Data sekunder diperoleh dari pihak pabrik kelapa sawit PT. Socfin Indonesia Socfindo Kebun Mata Pao yaitu data-data mengenai pekerja proses produksi dan Gambaran Umum
Perusahaan.
3.5. Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian ini adalah : 1.
Karakteristik pekerja berdasarkan umur adalah ulang tahun terakhir pekerja saat dilakukan penelitian yang diperoleh berdasarkan pengisian kuesioner.
2. Karakteristik pekerja berdasarkan masa kerja adalah rentang waktu sejak pekerja menjadi
pekerja sampai saat penelitian ini dilakukan. 3.
Penuangan Buah adalah proses pengangkutan buah sawit dari kebun hingga ke loading ramp. 4.
Sterilisasi adalah proses perebusan buah untuk mempermudah pemipilan dan pelumatan brondolan.
5. Screw Press adalah proses pemerasan minyak dari adonan digester atau pelumatan.
6. Klarifikasi Pemurnian adalah proses penyaringan minyak agar terhindar dari kotoran berupa
pasir. 7.
Pengolahan Inti adalah proses memecah gumpalan ampas dan biji keluaran dari screw press untuk menghilangkan serat-serat yang masih tersisa.
8. Shift Pagi adalah dinas jam kerja yang dilaksanakan mulai datang buah atau pukul 11.00-
18.00 WIB. 9.
Shift Malam adalah dinas jam kerja yang dilaksanakan mulai pukul 19.00-02.00 WIB atau hingga proses pengolahan selesai.
10. Perasaan kelelahan Kerja adalah suatu keadaan penurunan efisiensi dan kapasitas dalam
melakukan pekerjaan yang dialami oleh pekerja.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Aspek Pengukuran
Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja KAUPK2 Yaitu kusioner untuk mengetahui perasaan lelah yang merupakan gejala subyektif yang
dialami pekerja. KAUPK2 dipakai berdasarkan beberapa penelitian yang telah dimodifikasikan untuk mempermudah pengukuran kelelahan. Untuk mengetahui gambaran kelelahan pada
pekerja pabrik kelapa sawit di PT. Socfin Indonesia Socfindo Kebun Mata Pao, peneliti melakukan pengisian kuesioner dengan tanya jawab langsung kepada responden.
Dengan menggunakan skala ordinal, setiap jawaban diberi skor dengan ketentuan: a.
Skor 6 enam ; diberikan untuk jawaban “Ya, sangat sering” b.
Skor 5 lima ; diberikan untuk jawaban “Ya, sering” c.
Skor 4 empat ; diberikan untuk jawaban “Ya, agak sering” d.
Skor 3 tiga ; diberikan untuk jawaban “Jarang” e.
Skor 2 dua ; diberikan untuk jawaban “Jarang sekali” f.
Skor 1 satu ; diberikan untuk jawaban “Tidak pernah” Makin tinggi skor maka makin tinggi tingkat perasaan kelelahan kerja. Berdasarkan
jumlah skor yang diperoleh, tingkat perasaan kelelahan kerja dapat diklasifikasikan dalam 6 enam kategori, yaitu :
1. Tidak pernah merasa lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 17 – 31.
2. Jarang sekali merasa lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 32 – 45.
3. Jarang merasa lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 46 – 59.
4. Agak sering merasa lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 60 – 73.
5. Sering merasa lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 74 – 87.
6. Sangat sering merasa lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 88 – 102.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Pengolahan dan Analisa Data