Sesudah  menamatkan  pendidikan  HBS  di  Surabaya,  Sukarno  sejak  tahun 1920  pindah  ke  Bandung  untuk  mengikuti  kuliah  di  Sekolah  Tinggi  Teknik
Bandung  yang  terletak  di  wilayah  Dago.  THS  memang  baru  saja  dibuka  dan diresmikan  pada  tanggal  3  Juli  1920  atau  yang  sekarang  bernama  Institut
Teknologi  Bandung  ITB.  Sesudah  melalui  perjuangan  berat  selama  lima  tahun Bung Karno dapat menyelesaikan pelajaran di THS pada tahun 1925. Bung Karno
dapat  lulus  sesudah  membuat  skripsi  tentang  perencanaan  sebuah  pelabuhan. Sejak saat itu nama resminya menjadi Ir.Sukarno
2.1.2. Masa Pergerakan Nasional
Pada tahun 1926, Sukarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia  PNI yang didirikan
pada  tahun  1927.  Pendirian  PNI  oleh  Sukarno  merupaka  jawaban  bagi  tawaran kerjasama  pihak  Belanda.  Pada  waktu  itu  ,  pergerakan  Indonesia  dalam  keadaan
yang  sangat  suram.  Sejak  bangkitnya  pergerakan,  perpecahannya  di  dalam  dan tekanan  dari  luar  telah  merusaknya.  Keanekaragaman  masyarakat  Indonesia,
sukuisme  dan  agama-agama,  aliran-aliran,  isme-isme  serta  konflik-konflik  sosial yang menggoncangkan pergerakan ini.
Pada  tahun  1926,  Sukarno  menerbitkan  tulisan  pertamanya  yang  matang dalam  Indonesia  Muda
:  “Nasionalisme,  Islam  dan  Marxisme”.  Pikiran  pokok disini  adalah  nasionalisme.  Dengan  cermat  ia  melihat  bahwa  ide  nasionalisme
yang  dipertajam  denga  tujuan-tujuan  yang  jelas  akan  dapat  diterima  dalam keadaan  pergerakan  pada  waktu  itu.  Dengan  ide  itu  pula,  pergerakan  dapat
Universitas Sumatera Utara
diorganisir  kembali.  Tulisannya  terutama  ditujukan  kepada  elite  pergerakan  dan bukan kepada rakyat.
Sukarno,  dalam  tulisannya  tadi  mencoba  meyakinkan  golongan-golongan Islam dan nasionalis untuk tidak marxistphobi. Sukarno merasa marxisme adalah
esensi  dalam  perjuangan.  Hal  ini  mungkin  dikarenakan  pertumbuhan  intelektual Sukarno sendiri  yang sangat dipengaruhi oleh marxisme. Nasionalisme mapupun
Islam dirasakan sabagai paham-paham kurang tajam untuk menganalisis keadaan. Namun  Sukarno  hanya  akan  membatasi  analisis  marxisnya  pada  fenomena
imperialisme dan tidak sampai ke masyarakat Indonesia. Tampilnya  Sukarno  dengan  konsep  nasionalisme  pada  saat  pergerakan,
banyak  mendapat  pukulan  dan  hambatan.  Ditengah-tengah  kekacauan  tujuan, Sukarno  membukan  suatu  babak  baru  dalam  perkembangan  nasionalisme
Indonesia.  Fokus  baru  diberikan  bagi  pergerakan  dan  bagi  semua  orang  yang terlibat  dalam  politik  atau  sadar  politik.  Dengan  aksi  dan  programnya,  Sukarno
bertindak  seolah-olah  telah  berdiri  suatu  negara  di  dalam  negara  kolonial.  Salah seorang  pendengar  pidato  Sukarno  mengatakan  bahwa  pada  saat  itu  ia  seakan-
akan  percaya  bahwa  Indonesia  telah  merdeka.  Dengan  susah  payah,  Sukarno akhirnya
berhasil mendirikan
PPPKI Permoefakatan
Perhimpoenan- perhimpoenan  Politik  Kebangsaan  Indonesia,  dimana  PNI  mendapat  peranan
penting.  Akan  tetapi,  ditahun  1930,  diadakan  razia  terhadap  PNI.  Pada  saat  itu Sukarno  ditangkap.  Didepan  pengadilan,  Sukarno  mengucapkan  tuduhan
klasiknya  terhadap  kolonialisme  dan  imperialisme.  Sukarno  dihukum  dua  tahun.
Universitas Sumatera Utara
Sekeluarnya  dari  penjara,  ia  terjun  lagi  ke  dalam  kancah  politik.  Sukarno mendefenisikan konsepsi rakyatnya lebih lanjut dengan melahirkan marhaenisme
pada tahun 1930 di dalam penjara dan pembuangan.
24
2.1.3. Proklamasi Kemerdekaan 1945