Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data Uji hipotesa

25 Dari rumus diatas di dapat sampel sebanyak 75 siswa. Dalam hal ini teknik sampel yang digunakan adalah : 1. Purposive sampling Merupakan teknik pengambilan sampel yag disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun kriteria yang ditetapkan berdasarkan tujua penelitian : - Remaja yang sekolah di SMU swasta GBKP Kabanjahe - Remaja yang telah menonton sinetron Jomblo minimal 3 kali 2. Accidental Sampling Dimana cara pengambilan sampel dilakukan secara accidental, yaitu menjadika siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui dan memenuhi kriteria yang ditentukan menjadi sampel atau responden, sampai jumlah sampel terpenuhi.

c. Teknik Pengumpulan Data

Data dibagi atas dua yaitu : 1. Data Primer - Observasi terhadap media, pengamatan secara sistematik terhadap gejala – gejala yang tampak pada objek penelitian - Data pustaka, dilakukan dengan menghimpun data dari buku – buku serta bacaan yang relevan dengan masalah penelitian. 26 2. Data sekunder - Kuesioner, menyebarkan angket pertanyaan secara langsung kepada responden untuk dijawab secara tertulis.

d. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa dalam tiga bentuk penyajian yaitu : 1. Analisa tabel tunggal Suatu analisa yang dilakukan dengan membagi variabel – variabel penelitian ke dalam sejumblah frekwensi dan persentase. 2. Analisa tabel silang Suatu analisa dan mengetahui apabila variabel yang satu mempunyai hubungan dengan variabel yang lain. Da dapat diketahui apakah antar variabel tersebut positif atau negatif.

e. Uji hipotesa

Cara untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan korelasi Rank Spearman sebagai berikut: Untuk membuktikan apakah hipotesa diterima atau ditolak maka dirumuskan sebagai berikut : 1 - n n di 6 - 1 r 2 2 s ∑ = 27 H1 : jika nilai z tabel dari nilai z hitung maka H o ditolak H2 : Jika nilai z tabel dari nilai z hitung maka H o diterima Dimana nilai z tabel = z 0,05 ; n-1 Dan nilai t hitung = Keterangan : z : nilai t hitung rs : nilai koefisien korelasi n : Jumlah sampel Untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi digunakan skala Guilford sebagai berikut : Kurang dari 0.20 : Hubungan rendah sekali 0.20 – 0.40 : Hubungan rendah tapi pasti 0.40 – 0.70 : Hubungan cukup berarti 0.70 – 0.90 : Hubungan yang tinggi; kuat Lebih dari 0.90 : Hubungan sangat tinggi; kuat sekali dapat diandalkan Dan untuk melihat tingkat signifikansi hubungan digunakan z tabel dengan kriteria : z temuan z tabel, maka hubungan tidak signifikan z 1 1 r s hitung − = n Z temuan z tabel, maka hubungan signifikan 28

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1. Teori Kultivasi

2.1.1. Sejarah dan perkembangan teori kultivasi

Atas dedikasi terhadap kebebasan, kejujuran, dan keadilan dalam media, George Gerbner mempelopori lahirnya teori kultivasi. Meskipun banyak teoritikus telah ikut serta membuktikan kebenaran dari analisis kultivasi Gerbner bertanggung jawab atas hasil ciptaannya. Sebenarnya, Gerbner merupkan penyair asal hongaria yang bermimigrasi ke Amerika Serikat dan memulai pendidikan jurnalisnya di berkely. Setelah bekerja di San Fransisco Chronicle ia kembali melanjutkan pendidikan untuk mengambil gelar master dan melanjutkan lagi ke jenjang Doctor dimana ia menulis Toward a General Theory of Communication bersama James D. Finn www.Colostate.edu . Dari tulisan inilah teori kultivasi bermula. Penelitian pertamanya yang berjudul Cultural Indicators Project pada awal 1960an membuka jalan untuk menambah riwayat kerjanya pada pelaksanaan metode penelitian analisis kultivasi. Gerbner menghabiskan waktunya di The Annenberg School of Communication University of Pensylvania. Dimana ia bertugas sebagai dekan sambil melanjutkan penelitian kultivasi sosial pada televisi, yang menekankan pada kekerasan dan efek televisi. Universitas Sumatera Utara