Klasifikasi Ruang Terapi Oksigen Hiperbarik Peralatan Tambahan untuk Ruang Udara Bertekanan Tinggi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7.5. Klasifikasi Ruang Terapi Oksigen Hiperbarik

1. Ruang Udara Bertekanan TinggiRUBT Hyperbaric Chamber Ruang Udara Bertekanan Tinggi merupakan fasilitas utama yang dibutuhkan dalam pelayanan medik hiperbarik. Yang terpenting dalam mekanisme RUBT adalah adanya tekanan, maka oksigen di dalamnya memberikan tekanan yang lebih tinggi dari permukaan air laut. Ukuran, bentuk dan kapasitas tekan da RUBT sangat bervariasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Pembagian tipe RUBT adalah sebagai berikut: 1. RUBT ruang tunggal monoplace Merupakan tipe RUBT yang sering digunakan. Pasien dapat dipindahkan ke dalam RUBT dengan oksigen yang diisi sesuai dengan tekanan, yaitu lebih dari 3 ATA. Digunakan untuk penanganan pasien individu, kasus infeksi dan perawatan intensif. Kelebihannya adalah mudah dioperasikan, mudah untuk ditempatkan, tidak membutuuhkan masker muka, mudah untuk mengobservasi pasien, serta hanya membutuhkan sedikit tenaga operator. 2. RUBT ruang ganda multiplace Digunakan untuk pengobatan bersama beberapa pasien, dimana pasien bernafas melalui masker yang menutupi mulut dan hidung. 3. RUBT pengangkut mobileportable RUBT yang dapat dipindahkan dan bergerak kemana saja dibutuhkan, dapat langsung berfungsi di lokasi, bahkan di tempat parkir rumah sakit. Tipe ini sangat ideal untuk mendukung operasi militer dan dapat difungsikan sebaga rumah sakit di medan tempur serta dapat digunakan untuk mendukung penelitian dan terapi. 4. RUBT untuk testing dan latihan penyelam Digunakan untuk melakukan uji coba terhadap penyelam, dimana ruangan tersebut disimulasikan sesuai dengan kedalaman penyelaman. 5. Small hyperbaric chamber Digunakan untuk neonatus dan hewan percobaan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2008. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7.6. Peralatan Tambahan untuk Ruang Udara Bertekanan Tinggi

1. Masker oksigen 2. Respirator dan ventilator 3. Peralatan untuk terapi, yaitu: a. Peralatan resusitasi jantung dan paru b. Tabung endotrakeal c. Suction d. Peralatan infus 4. Peralatan diagnostik a. Alat diagnostik kedokteran b. Alat monitor transkutan oksigen c. EKG d. EEG e. Alat ukur gas darah f. Alat monitor tekanan intra kranial 5. Alat neurologi, yaitu optalmoskop dan dynamometer untuk mengukur spastisitas 6. Alat latihan, yaitu treadmill Alat terapi, yaitu traksi servikal untuk luka cervical spine Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

2.7.7. Faktor Pelaksanaan Terapi Oksigen Hiperbarik