yuridiksi mana yang berwenang menyelesaikan sengketa dalam pelaksanaan suatu kontrak. Disamping itu klausula mana atas penyelesaian sengketa, melalui proses
arbitrase atau ADR negosiasi, mediasi, penilaian ahli.
85
Namun dalam hal peradilan yang menyangkut akan bahagian masing-masing namun masih terbuka kemungkinan
dilakukanya upaya secara peradilan koneksitas sehingga tercapai akan kebutuhan hukum tersebut, perkara koneksitas yaitu tindak pidana yang duilakukan bersama-
bersama antara seorang atau lebih yang hanya dapat diadili oleh Peradilan Umum dan seorang atau lebih hanya dapat diadili di Peradilan Militer.
86
2. Mahkamah Agung
Sedangkan mengenai Mahkamah Agung diatur di dalam pasal 88, yakni: “Mahakamah Agung berwenang mengadili semua perkara pidana yang dimintakan
kasasi.”Mekanisme di pengadilan tinggi yakni Hakim yang bersidang dalam Majelis dan menjalankan tugasnya dengan terdiri daripada 3 orang Hakim, diantaranya seorang
bertindak sebagai Ketua dan dua orang sebagai anggota dan dibantu oleh seorang Panitera. Pada prinsipnya Pengadilan Tinggi tidak memeriksa perkara-perkara tingkat
pertama dan semata-mata hanya bertindak sebagal hakim banding, yaitu antara lain: 1.
Memeriksa dan kemudian memutus segala perselisihan yurisdiksi, sebagai perselisihan antara Pengadilan Negeri yang berkedudukan dalam daerahnya
yang berkenaan dengan kekuasaan untuk mengadili suatu perkara.
85
Margono Suyud, Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual aspek hukum Bisnis, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002, hlm. 185.
86
R.Abdoel Djamali, Op. Cit, hlm.203.
2. Memeriksa dan kemudian memutus dalam tingkat banding, semua perkara
pidana dan keputusan Pengadilan Negeri yang dimintakan banding. Berbeda halnya dengan Mahkamah Agung, bahwa Mahkamah Agung
berkedudukan di ibu kota daerah hukumnya seluruh Indonesia, ia terdiri dan seorang Ketua sekurang-kurangnya seorang Ketua Muda dan sekurang-kurangnya empat orang
anggota, dan dibantu oleh seorang Panitera Mahkamah Agung bersidang dalam majelis terdiri dan 3 orang Hakim dan seorang diantaranya bertindak sebagai ketua serta
menjalankan peradilan kolegial. Pada Mahakamah Agung ditempatkan Kejaksaan Agung yang dikepalai oleh
Jaksa Agung, daerah hukumnya sama dengan Mahkamah Agung, Mahkamah Agung tugasnya macam-macam antara lain sebagai berikut:
Memutuskan dalam tingkat pertama dan tertinggi perselisihan tentang kekuasaan pengadilan antara Pengadilan-Pengadilan Negeri yang tidak terletak dalam daerah
hukum Pengadilan tinggi yang sama; perselisihan antara PengadiIan-Pengadilan Tinggi, seterusnya antara Pengadilan Tinggi dan sebuah Pengadilan Negeri yang terletak dalam
daerahnya; antara Hakim sipil dan Hakim Tentara. Perselisihan antara Mahkamah Agung dan Mahkamah Tentara Agung diputus oleh Presiden.
Menurut pasal 88 KUHAP Mahkamah Agung berwenang mengadili semua perkara pidana yang dimintakan kasasi, peradilan kasasi ini bukan merupakan
pengadilan tinggi di atas banding, oleh karena Hakim tidak memeriksa kembali perkaranya tapi hanya menyelidiki apakah Hakim tingkat Iebih rendah itu telah
menjalankan hukum dengan tepat. Selanjutnya sesuai pasal 63 UUHC 192002
pemohon diwajibkan menyampaikan memori kasasinya selama waktu 14 empat belas hari sejak tanggal pendaftaran kasasi, dan dikirimkan kepada para pihak atas
permohonan kasasi dan memori kasasinya oleh Panitera Pengadilan Niaga paling lama 7 tujuh hari setelah memori kasasi diterima panitera Pengadilan Niaga.
Putusan Pengadilan Niaga dalam sengketa HKI terbuka upaya hukum Kasasi ke Mahkamah Agung. Kekhususan ditingkat Kasasi sebagai berikut :
Tenggang waktu pengajuan Kasasi : paling lambat 14 hari.Tenggang waktu penyampaian Memori Kasasi : paling lambat 7 hari sejak tanggal permohonan.
Pengiriman Memori Kasasi kepada pihak Termohon Kasasi : paling lambat 2 hari setelah diterima Memori Kasasi. Pengajuan Kontra Memori Kasasi paling lambat 7
hari setelah penerimaan Memori Kasasi. Pengiriman Kontra Memori Kasasi kepada pihak lawan Pemohon Kasasi paling lambat 2 hari. Pengiriman berkas perkara ke
Mahkamah Agung paling lambat 14 hari setelah pengiriman Kontra Memori Kasasi tersebut di atas. Mahkamah Agung wajib mempelajari berkas perkara Kasasi dan
menetapkan hari sidang paling lambat 7 hari setelah permohonan Kasasi diterima oleh Mahkamah Agung. Putusan Kasasi harus diucapkan paling lambat 90 hari setelah
permohonan diterima oleh Mahkamah Agung, jadi 150 hari atau 5 bulan sejak diterima Mahkamah Agung, dan sidang terbuka untuk umum paling lama tujuh hari setelah
putusan atas permohonan kasasi.
Panitera Mahkamah Agung wajib menyampaikan kepada Panitera Pengadilan Niaga paling lambat 7 hari setelah putusan Kasasi diucapkan. Juru sita Pengadilan
Niaga menyampaikan salinan putusan Kasasi kepada Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi paling lambat 7 hari setelah putusan Kasasi diterima oleh Panitera Pengadilan
Niaga.
Keputusan-keputusan dalam tingkat banding atas keputusan wasit yang ternyata mengenai nilai harga Rp. 2 5.000,-dua puluh lima ribu rupiah atau Iebih mcnjalanakan
pengawasan tertinggi atas baik jalannya peradilan serta menjalankan pengawasan tertinggi atas pengacara-pengacara dan notaris-notaris mengenai tingkah lakunya dalam
penyelenggaraan pekerjaannya, dengan wewenang, jika perlu untuk melakukan tindakan-tindakan disipliner terhadap mereka itu.
Selain upaya tersebut diatas Pemegang hak dapat pula melakukan sesuai Pasal 65 UUHCNo192002 yaitu:
Selain penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, para pihak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut melalui arbitrase atau
alternatif penyelesaian sengketa.
BAB IV SIKAP PERADILAN DALAM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP
PELANGGARAN HAK CIPTA LAGU
A. ANALISA PUTUSAN-PUTUSAN PERDATA
1. Putusan No. 254 KPDTSUS2009