Sinopsis Novel Kisah 47 Ronin Karya John Allyn

34 memberikan pelayanan yang terbaik yaitu patuh dan setia. Konsep setia ini kemudian membuat para samurai banyak yang mengambil jalan untuk menunjukkan loyalitas mereka kepada tuannya dengan melakukan Junshi. Konsep Junshi dan perilaku mengenai ini dapat digambarkan dalam Kisah 47 Ronin. Berikut penulis akan menjelaskan secara singkat sinopsis Kisah 47 Ronin tersebut berdasarkan novel karya John Allyn.

2.3. Sinopsis Novel Kisah 47 Ronin Karya John Allyn

Oshi Kuranosuke Yoshitaka merupakan kepala klan Asano. Klan Asano dipimpin oleh seorang Daimyo yang bernama Asano Takumi No Naganori. Dalam sistem pemerintahan pada zaman Edo setiap Daimyo diwajibkan melakukan Sankin Kotai yaitu peraturan yang mewajibkan setiap Daimyo untuk tinggal selang setahun di Edo. Hal ini dilakukan oleh pihak Keshogunan agar ketika terjadi peperangan atau ancaman para Daimyo sudah berada di Ibukota yaitu Edo. Kejadian ini terjadi pada tanggal 14 Maret 1701, pada hari itu akan dilaksanakan upacara Istana di Kediaman Shogun atau lebih tepatnya di ruangan Matsu No Ourouka atau tempat berkumpulnya para Daimyo, upacara ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan hubungan antara Kaisar dengan Shogun yang telah mempersatukan wilayah tersebut dengan kekuatan militer yang dihadiri oleh para Daimyo dari berbagai daerah serta satu orang Daimyo Shimpan yang masih tergolong keluarga Keshogunan. Daimyo Shimpan ini adalah Kira Kozuke No Suke Yoshihisa yang juga bertindak sekaligus sebagai pemimpin upacara Istana. Berdasarkan status kekuasaan wilayah, Kira tidak memiliki kekuasaan atas daerah tertentu yang dimiliki oleh para Daimyo yang lainnya, Universitas Sumatera Utara 35 namun karena beliau pernah diutus ke Kyoto untuk mengikuti tata upacara di Istana maka telah memberikan gengsi tersendiri untuk dirinya yang berbeda dari Daimyo yang lain dan Kaisar telah memberikan kepercayaan tersendiri bagi Kira untuk melatih para Daimyo yang lain mengenai tata cara upacara di Istana. Kepercayaan Kaisar inilah yang kemudian disalah gunakan oleh Kira untuk mendapatkan suap dari Daimyo yang lain yang ingin belajar dengannya. Perilaku Kira yang salah ini diketahui oleh Asano. Asano menganggap sikap Kira tersebut bukanlah ciri dari seorang Samurai yang baik. Karena sikap Asano yang dianggap kurang bersahabat dengan tidak mau memberikan upeti kepada Kira inilah yang kemudian menjadi sebuah perang dingin tersendiri antara Kira dan Asano. Sikap Kira yang suka korupsi, sombong dan menganggap diri penting ini sangat jauh dari nilai samurai bagi Asano. Pagi itu dalam perjalanan menuju Kediaman Shogun, para rombongan Asano bertemu dengan sekumpulan orang – orang yang sedang memandu seekor anjing yang mati. Dalam pemerintahan Tokugawa Tsunayoshi seluruh binatang diperlakukan seperti layaknya seorang manusia terlebih pada seekot anjing. Ini dikarenakan Shogun pada saat itu lahir pada tahun anjing, dan keinginannya untuk mempunyai anak membuat Tokugawa melarang untuk membunuh semua binatang, ini berdasarkan keyakinan nya apabila ia membunuh seekor binatang maka ia tidak akan mempunyai anak. Pemandangan ini mempunyai arti sendiri bagi Asano, bukan awal hari yang menyenangkan, pikirnya dalam hati. Sesampainya di Kediaman Shogun para Daimyo dari berbagai wilayah telah berkumpul. Diantaranya yaitu Lord Date Yoshida yang merupakan rekan Asano dalam kepangkatan dan tugas.Didalam Universitas Sumatera Utara 36 ruangan tersebut juga terdapat Kira yang memandang Asano dan memperhatikan apakah ada perubahan pada sikap kedaerahan Asano. Kira berpikir pasti ada jalan untuk mengubah sikap Asano tersebut. Sebelum upacara dimulai, datang seorang pendamping Ibunda Shogun yaitu Kajikawa. Kajikawa menghampiri Asano dan menanyakan apakah ada perubahan acara dalam upacara ini. Kira yang pada saat itu melihat percakapan itu langsung menjawab, jangan membuang waktu dengan bertanya pada orang tolol itu . Jika pertanyaannya soal upacara tanyakan padaku atau Lord Date atau salah satu pelayan, mereka lebih tahu dibanding Asano . Ucapan itu membuat Asano merasa kesal dan marah pada Kira. Kira lalu menghampiri Asano dan berkata Jika uang memang sangat berarti bagimu, ada cara lain untuk memuaskan ku. Aku dengar isterimu cantik... . Kajikawa yang menjadi saksi pada saat itu kurang yakin dengan apa yang didengarnya. Asano juga hampir tak percaya dengan pendengarannya. Asano yang sudah marah dan kesal akhirnya kesabarannya memuncak langsung melukai bahu Kira dengan Wakizashi pedang . Sikap Asano yang telah mengeluarkan pedang di Kediaman Kaisar merupakan kesalahan besar apalagi telah melukai Kira yang sama sekali tak melakukan pemberontakan. Perbuatan Asano ini membuat Tokugawa sangat marah, dan sebagai hukumannya beliau memerintahkan Asano untuk melakukan Seppuku. Asano masih merasa beruntung Kaisar masih memberikannya kesempatan untuk mati secara terhormat. Keputusan seppuku ini juga yang menjadi bukti bagi para pengikut Asano bahwa majikan mereka melakukan kesalahan untuk menjaga harga dirinya sebagai sorang samurai sejati. Universitas Sumatera Utara 37 Kematian Asano dan penarikan wilayah kekuasaan, membuat para pegikut Asano berang dan berniat melakukan Adauchi sebagai wujud balas dendam mereka atas majikannya yang meninggal. Balas dendam para mantan samurai ini dipimpin oleh Oishi sebagai kepala para samurai dan berhasil membunuh Kira dan memenggal kepala musuh majikannya tersebut dan kemudian meletakkannya di makam Asano sebagai bakti mereka yang telah membalaskan dendam majikannya. Akhir dari peristiwa ini, para mantan samurai tersebut melakukan Junshi sebagai wujud kesetiaan tanpa batas mereka kepada Tuannya. Ke – 47 mantan samurai ini dimakamkan berhadapan dengan makam Tuan mereka. Perilaku Junshi inilah sebagai bukti kesetiaan yang melebihi batas antara hidup dan mati para samurai. Dalam bab berikutnya penulis akan mencoba menganalisa perilaku Junshi tersebut berdasarkan para tokoh cerita yang diwakilkan oleh tokoh Oishi, Asano juga kesetiaan terhadap Shogun. Universitas Sumatera Utara 38 BAB III ANALISIS KESETIAAN 47 RONIN

3.1. Bushido