dilahirkan. Politik dalam bahasa arabnya disebut “Siyasyah” yang kemudian diterjemahkan menjadi siasat, atau dalam bahasa inggrisnya “politics”. Politik dapat berarti cerdik, dan bijaksana atau suatu cara yang dipakai untuk mewujudkan tujuan. Asal mula kata politik iu sendiri dari kata “Polis” yang berarti negara kota. Politik pada dasarnya mempunyai ruang lingkup negara, karena teori politik menyelidiki negara sebagai lembaga politik yang mempengaruhi hidup masyarakat. Selain itu politik juga menyelidiki ide-ide, azas-azas, sejarah pembentukan negara, hakekat negara, serta bentuk dan tujuan negara. Menurut Arief Rohman, politik pada dasarnya merupakan segala kegiatan dan interaksi antar manusia yang berkenaan dengan proses perubahan dan pelaksanaan keputusan politik yang mengikat semua anggota masyarakat pada suatu wilayah tertentu. 13 Menurut Miriam Budiardjo, Politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis. Usaha 13 Rohman, Arif. 2008. Politik Idelogi Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama. Hal 2 menggapai the good life ini menyangkut bermacam-macam kegiatan yang antara lain menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem, serta cara-cara melaksanakan tujuan itu. Masyarakat mengambil keputusan mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu dan hal ini menyangkut pilihan antara beberapa alternatif serta urutan prioritas dari tujuan yang telah ditentukan itu. 14 seperti sekolah, pemerintah, partai politik, peserta didik dalam rangka pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai, norma dan simbol-simbol politik yang dianggap ideal dan baik . Politik sangat penting bagi kehudapan masyarakat sebagai bagian dari suatu negara, melalui politik masyarakat dapat turut serta menyalurkan aspirasinya dan secara tidak langsung berperan penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan politik merupakan suatu proses dialogik antara pemberi dan penerima pesan. Melalui proses ini para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma dan simbol-simbol politik negaranya dalam sistem politik. Pendidikan politik dipandang sebagai proses dialog antar pendidik, 15 Pendidikan politik adalah aktifitas yang bertujuan untuk membentuk dan menumbuhkan orientasi-orientasi politik pada individu. Ia meliputi keyakinan konsep yang memiliki muatan politis, meliputi juga loyalitas dan perasaan politik, 14 Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 15 15 Surbakti, Ramlan. Opcit, Hal 150 serta pengetahuan dan wawasan politik yang menyebabkan seseorang memiliki kesadaran terhadap persoalan politik dan sikap politik. 16 Pendidikan politik menurut Rush dan Althoff, adalah sebagai suatu proses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali sistem politik yang kemudian menentukan sifat-sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik. Proses ini dipengaruhi oleh lingkungan individu berada, baik secara sosial, ekonomi, politik dan budaya pendidikan politik yang diperoleh setiap individu menimbulkan pengalaman- pengalaman politik yang baru sehingga menimbulkan perilaku politik. 17 16 Affandi, Idrus dan Anggraeni, Leni. Opcit, Hal 2 17 Affandi, Idrus dan Anggraeni, Leni. Ibid, Hal 7 Pada hakekatnya pendidikan politik dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan politik pada individu, sehingga mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya. Maka pendidikan politik menjadi sebuah keharusan yang wajib diajarkan disemua elemen kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan politik disebut pula sebagai political forming atau politische Bildung. Disebut “forming” karena terkandung intensi untuk membentuk insan politik yang menyadari statuskedudukan politiknya di tengah masyarakat. Dan disebut “Bildung” pembentukan atau pendidikan diri sendiri, karena istilah tersebut menyangkut aktivitas : membentuk diri sendiri, dengan kesadaran penuh dan tanggung jawab sendiri untuk menjadi insan politik. Pendidikan politik pada hakekatnya merupakan bagian dari pendidikan orang dewasa. Pendidikan macam ini tidak menonjolkan proses kultivasi individu menjadi “intelektual politik” yang bersinggasana dalam menara gading keilmuan, atau menjadi pribadi kritis dan cerdas “yang terisolasi” dari masyarakat lingkungannya. Akan tetapi lebih menekankan relasi individu dengan individu lain, atau individu dengan masyarakat di tengah medan sosial; dalam satu konteks politik, dengan kaitannya pada aspek-aspek sosial-ekonomi-budaya; di tengah situasi-situasi konflik yang ditimbulkan oleh bermacam-macam perbedaan, atau oleh adanya pluriformitas kemajemukan masyarakat. Beberapa defenisi mengenai pendidikan politik adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan politik adalah bentuk pendidikan untuk orang dewasa dengan menyiapkan kader-kader untuk pertarungan politik dan mendapatkan penyelesaian politik, agar menang dalam perjuangan politik. 2. Pendidikan politik adalah upaya edukatif yang intensional, disengaja dan sistematis untuk membentuk individu sadar politik, dan mampu menjadi pelaku politik yang bertanggung jawab secara etismoral dalam mencapai tujuan-tujuan politik. 3. R. Hayer menyebut : Pendidikan politik ialah usaha membentuk manusia menjadi partisipan yang bertanggung jawab dalam politik. Politik dapat diartikan sebagai aktivitas, perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat. Unsur pendidikan dalam pendidikan politik itu pada hakekatnya merupakan aktivitas pendidikan-diri mendidik dengan sengaja diri sendiri yang terus menerus berproses di dalam person, sehingga orang yang bersangkutan lebih mampu memahami dirinya sendiri dan situasi-kondisi lingkungan sekitarnya. Kemudian mampu menilai segala sesuatu secara kritis, untuk selanjutnya menentukan sikap dan cara-cara penanganan permasalahan-permasalahan yang ada di tengah lingkungan hidupnya. Inilah bentuk pendidikan sejati, dalam mana terdapat unsur pengenalan-pemahaman, berfikir secara kritis, menentukan dan merubah sikap, kemudian melakukan perbuatan nyata merubah, mencipta, memperbaiki, menyempurnakan; aktif berbuat. Melalui pendidikan –dalam hal ini ialah pendidikan politik- orang berusaha melihat permasalahan sosial-politik yang ada di sekitarnya dengan cara lain, kemudian memperbincangkan, ikut memikirkan, dan ikut menanganimemcahkannya dengan cara-cara lain dengan pemecahan alternatif; tidak “ngotot” bersikeras melekat pada cara berfikir dan cara menyelesaikan yang konservatif, dengan berbuat aktif, dengan arah dan tujuan yang pasti. Dengan begitu pendidikan politik merupakan proses belajar, bukan hanya untuk menambah informasi dan pengetahuan saja, akan tetapi lebih menekankan kemampuan mawas situasinya secara kritis, menentukan sikap yang benar, dan melatih ketangkasan aksiberbuat. Selanjutnya, individu murni dan mutlak bebas itu tidak ada. Keberadaannya selalu terkait dengan individu-individu lain, sebab dia ada di tengah situasi-situasi kebersamaan dengan orang lain di tengah masyarakat. Maka hakekatnya manusia itu adalah : produk-produk dari macam- macam ikatan-ikatan kemasyarakatan pergaulan hidup bersama-sama sehingga dia tidak pernah bisa bebas mutlak dalam kesendirian absolut. Selalu saja ada interdependensi antara individu dengan individu, dan antara manusia dengan manusia lain. Maka untuk selama-lamanya manusia itu harus terus-menerus belajar hidup rukun bersama dalam satu ikatan kemasyarakatan, dari yang kecil keluarga, kaum, kelompok sampai ke ikatan kebangsaan, dan kenegaraan, supaya dia mampu memahami status dirinya selaku warga negara itulah diperlukan pendidikan politik, yang secara intensional mengarah pada peningkatan pemahaman status diri sendiri selaku warga negara yang baik di tengah pergaulan hidup bersama, serta menyadari fungsi politiknya selaku warga negara

b. Inti Pendidikan Politik