Peran Serta Pramuwisata Di PT. Overland Holiday Tour and Travel Medan Dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisata Ke Sumatera Utara

(1)

PERAN SERTA PRAMUWISATA DI PT OVERLAND HOLIDAY TOUR AND TRAVEL MEDAN DALAM MENINGKATKAN ARUS KUNJUNGAN WISATA KE SUMATERA UTARA

KERTAS KARYA Dikerjakan

O L E H

NIM. 052204106

INDRA KELANA PUTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN


(2)

PERAN SERTA PRAMUWISATA DI PT OVERLAND HOLIDAY TOUR AND TRAVEL MEDAN DALAM MENINGKATKAN ARUS KUNJUNGAN WISATA KE SUMATERA UTARA

KERTAS KARYA Dikerjakan

O L E H

NIM. 052204106

INDRA KELANA PUTRA

Pembimbing,

Drs. Marzaini Manday M.SPd

Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Ujian

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk Melengkapi Syarat Ujian Diploma III

Dalam Program Studi Parawisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN


(3)

Disetujui Oleh :

PROGRAM DIPLOMA PARIWISATA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan , Desember 2008

PROGRAM STUDI PARIWISATA KETUA,

NIP. 195509231982031001


(4)

Pengesahan Diterima Oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Sastra dan Budaya Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara, untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III dalam Program Studi Pariwisata

Tanggal :

Hari :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITA SUMATERA UTARA Dekan,

NIP. 196509091994031004 Prof. Syaifuddin, MA. Ph.D

Panitia Ujian Tanda Tangan

1. Drs. Ridwan Azhar, M. Hum _____________ 2. Drs. Marzaini Manday, M. SPd _____________ 3. Mukhtar Majid, S.Sos. S.Par, MA _____________


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah S.W.T karena rahmat dan hadayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang brjudul “Peran Serta Pramuwisata Di PT Overland Holiday Tour And Travel Medan Dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisata Ke Sumatera Utara”.

Kertas karya ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Pariwisata Pada Program Studi Diploma II Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada:

1. Bapak Prof. Syaifuddin, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara;

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M. Hum, selaku Ketua Jurusan Program Studi Diploma III Pariwisata, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara;

3. Bapak Drs. Mukhtar Majid, S. Sos. S. Par, MA, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Pariwisata, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai dosen pembaca;

4. Bapak Drs. Marzaini Manday, M. SPd, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini;


(6)

5. Bapak Drs. Gustanto, M. Hum, mantan Ketua Program Studi Diploma III Pariwisata, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara;

6. Ayah yang telah tiada, selalu hadir di hatiku, ibu yang memberikan batuan baik materil maupun sipritual kepadaku dalam susah maupun senang, hingga aku selesai melakukan studi;

7. Bapak dan mamak yang telah merawat dan mendidikku dari kecil sampai aku bisa menyelesaikan sekolah. Walaupun engkau telah tiada tapi kasih sayangmu indah tak pernah pudar dihatiku sampai akhir hayatku. Terima kasihku dan doaku selalu untuk semua orang tuku tercinta;

8. Bang I’soel dan istri terima kasih atas perhatian dan kesabarannya dalam membimbing aku menyelesaikan studi dan batuan-bantuannya selama ini. Kak Intan yang telah mensupportku selama ini, thanks honda yang banyak membantu. Bang Baban, bang Upit atas semangatnya? Kak Dewi, kak Epi, Kak Iyen, Cici, Nanda, terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan selama ini; 9. Teman-teman ku ngampus, khususnya UW’ ‘05 dan Hotel ’05, Trias, Yayan,

Caman, Jacklie, Anen, Panji, Aliks, Adq, May-may. Dian. Dan kepada abang-abang senior semuanya dan kepada anggota TO terima kasih udah nasehati deq gun ya….?.

Penulis sadar masih banyak kekurangan yang terdapat dalam kertas karya ini, baik dari segi penulisan maupun isinya karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca, semoga kertas karya ini


(7)

dapat memberikan masukan bagi mahasiswa pariwisata USU, khususnya program Studi Usaha Wisata, kepariwisataan pada umumnya.

Kiranya Allah meridoi dan melimpahkan rahmatnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Medan, November 2008 Penulis,

NIM : 052204106 Indra Kelana Putra


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Masalah yang Dihadapi ... 2

1.3 Pembatasan ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Metode Penelitian ... 4

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN ... 6

2.1 Beberapa Pengertian Tentang Kepariwisataan ... 6

2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 6

2.1.2 Pengertian Wisatawan ... 8

2.1.3 Pengertian Industri Pariwisata ... 10

2.2 Produksi Industri Pariwisata dan Ciri-cirinya ... 11

BAB III URAIAN TENTANG PRAMUWISATA ... 16

3.1 Pengertian Pramuwisata ... 16

3.2 Guiding Tehnique ... 17

3.3 Syarat-syarat Menjadi Pramuwisata ... 19

3.4 Fungsi dan Tugas Pramuwisata ... 21

3.5 Guiding Opertion and Organization ... 22

3.6 Pramuwisata Sebagai Salah Satu Komponen Penting di Biro Perjalanan ... 23


(9)

4.1 Sejarah Perusahaan ... 24

4.2 Struktur Organisasi ... 28

4.3 Perana Biro Pejalanan Umum ... 34

4.4 Peran Serta Pramuwisata dalam Biro Perjalanan Umum ... 36

4.5 Produk yang Dihasilkan ... 37

4.5.1 Paket Wisata ... 37

4.5.2 Tiket Penerbangan Internasional dan Domestik ... 40

4.5.3 Dokumen Perjalanan ... 41

4.5.4 Transportasi ... 41

4.6 Pemasaran dan Promosi yang Dilaksanakan ... 42

4.7 Hubungan Perusahaan dengan Pihak Lain ... 42

4.8 Keberadaan Prmuwisata dalam Meningkatkan Arus Kunjungan wisatawan Ke Sumatera Utara ... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1 Simpulan ... 49

5.2 Saran ... 50


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Mengingat pentingnya Pramuwisata (Tour Guide) dalam suatu Biro Perjalanan Umum untuk menunjang Industri Pariwisata di Indonesia dan pemerintah sekarang sedang berusaha meningkatkan devisa negara, yang kemudian dipertegas dalam Kepprea No.15 Tahun 1983. maka penulis dengan segala kemampuan yang ada mencoba membahas masalah ini.

Pada tahun 1991 yang lalu telah terlaksana Tahun Kunjungan Indonesia 1991, pemerintah dengan pihak swasta telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meyerap wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Pemerintah sejak Tahun 1990 telah mengkampayekan Sadar Wisata, yang mana hal tersebut sangat penting bagi perkembangan Industri Pariwisata di Indonesia.

Adapun yang menarik perhatian penulis untuk memilih judul ini adalah karena penulis sangat tertarik akan keberadaan Pramuwisata dalam kepariwisataan di Sumatera Utara khususnya dalam suatu Travel. Penulis merasa bahwa pramuwisata merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu Travel, karena Pramuwisata dapat dikatakan ujung tombak suatu keberhasilan Industri Pariwisata. Baik buruknya pendapat atau pandangan wisatawan yang masuk ke Indonesia dan Sumatera Utara khususnya, terhadap pelayanan yang diberikan juga tergantung pada Pramuwisata yang menyertai sewaktu melaksanakan paket tour. Hal inilah yang mendorong penulis untuk dapat memilih judul di atas yaitu : “PERAN SERTA PRAMUWISATA DI PT OVERLAND


(11)

HOLIDAY TOUR AND TRAVEL MEDAN DALAM MENINGKATKAN ARUS KUNJUNGAN WISATA KE SUMATERA UTARA”.

1.2 Masalah yang Dihadapi

Suatu kenyataan yang tak dapat disangkal, bahwa setiap Biro Perjalanan harus mempunyai Pramuwisata sediri atau palng tidak berhubungan dengan persatuan Pramuwisata Free Lance. Dalam melaksanakan Training di PT. Overland Holiday Medan, penulis menjumpai beberapa permasalahan, yaitu Pramuwisata hanya khusus apat berbahasa Jerman. Di samping peruhasaan Biro Perjalanan ini memasarkan paket wisata ke negara Jerman juga ke negara Swiss dan Austria. Tentu ini akan jadi permasalahan apabila suatu Biro Perjalanan ini menerima wisatawan dari negara-negara tersebut maupun dari Eropa lainnya yang tidak dapat berbahasa Jerman, jika Pramuwisata Free Lance kebetulan tidak dapat menerima panggilan karena lagi bertugas atau berhalangan. Padahal peran Pramuwisata sangat penting terhadap wisatawan yang datang mengunjungi daerah pariwisata Sumatera Utara. Karena Pramuwisatalah yang akan menuntun, menjelaskan dan memandu selama diadakannya suatu paket tour.

Juga didalam prakteknya di lapangan yaitu pada waktu Pramuwisata memandu wisatawan, Pramuwisata sering tidak menurut program atau Itenerary yang telah ditetapkan oleh perusahaan ini. Hal ini dapat menimbulkan kesalah pahaman antara pihak tour departemen dengan Pramuwisata itu sendiri nantinya. Demikian juga hubungan dengan orang-orang yang berada di sekitar objek wisata dan juga dengan pihak hotel dan restaurant akan menjadi kurang baik apabila Pramuwisata tidak mengadakan


(12)

kontak atau pendekatan dengan pihak tersebut di atas. Hal tersebut dapat saja mengurangi atau menhambat lajunya perkembangan wisatawan yang datang dan juga akan mengurangi peran serta Pramuwisata dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah Sumatera Utara.

1.3 Pembatasan

Sesuai dengan judul yang telah penulis tetapkan pada kertas karya ini, maka pembatasan masalah ini hanya untuk menganilsa Peran Serta Pramuwisata Di PT Overland Holiday Tour And Travel Medan Dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisata Ke Sumatera Utara. Mengingat akan keterbatasan waktu, tenaga, biaya an pengetahuan penulis sendiri dalam memperoleh data, maka penulis merasa perlu untuk mebatasi runag lingkup penulisan. Namun tidak tertutup kemungkinan penulis untuk membicarakan masalah di luar ruang lingkup penulisan, tetapi hanya secara garis besar atau umum saja.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis di dalam melaksanakan training adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperalam pengetahuan penulis tentang Tour Operator dan Guiing Tehnique.

2. Untuk mengetahui Peran Serta Pramuwisata Di PT Overland Holiday Tour And Travel Medan Dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisata Ke Sumatera Utara.


(13)

1.5 Metode Penelitian

Dalam usaha memperoleh data dan bahan-bahan keterangan untuk menyunsun kertas karya ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Library Research 2. Field Research

Metode Library Research ini menurut Djarwinto (1987:88) mengatakan bahwa Library Research adalah penelitian melalui sumber bacaan yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dibahas baik berupa buku bacaan, brosur, majalah, pengumuman resmi pemerintah.

Seangkan metode Field Research masih menurut Djarwinto (1987:88) mengatakan bahwa Field Research adalah pengumpulan data ke objek itu sendiri dengan langsung mengadakan penelitian di lapangan dam wawancara kepada petugas-petugas yang bersangkutan, guna memperoleh data maupun infomasi yang diperlukan, dengan terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan judul penelitian.


(14)

BAB II

URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

2.1 Beberapa Pengertian Tentang Kepariwisataan 2.1.1 Pengertian Pariwisata

Batasan mengenai pengertian pariwisata sangat banyak, tetapi marilah kita ambil pengertian dasar dan batasan tehnis pariwisata. Pengertian dasar akan memungkinkan kita membedakan antara kegiatan-kegiatan pariwisata dari kegiatan lainyang serupa dan sering berhubungan dengan pariwisata tetapi sebenarnya bukan pariwisata. Sedangkan pengertian tehnis diperlukan untuk pelaksanaan tehnis operasional, seperti menyiapkan data untuk tujuan statistik, perundang-undangan an industri.

Untuk masing-masing tujuan diperlukan batasan tersendiri yang sesuai dengan tujuan tersebut. Pariwisata mempuyai lima sifat dasar, yaitu:

1. Pariwisata timbul dari perpindahan orang-orang dan tinggalnya meraka di berbagai tempat tujuan.

2. Ada dua elemen pariwisata yaitu perjalanan ke daerah tujuan dan tinggal sementara serta semua kegiatan selama tinggal di daerah tujuan.

3. Perjalanan ke dan tinggalnya wisatawan di tempat tujuan tentunya di luar tempat dimana biasanya ia tinggal dan bekerja, sehingga tingkah laku, perbuatan, kegiatan akan kelihatan berbeda dengan penduduk setempat.

4. Perpindahannya seperti yang tersubut pada poin b, bersifat sementara atau singkat dan dengan adanya niat untuk embali ke tempat asal dalam waktu beberapa hari, beberapa minggu atau beberapa bulan.


(15)

5. Tujuan kunjungan bukan untuk bekerja.

Pengertian dasar ini terdapt dalam batasan defenisi yang dikemukan oleh Prof. Hunzikker dan Prof. Krapt. Defenisi ini kemudian dipakai oleh Perhimpunan Ahli Ilmu Keopariwisataan Internasional (AIEST), adapun perihal batasan itu, Oka A. Yoeti (1988:106) mengatakan bahwa :

“Pariwisata adalah keseluruhan dari pada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyedian tempat tinggal sementara asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu”.

Pengertian menurut E. Guyer Freuler bahwa :

“Pariwisata adalah merupakan penomena dari jaman sekarang yang didasarkanatas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan membutuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas mayarakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan peniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan daripada alat-alat pengankutan”.

Adapun menurut Salah Wahab (bangsa Mesir) bahwa :

“Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapt pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri (di luar negeri), meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain (daerah tertentu, suatu negara atau benua) untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang di alaminya di mana ia memperoleh pekerjaan tetap”.

Menurut SK No, 355/XIV/ GSU Gubernur sumatera utara tanggal 2 Agustus 1971 memberi pengertian bahwa :

“Kepariwisataan adalah lalu lintas manusia dan barang-barang bawaannya dengan tujuan perjalanan ntuk melakukan rekreasi hiburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan, olah raga, perdagangan, kekeluargaa, pertemuan-pertemuan, kunjungan muhibah oleh warga sendiri maupun asing dengan tidak maksud menetap”


(16)

2.1.2 Pengertian Wisatawan

Dalam rangka pegembangan dan pembinaan kepriwisataan di Indonesia, pemerintah telah pula merumuskan batasan tentang wisatawan, sepeti yang dituangkan dalam Interasi Intruksi presiden No.9 Tahun 1969 yang memberikan defenisi bahwa wisatawan adalah setiap orang yang berpergian daeri tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kenjungannya itu. Batasan ini walau berlaku untuk wisatawan dalam dan luar negeri, dianggap pengertiannya terlalu luas, sehingga untuk menampung persoalan-persoalan yang mungkin timbul terutama dalam menentukan atau merumuskan kebijaksanaan masih di perlukan uraian tambahan .

Menurut panitian Statistik Liga Bangsa-bangsa dalam sidang dewan yang diselenggarakan pada tanggal 22 Januari 1937 bahwa wisatawan adalah setiap orang yang mengadakan perjalanan selama 24 jam atau lebih dalam suatu negara yang lain dari negara di mana ia biasanya tinggal.

Selanjutnya menurut G.A. Schmoll bahwa:

“Wisatawan adalah individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur, yang tertarik pada perjalanan yang pada umumnya dengan motivasi perjalanan yang pernah ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik oleh pelayanan yang diberikan oleh suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik pengunjung dimasa yang akan datang”.

Bila kita perhatkan batasan-batasan yang telah dikemukakan, maka kita dapat memberi kesimpulan bahwa seseorang itu dapat disebut sebagai wisatawan apabila:

1. Perjalanan yang dilakuannya lebih dari 24 jam.


(17)

3. Orang yang melakuan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat atau negara yang dikunjunginya.

Apabila ketiga syarat di atas tidak dipenuhi maka orang tersbut belum dapat dikatakan sebagai seorang wisatawan. Satu saja syarat tidak dipenuhi maka syarat dua yang lain menjai gugur, karena itu suatu batasan yang memenuhi syarat haruslah mencakup ketiga syarat tersebut di atas tanpa satupun yang ditinggalkan.

2.1.3 Pengertian Industri Pariwisata

Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan orang adalahsuatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya, yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin dalam proses produksinya. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi tidak demikian halnya dengan industri pariwisata.

Dalam hal ini, Oka A. Yoety (1988:40) mengatakan bahwa:

“Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and services) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya selama dalam perjalanannya”.

Sedangkan menurut R.S. Damarjadi mengatkan bahwa yang dimaksu dengan industri pariwisata dijelaskan sebagai berikut:

“Industri pariwisata adalah rangkuman dari pada berbagai macam bidang usaha, yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa layanan-layanan atau service yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perjalanannya”.


(18)

2.2 Produksi Industri Pariwisata dan Ciri-cirinya

Pada umumnya yang dimaksud dengan “produk” dalam ilmu ekonomi adalah sesuatu yang dihasilkan melalui suatu proses produksi. Dalam pengertian ini, ditekankan bahwa tujuan akhir suatu produksi tidak lain adalah suatu barang (produk) yang dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia.

Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa-jasa sebagai “produk” yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya. Apakah yang dimaksud dengan produk industri pariwisata?

Menurut Medlik dan Middleton dalam tulisannya : “The product formulation in Tourism”, yang diterbitkan oleh Assosiation of International Export and Scientific in Tourism (AIEST) tahun 1973, yang dimaksud dengan “produk” dalam industri pariwisata adalah …The product covers the complete experience from the time he leaves home to the he returns it.

Jadi dapat dikatakan yang dimaksud dengan hasil produk industri pariwisata adalah semua jasa-jasa (service) yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat atau meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali ke rumah tempat ia tinggal.

Pada dasarnya ada tiga golongan poko produk industri pariwisata tersebut yaitu: 1. Tourist objct atau objek wisata yang terdapat pada daerah tujuan wisata, yang

menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut. 2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi, bar dan


(19)

3. Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisata serta transportasi di tempat tujuan ke objek0objek pariwisata.

Secara terperinci dapat kita gambarkan jasa-jasa yang merupakan produk industri pariwisata yang dibutuhkan seorang wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ia kembali ke rumah, antara lain:

1. Jasa-jasa agen perjalanan untuk mengurus dokumen parjalanan, seperti pasport, exit-permit, visa ataupun tiket pesawat udara.

2. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari rumah ke airport waktu berangkat (daparture)

3. Jasa-jasa maskapai penerbangan yang akan membawa ke tempat tujuan yang dikehendaki.

4. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari airport ke hotel waktu datang/arrival di tempat tujuan.

5. Jasa-jasa akomodasi perhotelan/motel ditempat yang dituju selama tingga l disana. 6. Jasa-jasa bar dan restauran, bik di dalam hotel maupun di luar hotel.

7. Jasa-jasa tour operator untuk kegiatan Sightseeingtour ke objek-objek wisata. 8. Jasa-jasa yang diberikan dari opbjek wisata, atraksi wisata dan entertainment di

tempat yang ia kunjungi.

9. Jasa-Jasa souvenir shop dan handicraft center.

Sebaliknya bila ia kembali ke tepat kediamannya, maka jasa-jasa yang diperlukannya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengn sewaktu berangkat. Adapun jasa-jasa tersebut aalah ssebagai berikut:


(20)

1. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari hotel ke airport.

2. Jasa-jasa maskapai penerbangan dari tempat yang telah dikinjungi ke tempat asalnya.

3. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari airport ke rumah tempat tinggal.

4. Making service, bagi wisatawan yang hanya membeli souvenir, karena kalau terus dibawa akan sangat mengganggu dalam perjalanan.

Adapun beberapa ciri-ciri hasil produksi pariwisata menurut Oka A. Yoeti (1988:156) yang terpenting, antaranya adalah sebagai berikut:

1. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak dapt dipindahkan, karana didalam penjualannya tidak mungkin produk itu sendiri dibawa kepada konsumen yang harus datang ke tempat produk tersebut dihasilkan.

2. Pada umumnya peranan perantara tidak diperlukan, karena proses produksi pada saat bersamaan dengan konsumsi, satu-satunya perantara yang merupakan saluran dalam penjualan jasa-jasa industri pariwisata hanyalah Travel Agent atau tour operation saja.

3. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat ditimbun seperti hal yang terjadi pada industri barang lainnya.

4. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau ukuran yang objektif, seperti halnya industri barang lainnya yang mempunyai ukuran panjang, lebar. Isi, dan lain-lain.


(21)

5. Permintaan terhaap hasil atau produk undustri pariwisata tidak tetap dan sngat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis

6. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang dibelinya. Dia hanyat dapat melihat dari brosur-brosur, TV, Film yang khusus dibuat waktu itu juga.

7. Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergantung dari tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin.

8. Dari segi pemilikan usaha, penyedian produk industri pariwisata dengan membangun sarana kepariwisataan yang memakn biaya besar, mempunyai tingkat resiko yang tinggi, karena perusahaan elastis permintaan sangat pekasekali.


(22)

BAB III

URAIAN TENTANG PRAMUWISATA

3.1 Pengertian Pramuwisata

Industri pariwisata sebagaisuatu industri jasa yang menghasilkan devisa bagi negara, tidak hanya memerlukan sarana yang berbentuk bangunan-bangunan atau sarana umum lainnya yang dapat menunjang majunya indutri pariwisata, tetapi jyga memerlukan para pekerja yang cekatan. Seperti dalam Biro Perjalanan memerlukan tenaga staff dan pramuwisata yang berkua litas dan terampil.

Menurut Menteri Perhubungan, Susrat Keputasan tentang Persyaratan Tenaga Pramuwisata, SK 242?II/1974.13.1 Bab Insentif di dalam buku Hamalek, bahwa yang dimaksud dengan:

“Pramuwisata adalah seorang yang mempunyai kartu tanda pramuwisata untuk menyelenggarakan bimbingan perjalanan serta pemberian penerangan tentang kebudayaan, kekayaan alam, aspirasi kehidupa bangsa Indonesia atau penduduk sesustu wilayah dan atau mengenai suatu objek spesialisasi khusu terhadap para wisatawan baik sebagai perseorangan atau dalam suatu kelompok, dengan menggunakan suatu atau beberpa bahasa tertentu”.

Melihat isi dari pembatasan ini, maka pengertian tersebut di atas terlalu sempit, seakan-akan yang menjadi pramuwisata hanyalah mereka yang mempunyai kartu tanda pengenal saja. Padahal kartu tnda pengenal tersebut sebagian dari persyaratan untuk menerbitkan pramuwisata tersebut agar qualified dalam bidangnya dan juga untuk menghindari adanya calo dalam bidang ini, demi untuk tidak untuk merugikan wisatawan. Oleh karenanya pengertian ini cendrung diberikan sebagai berikut; Pramuwisata adalah seoarang yang memberikan penerangan dan petunjuk serta memimpin perjalan


(23)

wisatawan, ke daerah kunjungan wisata, sehingga perjalanan terbut dapat dinikmati oleh para wisatawan.

Sebenarnya pekerjaan atau profesi sebagai pramuwisata belum mendapat penghargaan sewajarnya dari beberapa kalangan. Masyarakat banyak masih memandang tugas pramuwisata itu merupakan pekerjaan sambilan yang tidak produktif. Sebenarnya tidaklah demikian, karena dalam pariwisata modern pramuwisata merupakan suatu profesi tersendiri yang juga membutuhkan banyak energi dan harus mempunyai suatu keahlian yang khusus.

Menjadi profesi pramuwisata diperlukan pribadi yang menarik. Kendati agak sulit menentukan batas antara menarik dan tidak menarik terhadap pribadi seseorang. Namun secara garis besar dapat terlihat bahasanya dan lain-lain.

3.2 Guiding Tehnique

Hingga saat ini belum ada satu diskusi atau seminar yang khusus diadakan untuk membicarakan tentang guiding tehnique. Namun dapat diberikan suatu gambaran bahwasanya guiding tehnique adalah suatu alat ataupun cara untuk mencapai tujuan guiding yang baik.

Sepintas lalu, orang beranggapan bahwa tehnik yang dimaksud adalah sangat simpel dapat saja dilakukandalam waktu yang singkat tanpa adanya persiapan. Padahal banyak hal yang perlu diketahui oleh seorang calon pramuwisata, harus mempunyai fisik yang baik dan sehat, mempunyai mental yang kuat di dalam menjalankan tugasnya pada saat memberi pelayanan terhadap macam-macam profil wisatawan.


(24)

Dalam pemberian guiding sesungguhnya tidak ada teknik untuk dipedomani, tetapi bermacam-macam tehnik digunakan, yaitu tehnik yang disesuaikan dengan kondisi serta situasi yang ada.

Dalam hal peranan Pramuwisata, Nyoman S. Pendit mengataan bahwa:

“Peranan pramuwisata tak ubahnya seperti dalam strategi militer. Ia merupakan satu kesatuan tempur yang akan memenangkan pertempuran, yang diharapkan dapat menarik para wisatawan sehingga mereka mendapt kesan yang memuaskan selama mengadakan perjalanan”.

Dalam suatu seminar di bandung tentang kepariwisataan di Indonesia beberpa tahun lalu, sri Sultan Hemengkubuwono IX (almarhum) mengatakan: “Bahwa sesesorang pramuwisata hendalklah memiliki sence of diplomacy”. Jadi pramuwisata juga berfungsi sebagai duta tidak resmi bagi bangsa dan negara. Atas diplomasi pramuwisatalah maka para wisatawan akan puas dan mengerti akan bangsa ini.

Kalau dilihat dari kpentingan industri Parieisata, pramuwisata harus memberikan cermin dari kehidupan bangsa dengan segala kepribadiaannya yang ingin kerja sama dengan segala bangsa yang datang ke Indonesia. Di dalam melayani wisatawan, pramuwisata tidak boleh membedakan bangsa, ras, dan agama oleh karena manusia semuanya sama.

3.3 Syarat-syarat Menjadi Pramuwisata

persyaratan untuk menadi pramuwisata erat sekali berhubungan dengan tempat, kondisi, maupun syarat yang diberikan oleh Biro Perjalanan tempat pramuwisata itu bekerja. Meskipun demikian, sebagai persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang


(25)

pramuwisata sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No. Kep-21/0/IV/80 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut:

1. Warga Negara Indonesia

2. Umur serendah-rendahnya 20 tahun

3. Menguasai bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan lancar

4. menguasai pengetahuan tentang objek-objek wisata dan ketentuan perjalanan wisata

5. Sehat fisik dan metal 6. Berkelakuan baik

7. Memiliki sertifikat dan tanda pengenal pramuwisata.

Kesehatan bagi seorang pramuwisata, baik kesehatan fisik maupun mental sangat penting. Seorang pramuwisata tidak boleh mengalami cacat fisik atau mental, agar ia dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik, lagi pula jangan sampai mengganggu selera wisatawan.

Disamping itu ada ketentuan atau kewajiban pramuwisata seperti :

1. Selalu membawa kartu pramuwisata

2. aDilarang meminta uang kepada pihak ketiga atau sesuatu pembelian yang dilakukan wisatawan


(26)

4. Dilarang memungut bayaran yang lain daripada apa yang telah ditetapkan berdasarkan jasa yang dikeluarkan

5. Dilarang beroperasi di tempat mesum yang bukan menjadi tempat memesan pramuwisata dan tanpa persetujuan tour operator

6. Tdak boleh meminta kartu jabatan kepa orang lain

3.4 Fungsi dan Tugas Pramuwisata

dalam hal ini, Oka A. Yoeti (1977:13) mengatakan adapun fungsi dari pramuwisata adalah:

1. Memberikan infomasi dan penjelasan kepada wisatawan

2. Sebagai kawan dalam perjalanan, karena ituseorang pramuwisata hendaklah mengetahui kebutuhan seorang manusia pada umumnya dan bersedia membantu dalam bentuk apapun, kapan saja diperlukan

3. Sebagai pelindung dan memberikan jaminan keamanan bagi wisatawan

4. sebagai seorang yang menyediakan jasa-jasa kepada Travel Agents atau Tour Operator lainnya.


(27)

Adapun tugas seorang pramuwisata, Oka A. Yoeti (1977:14) mengatakan sebagai berikut:

1. Memberikan infomasi dan penjelasan apa saja yng tidak diketahui dan harus diketahui oleh wisatawan, serta menjawab segala pertanyaan yang diajukan kepadanya tentang segala sesuatu yang menarik bagi wisatawan

2. Memberikan pertolongan jika diminta dan untuk seorang pramuwisata hendaklah berusaha membantu atau memberikan jalan sehingga yang meminta batuan merasa tertolong dan puas

3. Seorang pramuwisata hendaklah dapat mencegah segala kemungkinan yang menyebabkan wisatawan terhindar dari sedera, kehilangan dan segala macam yang menimbulkan kerugian bagi yang bersangkutan

4. Melaksanakan apa yang telahdigariskan oleh Travel Agents atau Tour Operator lainnya, sedang sesuatu tindakan yang dilakukannya di luar wewenang yang diberikan kepadanya, maka ia harus mempertanggungjawabkannya.

Memang agak sulit untuk membedakan pengertian fungsi dan tugas, tetapi jika kita telah melihat uraian tersebut di atas maka kita dapat membedakannya. Fungsi dapat diartikan sebagai pemikiran secara teoritis tentang tugas, sedangkan tugas adalah pelaksanaan secara tehknis dari fungsi itu sendiri.


(28)

3.5 Guiding Opertion and Organization

Di negara yang sudah maju pramuwisatanya, biro perjalanan tidak harus melengkapi dirinya dengan pasukan pramuwisata yang banyak. Biro perjalanan tersebut cukup membayar guide feenya sesuai dengan peraturan guide Association.

Sebaliknya pramuwisata it sendiri harus membuatwadah organisasi, untuk menghindari kesulitan dalam meperoleh jam guiding.

Adapun kerja dari Guide Association menurut Oka A. Yoeti (1977:36) adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan inventarisasi dari jenis pramuwisata yang ada, kemudian mengelompokkan dalam penguasaan bahasa yang ada

2. Mengatur dan menyunsusn cara-cara, syarat-syarat, shifting dari pekerjaan

3. menentukan tarif bagi honor untuk setiap pramuwisata yang dipakai alam jam atau hari

4. Mengadakan hubungan dengan pihak-pihak yang menggunakannya, jasa-jasa pramiwisata

5. Memberikan pendidikan dalam waktu-waktu senggang, terutama meningkatkan penguasaan bahasaserta etiket dalam pergaulan pada umumnya.

Guide Association harus memperhatikan dan mengutamakan layanan yang baik kepada Travel Agent dan Tour Operator yang menggunakan tenaganya.


(29)

3.6 Pramuwisata Sebagai Salah Satu Komponen Penting di Biro Perjalanan

Biro perjalanan umum merupakan salah satu produk industri pariwisata yang sangat mendukung keberhasilan industri pariwisata di Indonesia. Dalam buku terbitan Dirjend Pariwisata dikatakan bahwa produk industri pariwisata sebenarnya bukanlah merupakan segi-segi bersifat ekonomi, tetapi segi-segi yang bersifat sehat, psychologi dan alam.

Seperti yang telah kita ketahu biro perjalanan termasuk dalam sarana pokok kepariwisataan. Dalam kegiatan sehari-harinya peranan pramuwisata sangat menentukan, maka dapat dikatakan bahwa maju mundurnya suatu biro perjalanan sangat ditentukanoleh baik buruknya pramuwisata yang dipekerjakannya. Perusahaan biro perjalanan menjadikan pramuwisata ini sebagai asa yang dijual. Untuk itu, perlu memilih seseorang pramuwisata yang memiliki kemampuan dan kepribadian yang menarik.


(30)

BAB IV

PT. OVERLAND HOLIDAY TAUR & TRAVEL

4.1 Sejarah Perusahaan

Setiap perusahaan ataupun kantor yang telah didirikan di tengah-tengah masyarakat tentulah mempunyai sejarah tentang berdirinya, walaupun sejarahnya berbeda-beda dan berlainan menurut situasi dan kondisi serta kesanggupan dan juga peraturan-peraturan pemerintah yng turut mempengaruhi sejarah tersebut.

4.1.1 Sejarah Sebelum Tahun 1978

Pada tahun 1969, tepatnya 18 September 1969 berdirilah sebuah prusahaan yang bergerak dalam bidang Tour & Travel yangbernama PT. OVERLAND HOLIDAY TAUR & TRAVEL, di ibukota Republik Indonesia Jakarta.

Bertindak selaku pimpinannya adalah sebagai berikut:

o Direktur Utama : Syaiful

o Direktur : HBA. Moerat

o Komisaris : Abdul Pattah Manik

Seiring dengan perkembangan perusahaan, maka mulai tahun 1970 s/d tahun 1973 PT. OVERLAND HOLIDAY TAUR & TRAVEL selanjutnya membuka cabang masing-masing sebagai berikut:


(31)

a. Mean : Jl. Brigjen Katamso No.34A

b.Pekan Baru : dengan nama PT. Kota Piring Kencana c Padang : dengan nama PT. Mitra Kencana d.Pontiana : -

e.Kuala Lumpur : sekarang telah ditutup f.Bana Aceh : Jl. Merduati

g.Dumai dengan nama PT. Mitra Kencana

sehingga keseluruhannya pada tahun 1973 perusahaab ini berjumlah (7) tujuh unit.

Pada tahun 1973-1975 perusahaan ini pernah ditunjuk sebagai General Sales Agent (GSA) Sempati Air Transport yang sekarang diberi nama yaitu Sepati Air. Selain itu pada tahun 1973-1982 juga pernah ditunjuk sebagai General Sales Agent (GSA) Seulawah Mandala dan sekarang dikenal dengan nama Mandala Airlines.

Pada Masa tahun 1978

Pada tahun ini, terjadi pergantian pengurus dan peralihan saham perseroan. Keputusan lain yang diambil pada saat itu adalah menetapkan bahwa untuk cabang Medan dinyatakan berdiri sendiridan mengurus keuangan sendiri, serta memutuskan untuk mengganti nama cabang Medan menjadi PT. OVERLAND HOLIDAY TAUR & TRAVEL dengan alamat tetap di jalan Brigjen Katamso No. 34 A.

Berikutnya nama yang telah diputuskan tadi ternyata tidak mendapat persetujuan dari pihak Departemen Kehakiman, selanjutnya diganti lagi dan disetujui oleh


(32)

Departemen Kehakiman dengan nama BIRO PERJALANAN UMUM PT. OVERLAND HOLIDAY, dengan susunan kepengurusan baru sebagai berikut:

o Direktur Utama : Joe Moerat

o Direktur : Zanin Alihan

o Komisaris : Zainal Moerat, SH

Selanjutnya perusahaan BPU. PT. Mitra Andalas Kencana ini bergerak dengan izin usaha : No. 230/D2/BPU/IV?79.

Pada Masa 1986

Pada tahun 1986, terjadi lagi pengalihan saham dan kepengurusan. Sehingga sejak tahun inistruktur kepengurusan adalah sebagai berikut:

o Direktur Utama : Harta Lyna Silitonga

o Direktur : Victor A. Saragih

o General Manager : Reynhard Simanjuntak

o Kamisaris Utama : Brando Simanjuntak


(33)

Selanjutnya perusahaan yang baru ini berpindah alamat kantor ke Jl. Pemuda No. 26 D. Setalah tahun 1986 ini, dapat dikatakan bahwa perusahaan ini mengalami pekembangan yang cukup berarti, hal ini ditandai dengan peningkatan omzet perusahaan.


(34)

BPU. PT. OVERLAND HOLIDAY TOUR & Travel IZIN USAHA No. : 230/D2/BPU/IV/79

Jl. Pemuda No.26. Medan-Indonesia Phone: 28726-515590, Fax: 515590 Telex :52569

BAGAN ORGANISASI

Komisaris

Administrasi Keungan

General Manager Travel Dept

Direktur Tour Dept

Ticketing

Travel Document

Airport Handling

Administrasi Direktur Utama

Keuangan

Sektretaris

Transport


(35)

4.2 Struktur Organisasi

Organisasi adalah alat aripada administrasi untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan, maka PT. Overland Holiday juga mempunyai struktur organisasi guna memperlancar jalannya perusahaan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Berdasarkan bagan srtuktur organisasi di atas.maka dapat kita uraikan tugas, tanggung dan wewenang dari masing-masing jabatan yang terdapat dalambagan tersebut, yaitu:

1. Direktur Utama

Direktur Utama merupakan pememang pimpinan tertinggi dalam kantor dan dalam tugasnya sehari-hari di bantu oleh masing-masing bagian.

Adapun tugasnya-tugasnya antara lain adalah:

o Sebagai penanggung hawab kegiatan dan policy perusahaan kepada dewan komisaris.

o Mengontrol kegiatan perusahaan secara keseluruanbaik yang ada di Tour Departemen maupun Travel epartemen.

o Menetapkan policy keuangan, tata kerja, kepegawaian anggaran belanja dan pendapatan.

2. General Manager

General Manager adalah pememang pimpinan dalam Travel Departemen. Adapun tugas-tugasnya antara lain:


(36)

o Bertanggung jawab atas segala kegiatan dalam bidang ticketing, dokumen perjalanan dan airport handling.

o Mengontrol pembukuan

o Mengeluarkan giro dan uang tunai atau pembayaran rekening.

Dalam menjalankan fungsi pimpinannya sehari-hari General Manager sebagai penanggung jawab Travel departemen dibantu oleh sub-bagian lain, yaitu

2.1 Ticketing

Tugasnya adalah sebagai berikut:

o Melaksanakan penjualan tiket angkutan udara.

o Melaksanakan pembatalan tiket sesuai engan prosedur.

o Melayani tamu-tamu yang datang ke counter, termasuk yang hanya membutuhkan sekedar informasi.

o Membuat laporan-laporan. 2.2 Travel Document

Tugasnya adalah sebagai berikut:

o Melaksanakan pelayanan kebutuhan akan documen perjalanan yakni: Pasport, Visa, Surat Keterangan Tanda Pengenal, Keterangan Kesehatan maupun surat-surat berharga lainnya.

o Membuat laporan-laporan. 2.3 Airport Handling


(37)

o Bertugas di airport untuk melayani kebutuhan klien yang membeli tiket maupun documen perjalanan dari perusahaan pada saat keberangkatan.

o Mengurus kebutuhan anggota rombongan tour dari perusahaan baik dalam hal tiket, dokumen perjalanan maupun hal-hal lain pada saat kedatangan.

o Membuat laporan-laporan. 3. Direktur

Direktur merupakan pememang pimpinan di bagian Tour Departemen. Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

o Merencanakan/menyusun paket wisata, memasarkannya dan menyelenggarakannya.

o Menerima dan memberhentikan serta menentukan upah pegawai dari Tour Departemen

o Menjalin ubungan dengan instansi yang terkait dalam penyelenggaraan paket wisata, seperti: transportasi, akomodasi, restoran, tentunya dengan antara mitra kerja BPU luar negeri dalam dalam negeri.

Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, direktur sebagai penanggung jawab Tour Departemen di bantu oleh sub-bagiannya.yaitu:

3.1 Sekretaris

Tugas dari sekretaris ini adalah sebagai berikut:

o Membantu pimpinan dan menjalankan wewenang organisasi dibidang administrasi.


(38)

o Membantu melaksanakan fungsi manajemen tertinggi dalam melakukan segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan poko agar pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan dengan lancar, yaitu:

- membuat perancanaan yang berhubungan dengan berbagai kegiatan penunjang organisasi.

- Membuat keputusan pemecahan bebrbagai masalah yang timbul sehubungan dengan tugas pelaksanaannya sehari-hari atau masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh pejabat pembantunya.

- Memberikan pengarahan kepada para pejabat pembantunya agar benar-benar bekerja ke arah tujuan yang ditetapkan.

o Mengumpulkan informasi serta mengolah dan mengajukannya sebagai saran kepada pemimpin untuk dijadikan bahan dalammengambil berbagai kebijaksanaa atau pub tindakan.

o Melakukan penelitian serta pencatatan rencana kerja dan hasil kerja yang telah dicapai organisasi

o Melakukan aktivitas atas perintah atasan. 3.2 Transport

Tugasnya adalah:

o Mempersiapkan bus untuk dipergunakan dalam pelaksanaan penyelenggaraan tour.

o Membuat Tour Scheduke sesuai dengan pesanan BPU luar atau dalam negeri. o Membuat laporan-laporan.


(39)

3.3 Pramuwisata

Tugasnya adalah:

o Mempersiapkan pramuwisata yang akan memandu rombongan Tour yang akan diselenggarakan

o Memonitor perjalanan Tour.

o Mempersiapkan penjemputan dan pengantaran kembali rombongan Tour. o Membuat laporan-laporan.

4. Departemen Administrasi dan Keuangan

Departemen ini langsung di bawah pimpinan Direktur utama dimana masih dibagi atas 2 sub-bagian yang bertugas dalam hal:

4.1 Administrasi

Tugasnya adalah:

o Menerima laporan dari Departemen Tour dan Travel yang diperlukan untuk dilakukan.

o Memproses surat-surat yang masuk serta meneruskannya kepada yang berwenang. o Membuat laporan-laporan, baik kepada pimpinan maupun kepada instansi

pemerintah misalnya Dinas Paiwisata, Kanwil Pariwisata dan lain-lain. o Membuat pembukuan secara umum dan lengkap dari perusahaan.

o Mengerjakan hal-hal sesuai denegan instruksi Direktur Utama, maupun atas perintah Tour dan Travel Departemen.


(40)

4.2 Keuangan

Tugasnya adalah:

o Mengurus keuangan perusahaan secara umum, sperti menerima uang hasil penjualan tiket, hasil penyelenggaraan Tour dan produksi jasa lainnya dari perusahaan.

o Melaksanakan pembayaran-pembayaran, setoran penjualan tiket, upah karyawan, pajak perusahaan, berbagai kewajiban perusahaan, misalnya kepada inas Pariwisata, hotel, restoran, tagihan vouher dan lain-lain.

o Menyimpan uang ke Bank dan menariknya kembali.

o Membuat laporan-laporan laporan-laporan mengenai keuangan

o Mengerjakan hal-hal sesuai dengan instruksi dari Direktur Utama maupun atas permintaan Tour departement dan Travel Departement.

o Melaksanakan fungsi keuangan lainnya.

4.3 Peranan Biro Pejalanan Umum

Biro perjalanan umum sebagai salah satu komponen dari industri pariwisata, yang sudah barang tentu kehidupannya tergantung pad lalu lintas pariwisata mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan kepariwisataan dan khususnya dalam meningkatkan aus kunjungan wisatawan. Biro perjalanan umum merupakan jembatan penghubung bagi wisatawan dengan pihak industri pariwisata.

Adapun pengertian biro perjalanan umum sseperti yang ditetepkan oleh menteri Parpostel tetang ketentuan usaha perjalanan menyebutkan biro perjalanan umum adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan ke dalam dan keluar


(41)

negeri. Jadi dalam hal ini kegiatan biro perjalanan umum berfungsi sebagai motor penggerak yang menrencanakan dan menyelenggarakan perjalanan wisata bagi wisatawan.

Biro perjalanan umum mempunyai peranan dalam menghidupksn, mengembangkan dan memperkenalkan objek-objek wisata dan daerah tujuan wisata yang baru melalui paket-paket wisata yang dihasilkan atau dijual. Untuk itu biro perjalanan umum berusaha ,mencari atau mengembangkan daerah-daerah yang mempunyai potensi dalam kepariwisataan atau objek-objek wisata yang belum dikenal.

Apabila hal terssebut tercapai yaitu dengan mengahasilkan paket-paket wisata yang bermutu dan berdaya saing dalam pemasarannya maka hal itu akan menunjang arus kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas PT. Oveland Holiday Tour & Travel berperan serta juga dalam hal memasarkan dan menjual paket-paket wisata ke mancanegara sesuai dengan produk yang dihaasilkan oleh perusahaan ini.

Adapun kerja sama pemerintah dengan biro-biro perjalanan umum yang selama ini telah terlaksana perlu lebih ditingkatkan agar hasil yang dicapai lebih mengembirakan bagi dunia pariwisata di Indonesia umumnya dan khusunya di Sumatera Utara. Baik dalam hal kerja sama dalam bidang promosi, akomodasi dan dlampenyediaan sarana atau prasarana dan fasilitas-fasilitas umum yang dapat memperlancar jalannya proses kepariwisataan.

Jadi jelaslah biro perjalanan umum sebagai “Agent of Development In Tourism” dan dalam kegiatannya sehari-hari sebagai “Tourism Information Center” akan terpenuhi.


(42)

Dengan demikian biro perjalanan umum khususnya dalam hal ini PT. Oveland Holiday Tour & Travel Medan berperan serta secata totalitas dalam mendukung kepariwisataan terlebih dalam neingkatkan arus kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara.

4.4 Peran Serta Pramuwisata dalam Biro Perjalanan Umum

pramuwisata di dalam biroperjalanan umummepunyai peran serta yang sangat penting, oleh karena pramuwisata sebagai salah satu komponendari suatu biro perjalanan. Dan juga pramuwisata da[pat dikatan debagai ujung tombak terhadap keberhasilan kepariwisataan. Baik buruknya prestasi pramuwisata dalam melaksanakan tugasnya selama perjalanan wisata itu berlangsung, akan menentukan pendapat dan pandangan wisatawan yang masuk ke Indonesia dan Sumatera Utara khususnya.

Hal demikian sangat mempengaruhi bagi kemajuan usaha biro perjalanan umum, dimana pramuwisata itu bekerja. Untuk itu biro perjalanan umm betul-betul memperhatikan prestise dari pada pramuwisatanya. Karena kemajuan biro perjalanan salah satunya ditentukan juga oleh pramuwisatanya.

PT. Oveland Holiday Tour & Travel dalam hal ini Tour Departemen memperhatikan kriterian-kriteria yang dapat mengahasilkan dan menerima pramuwisata yang kualified. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya penyimpangann program perjalanan yang dapat merugikan wiasatawan dan juga perusahaan.

Jadi di sisni pramuwisata flexibilitas agar dapat memenuhi syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan suatu packages tour dan program yang telah dibuat oleh perusahaan inisebagai dasar kontraknya.


(43)

Jadi peranan pramuwisata dalam biro perjalanan selain melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh biro perjalanan umum dalam hal melaksankan program perjalanan, peranan, pramuwisata juga dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan melalui perusahaan biro perjalanan umum tersebut, menjaga citra dari perusahaan itu sendiri dan peran sertanya dalam meningkatkan income perusahaan.

4.5 Produk yang Dihasilkan 4.5.1 Paket Wisata

Wisata paket (Package Tour) ini sesuai dengan ruang lingkup kerja perusahaan. Maksudnya adalah paket waisata itu disusun dan dibuat sesuai apa yang dihasilkan oleh perusahaan. Biasanya biaya jauh lebih murah daripadawisata yang diselenggarakan khusus menurut keinginan wisatawan sendiri, lagi pula berlaku selaman waktu tertentu.

Dalam hal paket wisata ini, Anton Sutomo mengatakan bahwa:

“Paket wisata adalah wisata dengan acara tetap dan harga yang telah ditetapkan termasuk untuk transport (laut, udara, dan darat), transfer (jemput wisatawan di stasiun, perusahaan;abuhan laut, pelabuhan udara lalu di antar ke tempat berangkat),fasilitas akomodasi, wisata dan melihat-lihat atau mengunjungi keadaan dalamkota, objek wisata dan hal yang menarik perhatian dan semuanya itu ditetapkan dlam rencana perjalanan”.

Paket-paket wisata yang dijual kepada wisatawan pada umumnya berupa:

a. Tailor Made Package, yaitu paket wisata yang telah disusun atas permintaan wisatawan seniri.

b. Ready Made Package, yaitu paket wisata yang telah disiapkkan terlebih dahulu oleh Biro Perjalanan Umum.


(44)

Berdasarkan sumber bahan pengamatan yakni “Tour Schedule” yang dibuat Biro Perjalanan Umum ini, disimpulkan bahwa paket wisata yang direnacanakan dan laku terjual adalah sebagai berikut:

a. Irreguler Tailor Made Package, adalah: - MEIERS EXTRA (Jerman)

Aipo/Me - Mes/Aipo (2 hari/1 malam). b. 1. Reguler Ready Made Package,adalah:

- HETZEL (Jerman)

Mes/Brt - Brt/Sms - Sms Tour – SmsTour - Sms/Mes - Mes/Boh - Mes/Aipo ( hari/6 malan)

- MEDICO (Jerman)

Aipo/Mes - Mes/Boh - Mes/Prt - Sms Tour - Prt/Aipo (5 hari/4 malam) - MEIERS (Jerman)

Aipo/Mes - Mes/Brt - Brt/Sms - Sms Tour - Sms/Blg - Sms/Mes - Mes/Boh -Mes/Aipo (8 hari/7 malam)

- HAUSER (Jerman)

Mes/Sms - Sms Tour - Sms Tour - Sms/Brt/Mes (4 hari/3 malam) - PRONTO (Austria)

Aipo/Mes - Mes/Sms Tour - Sms/Brt/Mes (4 hari/3 malam) - ITUS (Autria)


(45)

- PANORAMA (Austria)

Aipo/Mes - Mes/Sms/Sms - Sms Tour - Sms/Prt - Prt/Blg Prt/Brt/Mes - Mes/Boh - Mes/Boh-Mes/Aipo (8 hari/7 malam).

- TROPIC (Swiss)

Mes/Sms - Sms Tour - Sms/Psp - Psp/Btt – btt Tour - Btt/Aipo (Overland 6 hari/5 malam)

- MERIDIEN (Austria)

Mes/Sms - Sms Tour - Sms/Brt/Brt/Mes - Mes/Boh/Aipo (4 hari/3 malam) Selanjutnya akan meneruskan rute: Jakarta/Yogya-Yogya Tour yang akan di handel oleh Biro Perjalana Umum lain yaitu mitra kerja BPU. PT. Mitra Andalas Kencana.

B. 2. Irreguler Ready Made Package, adalah: - BALINDO (Bali-Indo)

Mes/Sms - Sms Tour - Sms/Brt/Mes - Mes/Aipo (4 hari/3 malam).

Group ini berasal dari italy, jadi merupakan kiriman dari Biro Perjalana Balindo kepada Mitra Andalas Kencana.

4.5.2 Tiket Penerbangan Internasional dan Domestik a. Tiket Penerbangan Internasional

PT. Overland Holiday Tour & Travel mempunyai hubungan kontak dengan beberapa perusahaan penerbangan internasional, seperti Garuda Indonesia, KLM, MAS. SIA dan lain-lain. Untuk tiket penerbaganinternasional pihak perusahaan penerbangan memberikan keuntungan kurang lebih 9% bagi perusahaan. Di


(46)

dalammenjual tiket-tiket tersebut PT. Overland Holiday menjualnya dengan atau melalui sub-sub agen atau agen perjalanan.

b. Tiket Penerbangan Domestik

PT. Overland Holiday menjual tiket-tiket perusahaan penerbagan domestik seperti: Garuda Indonesia, Merpati Nusantara Airlines, Mndala Airlines, Sempati Airlines dan SMAC. Di sini perusahaan mendapat keuntungan kurang lebih 5% dari penjualan tiket tersebut.

4.5.3 Dokumen Perjalanan

BPU. PT, Overland Holiday Tour & Travel juga menjual jasa untuk mengurus surat-surat penting, seperti; pasport, via, surat keterangan tanda pengenal, keterangan kesehatan dan surat-surat berharga lainnya.

4.5.4 Transportasi

BPU. PT, Overland Holiday Tour & Travel hanya memimiliki sebuah L 300 AC dan di dalam mendukung kelancaran perjalanan wisata masih menyewa armada transportnya dengan pihak lain. Seperti : Pecto, Avia, Mutiara dan Satu Nusa.

4.7 Hubungan Perusahaan dengan Pihak Lain

Untuk menarik wisatawan mancanegara, BPU Overland Holiday yang masih menyelenggarakan atau menitik beratkan pada penyelenggaraan Inboud Tour ini membina kerja sama dengan beberapa perusahaan yang berhubungan dengan industri pariwisata, antara lain:


(47)

yaitu:

a. Di Medan

- Hotel Dharma Deli - Hotel Tiara

- Hotel Danau Toba

yang berada di sekitar objek wisata, yaitu: b. Di Parapat

- Hotel Petra Jasa - Hotel Parapat c. Di Samosir

- Hotel Silintong - Jotel Soko Toba d. Di Berastagi

- Hotel Bukit Kubu - Danau Toba Cotage e. Di Bukit Tinggi

- Hotel Dymens f. Di Padang

- Hotel Nan Tongga


(48)

2. Dengan pihak Biro Perjalanan Umum (dalam Negeri) diantaranya adalah: a. Univesal Vista (Yogya)

b. Balindo Star (Bali)

c. Buana Tour (Ujung Pandang) d. Nias Holiday (Nias)

e. Mega Buana Wisata (Toraja) f. Tunas (Bukit Tinggi)

g. Daya Patal (Jakarta) h. PT. Bali Bulan (Bali) i. Naga Sari (Bali)


(49)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari uraian dan penjelasan di atas maka secara sederhana penulis merumuskn kesimpulan sebagai berikut:

1. BPU. PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan menganggap bahwasanya pramuwisata merupakan salah satu komponen industri dalam biro perjalanan umum yang dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan dan kemanjuan perusahaan.

2. Keberadaan pramuwisata dalamperusahaan biro perjalanan umum semakin memastikan akan di kenalnya objek-objek wisata yang ada di Sumatera Utara. 3. Kepuaasan yang didapat wisatawan karena mendapatkan pelayanan yang baik dari

pramuwisata sehingga akan didengar oleh colan konsumen lain yang akan berkunjung dan memungkinkan kunjungan ulang atau semakin meningkatnya arus kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara.

4. Dalam menentukan pramuwisata untuk suatu tour, perusahaan ini hanya menonjolkan pramuwisata berbahasa Jerman dimana perusahaan ini hanya mendatangkan wisatawan dari Eropa Barat khususnya Jerman, Swiss dan Austria. 5. Mengirim tenaga pramuwisatanya untuk ditatar oleh Dinas Pemerintahan/Diparda

Tingkat I untuk mengikuti seminar pariwisata, penataan yang semuanya bertujuan agar dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan dan propesionalisme tenaga pramuwisata yang dimiliki perusahaan.


(50)

6. Di dalam menarik wisatwan yang lebih banyak maka PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan mengadakan kerja sama dengan biro perjalanan di luar negeri, yaitu Jerman, Swiss dan Austria.

7. BPU. PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan hanya menyelenggarakan Inbound Tour.

8. BPU. PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan berusaha terus- menerus mencari objek-objek wisata yang baru agar dapat menjadi paket wisata yang siap untuk dijual.

9. Dalam sejarahnya PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan ini pernah menjadi perusahaan yang dipercayakan menjadi General Sales Agent (GSA) Simpati Air dan Mandala Airlines.

5.2 Saran

Adapun saran tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Oleh karena salah satu komponen penting yang dijual, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas dari pramuwisatanya.

2. Penguasaan bahasa Asing yang baik dan lancar akan sangat mendukung keberasilan suatu tour yang akan dijalanklan.

3. Lebih memprioritaskan pemasaran dan promosi pada pasar-pasar potensial dan utama.

4. Bekerja sama dengan pemerintah (dalam hal ini Diparda, Kanwil Parpostel) untuk lebih meningkatkan pengembangan objek wisata di daerah Sumatera Utara.


(51)

5. Perlunya meningkatkan jumlah dana untuk mengadakan pemasaran dan promosi kepasaran utama dan potensial.

6. Perlunya melenkapi armada angkuta wisata (transportasi).

7. Memperbanyak brosur-brosue, booklet, kalender, agenda dan lain-lain.

8. dalam menghadapi persaingan harga dengan perusahaan lain yang enghasilkan produk yang sama sebaiknya lebih meningkatkan mutu pelayanan, khususnya dari pramuwisata, transportasi dan pelayanan di objek-objek wisata.

4.8 Keberadaan Pramuwisata dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Utara

Arus kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah tujuan wisata Sumatera Utara Ssetiap tahunnya meningkat, ini dapat dilihat dari data ststistik yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Sumatera Utaraseperti yang terlihat dalam tabel berikut:

TABEL

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE SUMATERA UTARA BERDASARKAN KAWANSAN ASAL WISATAWAN TAHUN 2000 – 2008

NO Asal Wisatawan 2005 2006 2007 2008

1 2 3 4 5 Amerika Eropa Asia/Pasifik Asia Tenggara Afrika/Timteng 9.987 43.964 10.465 76.957 251 12.643 49.279 13.641 69.653 173 14.054 57.765 16.213 75.247 214 9.895 66.341 20.073 88.102 431

T o t a l 392.373 318.216 377.279 527.309 Sumber : Dinas Pariwisata Sumatera Utara.


(52)

Meningkatnya perkembangan kepariwisataan di Sumatera Utara selain oleh karena peran pemerintah juga berkembang dengan pihak swasta

Wisatawan mancanegara yang masuk ke suamtera Utara melalui PT. Overland yaitu:

o Tahun 2005 : 2.038 orang o Tahun 2006 : 4.251 orang o Tahun 2007 : 3.110 orang o Tahun 2008 : 2.375 orang

Sedangkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Suamtera Utara yaitu: o Tahun 2005 : 234.674 orang

o Tahun 2006 : 416.238 orang o Tahun 2007 : 349.170 orang o Tahun 2008 : 167.815 orang

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahun 2005 PT. Overland Holiday Tour & Travel memasukkan wisatawan mancanegar sebanyak 2.038 orang sedangkan wisatawan yang mengunjungi Sumatera Utara sebanyak 234.674 orang. Ini berarti PT. Overland Holiday Tour & Travel memasukkan wisatawan sebesar 0,87%. Dari keterangan di atas nampak bahwa Biro Perjalanan Umum PT. Overland Holiday Tour & Travel telah melakukan tugas dengan sebaik-baiknya, begitu juga halnya dengan Pramuwisata yang dimiliki oleh PT. Overland Holiday Tour & Travel mempunyai tanggung jawab dan disiplin kerja bagus sehingga hasil kerjanya terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Sumatera Utara.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Dirjend. Pariwisata, 1985. mengenal sepuluh daerah tujuan wisata Indonesia, Jakarta. Pendit, Nyoman, S. 1985. Pariwisata, sebuah studi analisa dan infomasi, Jembatan Jakarta.

Sutomo, Anton. 1989. Pendidikan Kepariwisataan, Buku Panduan Bagi Pramuwisata, Aneka, Solo.

Wali, Abdullah. Ilmu Pariwwisata, Diktat Perkulihan, Jurusan Pariwisata USU Medan Yoety, Oka, A. 1977. Guiding Sistem, Pradnya Paramita, Jakarta

____________ 1988. Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa. Bandung


(1)

a. Univesal Vista (Yogya) b. Balindo Star (Bali)

c. Buana Tour (Ujung Pandang) d. Nias Holiday (Nias)

e. Mega Buana Wisata (Toraja) f. Tunas (Bukit Tinggi)

g. Daya Patal (Jakarta) h. PT. Bali Bulan (Bali) i. Naga Sari (Bali)


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari uraian dan penjelasan di atas maka secara sederhana penulis merumuskn kesimpulan sebagai berikut:

1. BPU. PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan menganggap bahwasanya pramuwisata merupakan salah satu komponen industri dalam biro perjalanan umum yang dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan dan kemanjuan perusahaan.

2. Keberadaan pramuwisata dalamperusahaan biro perjalanan umum semakin memastikan akan di kenalnya objek-objek wisata yang ada di Sumatera Utara. 3. Kepuaasan yang didapat wisatawan karena mendapatkan pelayanan yang baik dari

pramuwisata sehingga akan didengar oleh colan konsumen lain yang akan berkunjung dan memungkinkan kunjungan ulang atau semakin meningkatnya arus kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara.

4. Dalam menentukan pramuwisata untuk suatu tour, perusahaan ini hanya menonjolkan pramuwisata berbahasa Jerman dimana perusahaan ini hanya mendatangkan wisatawan dari Eropa Barat khususnya Jerman, Swiss dan Austria. 5. Mengirim tenaga pramuwisatanya untuk ditatar oleh Dinas Pemerintahan/Diparda

Tingkat I untuk mengikuti seminar pariwisata, penataan yang semuanya bertujuan agar dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan dan propesionalisme tenaga pramuwisata yang dimiliki perusahaan.


(3)

& Travel Medan mengadakan kerja sama dengan biro perjalanan di luar negeri, yaitu Jerman, Swiss dan Austria.

7. BPU. PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan hanya menyelenggarakan Inbound Tour.

8. BPU. PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan berusaha terus- menerus mencari objek-objek wisata yang baru agar dapat menjadi paket wisata yang siap untuk dijual.

9. Dalam sejarahnya PT. Overland Holiday Tour & Travel Medan ini pernah menjadi perusahaan yang dipercayakan menjadi General Sales Agent (GSA) Simpati Air dan Mandala Airlines.

5.2 Saran

Adapun saran tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Oleh karena salah satu komponen penting yang dijual, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas dari pramuwisatanya.

2. Penguasaan bahasa Asing yang baik dan lancar akan sangat mendukung keberasilan suatu tour yang akan dijalanklan.

3. Lebih memprioritaskan pemasaran dan promosi pada pasar-pasar potensial dan utama.

4. Bekerja sama dengan pemerintah (dalam hal ini Diparda, Kanwil Parpostel) untuk lebih meningkatkan pengembangan objek wisata di daerah Sumatera Utara.


(4)

5. Perlunya meningkatkan jumlah dana untuk mengadakan pemasaran dan promosi kepasaran utama dan potensial.

6. Perlunya melenkapi armada angkuta wisata (transportasi).

7. Memperbanyak brosur-brosue, booklet, kalender, agenda dan lain-lain.

8. dalam menghadapi persaingan harga dengan perusahaan lain yang enghasilkan produk yang sama sebaiknya lebih meningkatkan mutu pelayanan, khususnya dari pramuwisata, transportasi dan pelayanan di objek-objek wisata.

4.8 Keberadaan Pramuwisata dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Utara

Arus kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah tujuan wisata Sumatera Utara Ssetiap tahunnya meningkat, ini dapat dilihat dari data ststistik yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Sumatera Utaraseperti yang terlihat dalam tabel berikut:

TABEL

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE SUMATERA UTARA BERDASARKAN KAWANSAN ASAL WISATAWAN TAHUN 2000 – 2008

NO Asal Wisatawan 2005 2006 2007 2008

1 2 3 4 5 Amerika Eropa Asia/Pasifik Asia Tenggara Afrika/Timteng 9.987 43.964 10.465 76.957 251 12.643 49.279 13.641 69.653 173 14.054 57.765 16.213 75.247 214 9.895 66.341 20.073 88.102 431

T o t a l 392.373 318.216 377.279 527.309 Sumber : Dinas Pariwisata Sumatera Utara.


(5)

karena peran pemerintah juga berkembang dengan pihak swasta

Wisatawan mancanegara yang masuk ke suamtera Utara melalui PT. Overland yaitu:

o Tahun 2005 : 2.038 orang o Tahun 2006 : 4.251 orang o Tahun 2007 : 3.110 orang o Tahun 2008 : 2.375 orang

Sedangkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Suamtera Utara yaitu: o Tahun 2005 : 234.674 orang

o Tahun 2006 : 416.238 orang o Tahun 2007 : 349.170 orang o Tahun 2008 : 167.815 orang

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahun 2005 PT. Overland Holiday Tour & Travel memasukkan wisatawan mancanegar sebanyak 2.038 orang sedangkan wisatawan yang mengunjungi Sumatera Utara sebanyak 234.674 orang. Ini berarti PT. Overland Holiday Tour & Travel memasukkan wisatawan sebesar 0,87%. Dari keterangan di atas nampak bahwa Biro Perjalanan Umum PT. Overland Holiday Tour & Travel telah melakukan tugas dengan sebaik-baiknya, begitu juga halnya dengan Pramuwisata yang dimiliki oleh PT. Overland Holiday Tour & Travel mempunyai tanggung jawab dan disiplin kerja bagus sehingga hasil kerjanya terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Sumatera Utara.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Dirjend. Pariwisata, 1985. mengenal sepuluh daerah tujuan wisata Indonesia, Jakarta. Pendit, Nyoman, S. 1985. Pariwisata, sebuah studi analisa dan infomasi, Jembatan Jakarta.

Sutomo, Anton. 1989. Pendidikan Kepariwisataan, Buku Panduan Bagi Pramuwisata, Aneka, Solo.

Wali, Abdullah. Ilmu Pariwwisata, Diktat Perkulihan, Jurusan Pariwisata USU Medan Yoety, Oka, A. 1977. Guiding Sistem, Pradnya Paramita, Jakarta

____________ 1988. Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa. Bandung