wisatawan, ke daerah kunjungan wisata, sehingga perjalanan terbut dapat dinikmati oleh para wisatawan.
Sebenarnya pekerjaan atau profesi sebagai pramuwisata belum mendapat penghargaan sewajarnya dari beberapa kalangan. Masyarakat banyak masih memandang
tugas pramuwisata itu merupakan pekerjaan sambilan yang tidak produktif. Sebenarnya tidaklah demikian, karena dalam pariwisata modern pramuwisata merupakan suatu
profesi tersendiri yang juga membutuhkan banyak energi dan harus mempunyai suatu keahlian yang khusus.
Menjadi profesi pramuwisata diperlukan pribadi yang menarik. Kendati agak sulit menentukan batas antara menarik dan tidak menarik terhadap pribadi seseorang. Namun
secara garis besar dapat terlihat bahasanya dan lain-lain.
3.2 Guiding Tehnique
Hingga saat ini belum ada satu diskusi atau seminar yang khusus diadakan untuk membicarakan tentang guiding tehnique. Namun dapat diberikan suatu gambaran
bahwasanya guiding tehnique adalah suatu alat ataupun cara untuk mencapai tujuan guiding yang baik.
Sepintas lalu, orang beranggapan bahwa tehnik yang dimaksud adalah sangat simpel dapat saja dilakukandalam waktu yang singkat tanpa adanya persiapan. Padahal
banyak hal yang perlu diketahui oleh seorang calon pramuwisata, harus mempunyai fisik yang baik dan sehat, mempunyai mental yang kuat di dalam menjalankan tugasnya pada
saat memberi pelayanan terhadap macam-macam profil wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pemberian guiding sesungguhnya tidak ada teknik untuk dipedomani, tetapi bermacam-macam tehnik digunakan, yaitu tehnik yang disesuaikan dengan kondisi
serta situasi yang ada. Dalam hal peranan Pramuwisata, Nyoman S. Pendit mengataan bahwa:
“Peranan pramuwisata tak ubahnya seperti dalam strategi militer. Ia merupakan satu kesatuan tempur yang akan memenangkan pertempuran, yang diharapkan
dapat menarik para wisatawan sehingga mereka mendapt kesan yang memuaskan selama mengadakan perjalanan”.
Dalam suatu seminar di bandung tentang kepariwisataan di Indonesia beberpa tahun lalu, sri Sultan Hemengkubuwono IX almarhum mengatakan: “Bahwa sesesorang
pramuwisata hendalklah memiliki sence of diplomacy”. Jadi pramuwisata juga berfungsi sebagai duta tidak resmi bagi bangsa dan negara. Atas diplomasi pramuwisatalah maka
para wisatawan akan puas dan mengerti akan bangsa ini. Kalau dilihat dari kpentingan industri Parieisata, pramuwisata harus memberikan
cermin dari kehidupan bangsa dengan segala kepribadiaannya yang ingin kerja sama dengan segala bangsa yang datang ke Indonesia. Di dalam melayani wisatawan,
pramuwisata tidak boleh membedakan bangsa, ras, dan agama oleh karena manusia semuanya sama.
3.3 Syarat-syarat Menjadi Pramuwisata
persyaratan untuk menadi pramuwisata erat sekali berhubungan dengan tempat, kondisi, maupun syarat yang diberikan oleh Biro Perjalanan tempat pramuwisata itu
bekerja. Meskipun demikian, sebagai persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang
Universitas Sumatera Utara
pramuwisata sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No. Kep- 210IV80 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia
2. Umur serendah-rendahnya 20 tahun
3. Menguasai bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan lancar
4. menguasai pengetahuan tentang objek-objek wisata dan ketentuan perjalanan
wisata 5.
Sehat fisik dan metal 6.
Berkelakuan baik 7.
Memiliki sertifikat dan tanda pengenal pramuwisata. Kesehatan bagi seorang pramuwisata, baik kesehatan fisik maupun mental sangat
penting. Seorang pramuwisata tidak boleh mengalami cacat fisik atau mental, agar ia dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik, lagi pula jangan sampai
mengganggu selera wisatawan. Disamping itu ada ketentuan atau kewajiban pramuwisata seperti :
1. Selalu membawa kartu pramuwisata
2. aDilarang meminta uang kepada pihak ketiga atau sesuatu pembelian yang
dilakukan wisatawan 3.
Ridak boleh memaksa wisatawan menggerakkan jasa-jasanya
Universitas Sumatera Utara
4. Dilarang memungut bayaran yang lain daripada apa yang telah ditetapkan
berdasarkan jasa yang dikeluarkan 5.
Dilarang beroperasi di tempat mesum yang bukan menjadi tempat memesan pramuwisata dan tanpa persetujuan tour operator
6. Tdak boleh meminta kartu jabatan kepa orang lain
3.4 Fungsi dan Tugas Pramuwisata