Subjek Pajak Pajak Penghasilan

penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun dan denda paling sedikit 20 kali jumlah Pajak Terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali Pajak Terutang yang tidak atau kurang dibayar.

3. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan PPh di Indonesia diatur pertama kali dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1983, selanjutnya berturut-turut peraturan ini diamandemen oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991,Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994, dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000, dan yang terakhir Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.

3.1. Subjek Pajak

Yang menjadi subjek pajak adalah : 1. Orang Pribadi, yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. 2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak. 3. Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,perseroan komanditer,perseroan lainnya,Badan Usaha Milik Negara atau Baan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, danapensiun, persekutuan, Universitas Sumatera Utara perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik ,atau organisasi lainnya,lembaga,dan bentuk lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 4. Bentuk Usaha Tetap BUT adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh Orang Pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia,untuk menjalankan usaha atau melakukan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia. Subjek pajak terdiri dari Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Luar Negeri. Subjek Pajak Dalam Negeri adalah : a Orang Pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan,atau orang pribadi yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. b Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia Kewajiban pajak subjektif badan dimulai pada saat badan tersebut didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia dan berakhir pada saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat kedudukan di Indonesia. Universitas Sumatera Utara c Warisan yang belum terbagi satu kesatuan menggantikan yang berhak. Warisan yang belum terbagi yang ditinggalkan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri dianggap sebagai subjek pajak dalam negeri dalam pengertian Undang-undang ini mengikuti status pewaris.Adapun untuk pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajaknnya,warisan tersebut menggantikan kewajiban ahli waris yang berhak.Apabila warisan tersebut telah dibagi,kewajiban perpajaknnya beralih kepada ahli waris. Warisan yang belum terbagi yang ditinggalkan oleh orang pribadi sebagai subjek pajak luar negeri yang tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia,tidak dianggap sebagai subjek pajak pengganti karena pengenaan pajak penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dimaksud melekat pada objeknya. Subjek Pajak Luar Negeri adalah: a Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan,dan badan yang tidak didirikan atau tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia,kewajiban pajak subjektif orang pribadi atau badan tersebut dimulai saat orang pribadi atau badan menjalankan usaha atau melakukan kegiatan sebagimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 5 dan berakhir pada saat tidak Universitas Sumatera Utara lagi menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap. b Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan,dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. Kewajiban Pajak Subjektif Orang Pribadi atau Badan tersebut dimulai pada saat orang pribadi atau badan tersebut menerima atau memperoleh penghasilan tersebut.Perbedaan yang penting antara Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri terletak dalam pemenuhan kewajiban pajaknya,antara lain: 1. Wajib Pajak Dalam Negeri dikenakan pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperoleh dari Indonesia dan dari luar Indoensia,sedangkan Wajib Pajak Luar Negeri hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia. 2. Wajib Pajak Dalam Negeri dikenakan pajak berdasarkan penghgasilan netto dengan tarif umum, sedangkan Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tariff pajak sepadan. 3. Wajib Pajak Dalam Negeri menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan sebagai sarana untuk menetapkan pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak,sedangkan Wajib Pajak Luar Negeri tidak wajib menyampaikan Universitas Sumatera Utara Surat Pemberitahuan Tahunan karena kewajiban pajaknya dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final. Bagi Wajib Pajak Luar Negeri yang menjalankan usah atau melakukan kegiatan melalui Bentuk Usaha Tetap di Indonesia, pemenuhan kewajiban wajib pajaknya dipersamakan dengan kewajiban wajib pajak dalam negeri.

3.2. Objek Pajak

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

5 85 130

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEKERJA BEBAS DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN

0 12 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta).

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta).

0 6 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI.

0 1 29

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMBAYAR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada Wajib pajak Orang Pribadi Yang Te

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada Wajib pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar di KPP Pratama Suraka.

0 0 8

Analisis Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Membayar Pajak ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang).

0 0 6

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 1 17