11. Penghasilan yang diterima perusahaan modal ventura berupa bagian
laba dari pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha di Indonesia dengan syarat merupakan perusahaan kecil,menengah,atau
yang menjalankan kegiatan dalam sektor usaha yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan serta sahamnya tidak diperdagangkan di bursa
efek di Inonesia.
3.3. Cara Menghitung Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
Ada dua cara dalam menghitung Pajak Penghasilan yaitu : a.
Wajib Pajak menggunakan Pembukuan b.
Wajib Pajak menggunakan Norma Perhitungan
3.4. Norma Perhitungan Penghasilan Netto
Untuk dapat mengenakan pajak secara adil dan wajar sesuai dengan kemampuan ekonomis Wajib Pajak diperlukan informasi yang benar dan lengkap
tentang Penghasilan Wajib Pajak. Untuk itu Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuan. Disadari bahwa tidak semua Wajib Pajak mampu menyelenggarakan
pembukuan. Untuk semua Wajib Pajak Badan dan Bentuk Usaha Tetap diwajibkan menyelenggarakan pembukuan.
Untuk memberikan kemudahan menghitung besarnya Penghasilan Netto bagi Wajib Pajak tertentu, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Norma Perhitungan
penghasilan Netto sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Norma Perhitungan Penghasilan Netto adalah pedoman untuk
Universitas Sumatera Utara
menentukan besarnya Penghasilan Netto yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Perhitungan tersebut dilakukan dalam hal :
a. Tidak tedapat dasar perhitungan yang lebih baik yaitu pembukuan yang
lengkap atau; b.Pembukuan atau catatan peredaran bruto Wajib Pajak ternyata
diselenggarakan tidak benar. Wajib Pajak yang diizinkan menggunakan Norma Perhitungan adalah Wajib
Pajak Orang Pribadi yang peredaran brutonya setahun kurang dari Rp 600.000.000,- tahun 2006 dan sebelumnya, Rp 1.800.000.000,- tahun 2007-2008, dan Rp
4.800.000.000,- tahun 2009. Syaratnya Wajib Pajak harus memberitahukan kepada
Direktur jenderal Pajak dalam jangka waktu 3 tiga bulan pertama dalam tahun pajak yang bersangkutan contoh untuk tahun pajak 2009 dalam masa Januari sd Maret
2009 apabila Wajib Pajak dalam masa tersebut tidak memberitahukanya maka Wajib Pajak dianggap memilih menyelenggarakan pembukuan.. Perhitungan Penghasilan
Netto Wajib Pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha dilakukan terhadap masing-masing jenis usaha denga memperlihatkan kelompok wilayah.
Penghasilan Netto = Peredaran Bruto X Persentase Norma
= Rp 300.000.000,-
Contoh :
Tuan Joshua mempunyai Usaha Dagang dengan Norma Perhitungan 25.Tahun 2008, peredaran bruto setahun Rp 1.200.000.000,
Penghasilan Netto Tahun 2008 = 25 x Rp 1.200.000.000,-
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2009 Peredaran Bruto setahun Rp 3.000.000.000,-dengan Norma Perhitungan 30.
Penghasilan Netto Tahun 2009 = 30 x Rp 3.000.000.000,- =Rp 900.000.000,-
3.5. Penghasilan Tidak Kena Pajak