4.4 Pengujian Hipotesis
Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tebel silang, maka peneliti akan melakukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis ini meliputi variabel bebas X yaitu penggunaan fasilitas
WiFi dan variabel terikat Y yaitu mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu menguji tingkat
hubungan antara variabel yang dikorelasikan dengan menggunakan rumus koefisien relasi oleh Spearman, yaitu :
6 -
∑
d2 Rho = 1 -
N N2 – 1
Pengujian hipotesis korelasi Spearman ini menggunakan peranti lunak SPSS Versi 18.0. Hasil uji korelasi bivariat Spearman diperoleh sebesar :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Hasil uji korelasi antara Pengaruh Penggunaan Fasilitas WiFi dan Indeks
Prestasi Mahasiswa
Correlations
Penggunaan fasilitas wifi
Indeks prestasi
mahasiswa Spearmans rho
Penggunaan fasilitas wifi
Correlation Coefficient 1,000
,066 Sig. 2-tailed
. ,518
N 97
97 Indeks prestasi
mahasiswa Correlation Coefficient
,066 1,000
Sig. 2-tailed ,518 .
N 97
97 Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil uji korelasi spearman diatas diperoleh nilai r-tabel = 0,05 , atau dengan kata lain, 0,518 0,05 atau rho r. Sehingga hipotesis alternatif
diterima dan hipotesis nol ditolak. Bentuk hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ho : tidak terdapat pengaruh penggunaan fasilitas WiFi terhadap indeks prestasi
mahasiswa di fakultas MIPA USU. Ha :
terdapat pengaruh penggunaan fasilitas WiFi terhadap indeks prestasi mahasiswa di fakultas MIPA USU
Atau Ho
: µ
≠ o tidak ada pengaruh Ha
: µ = o ada pengaruh
Universitas Sumatera Utara
Dengan analisis tersebut dapat diketahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak. Dan ternyata r-hitung 0,518 lebih besar dari r-tabel 0,05.
Dengan demikian koefisien korelasi 0,518 itu dapat diterima atau hipotesis alternatif diterima dan hipotesisi nol ditolak.
Selanjutnya, untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman berikut ini :
0,00 – 0,199 :
Hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,399
: Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,599 :
Hubungan yang cukup berarti 0,60 – 0,799
: Hubungan yang tinggi; kuat
0,80 – 1,000 :
Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat
diandalkan. Berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,518 termasuk kepada
kategori yang cukup berarti. Jadi, terdapat pengaruh penggunaan fasilitas WiFi
terhadap indeks prestasi mahasiswa di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Kekuatan Pengaruh Kp
Untuk melihat besarnya pengaruh Kp yang ditimbulkan oleh pengaruh penggunaan fasilitas WiFi terhadap indeks prestasi mahasiswa di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, maka digunakan rumus :
Universitas Sumatera Utara
Kp = rs² x 100 Kp = 0,518² x 100
Kp = 0,268 x 100 Kp = 26,8
Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan data di atas bahwa, kekuatan dari pengaruh penggunaan fasilitas WiFi terhadap indeks prestasi mahasiswa di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara adalah 26,8 yang diperoleh berdasarkan indikator-indikator yang diolah penulis
baik melalui variabel terikat maupun variabel bebas. Sedangkan 73,2 penggunaan fasilitas WiFi tidak mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa di Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan hasil analisis pada bab-bab diatas, maka dalam penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan penggunaan
fasilitas WiFi sebagai salah satu prasarana didalam institusi pendidikan yang diharapkan dapat mendorong prestasi belajar mahasiswa, antara lain:
1. Penyelenggaraan pendidikan yang bersifat konvensional, mengalami banyak kendala ketika dituntut untuk memberikan pelayanannya bagi masyarakat luas
yang tersebar di seluruh Nusantara. Kendala tersebut antara lain keterbatasan finansial, jauhnya lokasi, dan keterbatasan jumlah institusi. Kehadiran WiFi
sebagai sub-sistem maupun fasilitas pendukung di dalam institusi pendidikan terutama di perguruan tinggi kini sudah mulai merintis dan mengembangkan
model pembelajaran berbasis internet dalam mendukung sistem pendidikan konvensional.
2. Dari hasil pengujian yang menggunakan uji korelasi bivariat Spearman membuktikan adanya hubungan antara penggunaan fasilitas WiFi dengan
indeks prestasi yang dicapai oleh mahasiswa fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas sumatera utara, dengan hasil r-hitung = 0,518.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang cukup berarti. Dari hasil r hitung tersebut diperoleh nilai r-tabel 0,05. Dengan demikian diketahui bahwa
r-hitung r-tabel 0,518 0,05. Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Universitas Sumatera Utara