3.7. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan komputer dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 13. Data dianalisa secara deskriptif dan
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi jumlah dan persentase.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Socfindo adalah singkatan dari Perusahaan Terbatas Socfin Indonesia. Didirikan oleh pemilik modal berkebangsaan Belgia, pada tahun 1926 dengan nama “SOCFIN S.A” Nu.
Societe Financiere des Caaontonous Medan S.A yang mempunyai hak konsesi dan berada dalam naungan pemerintah Hindia Belanda. Perusahaan ini pertama sekali bergerak dibidang
komoditi kelapa sawit. Sejak didirikan hingga saat ini PT. Socfindo telah mengalami beberapa perubahan. Pada
tahun 1860 tanaman sawit disebarkan ke seluruh Indonesia. Tanaman mula-mula ditanam di Sumatera oleh Sir Yoseph Hooker pada tahun 1875 dan pada tahun 1911 tanaman ini ditanam
oleh seorang berkebangsaan Belgia yang bernama M. Andrean Afallet di daerah Bali. Tanaman dibudidayakan sebanyak 2000 pohon, yang kemudian berdiri perusahaan
dengan nama PT. Socfin Indonesia Socfindo dengan perbandingan saham 10 untuk modal pemerintah Indonesia dan 90 untuk modal negara Belgia. Maka, PT. Socfindo disebut juga
Perusahaan Swasta Asing. Dengan adanya perubahan politik pemerintahan Indonesia pada tahun 1967, terciptalah peraturan-peraturan mengenai penanaman modal asing yang tertuang didalam
Penanaman Modal Asing PMA. Atas perundingan antara pemilik modal yang tergabung dalam Pers Plantation North
Sumatera dengan pemerintahan Republik Indonesia, terciptalah suatu perjanjian atau persetujuan untuk meneruskan perusahaan dengan membentuk ”Joint Enterperence” dimana
perbandingan saham 40 untuk pemerintah Indonesia dan 60 untuk pemegang saham. Joint
Universitas Sumatera Utara
Enterperence mengambil badan hukum dengan nama PT. SOCFINDO dan berdasarkan surat keputusan menteri dalam negeri untuk hak guna usaha No. 63 HGU DA 68.
4.1.2. Gambaran Umum PT. Socfindo Kebun Mata Pao
Perkebunan Mata Pao merupakan salah satu perkebunan PT. Socfindo Medan yang didirikan tahun 1927 dengan menanam komoditi sawit. Pabrik minyak nabati PT. Socfindo
Kebun Mata Pao merupakan pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO sebagai bahan baku untuk diolah menjadi olein sebagai produk utama dan stearin sebagai fatty acid sebagai produk
sampingan. 4.1.3. Lokasi dan Letak Geografis Perusahaan
PT. Socfin Indonesia Socfindo Kebun Mata Pao terletak di Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara. Terletak pada ketinggian ±20
m diatas permukaan laut dan berjarak ±53 km dari kota Medan. Perkebunan Mata Pao berlokasi di 3 tiga kecamatan, yaitu :
1. Divisi I, meliputi
: Pelintahan Kecamatan : Sei Rampah
Kabupaten : Serdang Bedagai
Luas Areal : 750.96 Ha 2.
Divisi II, meliputi : Mata Pao
Kecamatan : Teluk Mengkudu Kabupaten : Serdang Bedagai
Luas Areal : 816.40 Ha 3.
Divisi III, meliputi : Tanjung Buluh
Kecamatan : Perbaungan
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten : Serdang Bedagai Luas Areal : 726.40 Ha
4.1.4. Uraian Proses Produksi
Proses produksi adalah tehnik atau metode untuk membuat dan menjadikan barang atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber- sumber yang ada. Secara garis besar
proses pengolahan buah kelapa sawit di PT. Socfin Indonesia Socfindo Kebun Mata Pao terdiri dari 5 proses sebagai berikut :
a. Proses Penuangan Buah
Proses Penuangan Buah terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1.
Bagian Transportasi supir, kernet Buah yang telah dipanen diangkut dari kebun ke pabrik dengan menggunakan truk. Supir
truk harus membawa tandan buah segar yang baru di panen dari kebun atau lapangan menuju pabrik dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan memakan waktu lebih kurang
2,5 jam dalam 1 trip pengangkutan sedangkan dalam satu shift kerja supir harus melakukan 6 trip pengangkutan. Sedangkan kernet menarik dan mengangkut tandan buah
segar yang beratnya berton-ton kedalam truk. 2.
Bagian Penimbangan Pada bagian penimbangan, pekerja hanya duduk menunggu datangnya truk yang
mengangkut tandan buah segar dari setiap afdeling untuk ditimbang. 3.
Bagian Loading Ramp Pada bagian loading ramp, setelah ditimbang buah dituang ke lantai dan ke dalam loading
ramp. Adakalanya buah kurang memenuhi kriteria untuk mendapatkan kualitas produk yang baik, maka dilakukan sortasi buah. Kemudian pekerja menyeret tandan buah yang
Universitas Sumatera Utara
sangat berat dengan alat yang disebut garuk dan mengangkat serta melemparkan buah masuk ke timbah buah yang menuju perebusan secepat mungkin.
b. Proses Sterilize
Proses sterilize terdiri dari 4 bagian, yaitu : 1.
Perebusan Buah yang diangkut dengan timbah buah masuk ke rebusan untuk memepermudah
pelepasan buah dari janjangan . Pekerja memadatkan rebusan sesuai dengan kapasitas muatan yaitu 2,8 ton. Setiap tiga rebusan dikerjakan oleh satu orang pekerja. Uap
dimasukkan dari ketel sampai tekanan 2 kg cm
2
, lalu uap dibuang. Hal ini dilakukan dua kali untuk membuang udara dan kandungan air pada buah, selanjutnya dapat dilakukan
pembongkaran. 2. Boiler
Dibagian boiler, ampas-ampas dari pengolahan dijadikan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan uap panas yang dapat digunakan untuk perebusan, kemudian sisa-sisa
pembakaran yang berupa abu diambil dan dimanfaatkan kembali. Pada tahap ini, pekerja ada yang mengumpulkan ampas untuk dimasukkan kedalam boiler, kemudian ada yang
menyekop sisa-sisa pembakaran yang ada di tanah dan diangkut ke bagian pengolahan inti.
3. Bongkar Buah Buah yang baru direbus ditarik dengan menggunakan alat ”gancuh” untuk menarik
brondolan dan menggunakan alat ”garuk” untuk menarik tandan. Kemudian dituangkan ke atas boardes penebah, tidak boleh dituangkan sekaligus sehingga bertumpuk banyak
Universitas Sumatera Utara
tetapi dituangkan secara bertahap dan memasukkan tandan secara teratur satu demi satu ke dalam janjangan menuju stripper.
4. Stripper pemipilan
Janjangan yang telah direbus masuk ke stripper untuk melepaskan brondolan dari janjangan dengan melakukan bantingan dimana janjangan akan ikut berputar searah
dengan putaran stripper. kemudian, janjangan akan jatuh akibat gaya beratnya dan brondolan akan lepas. Janjangan berputar, dibanting dan menuju ke konveyor janjangan
kosong. Pada tahap ini pekerja memeriksa jika ada buah yang masih melekat dalam janjangan, jika ada maka janjangan tersebut diambil dan dimasukkan kembali kedalam
stripper sampai semua brondolan lepas dari janjangan. 5.
Digester pelumatan Setelah buah dipipil, tandan dan brondolan dari stripper dibawa ke hopper bunch melalui
konveyor. Disini terjadi proses pengadukan atau pelumatan dengan meremas buah sehingga daging buah terlepas dari biji, menghancurkan sel-sel yang mengandung
minyak. Brondolan keluar dengan kondisi terlumat dan siap dipress. Pada tahap digester atau pelumatan, pekerja hanya melihat atau mengontrol tutup rebusan.
c. Proses Screw Press