Pengertian Wisatawan Beberapa Pengertian Tentang Kepariwisataan .1 Pengertian Pariwisata

2.1.2 Pengertian Wisatawan

Dalam rangka pegembangan dan pembinaan kepriwisataan di Indonesia, pemerintah telah pula merumuskan batasan tentang wisatawan, sepeti yang dituangkan dalam Interasi Intruksi presiden No.9 Tahun 1969 yang memberikan defenisi bahwa wisatawan adalah setiap orang yang berpergian daeri tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kenjungannya itu. Batasan ini walau berlaku untuk wisatawan dalam dan luar negeri, dianggap pengertiannya terlalu luas, sehingga untuk menampung persoalan-persoalan yang mungkin timbul terutama dalam menentukan atau merumuskan kebijaksanaan masih di perlukan uraian tambahan . Menurut panitian Statistik Liga Bangsa-bangsa dalam sidang dewan yang diselenggarakan pada tanggal 22 Januari 1937 bahwa wisatawan adalah setiap orang yang mengadakan perjalanan selama 24 jam atau lebih dalam suatu negara yang lain dari negara di mana ia biasanya tinggal. Selanjutnya menurut G.A. Schmoll bahwa: “Wisatawan adalah individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur, yang tertarik pada perjalanan yang pada umumnya dengan motivasi perjalanan yang pernah ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik oleh pelayanan yang diberikan oleh suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik pengunjung dimasa yang akan datang”. Bila kita perhatkan batasan-batasan yang telah dikemukakan, maka kita dapat memberi kesimpulan bahwa seseorang itu dapat disebut sebagai wisatawan apabila: 1. Perjalanan yang dilakuannya lebih dari 24 jam. 2. Perjalanan yang dilakukannya hanya untuk sementara waktu. Universitas Sumatera Utara 3. Orang yang melakuan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat atau negara yang dikunjunginya. Apabila ketiga syarat di atas tidak dipenuhi maka orang tersbut belum dapat dikatakan sebagai seorang wisatawan. Satu saja syarat tidak dipenuhi maka syarat dua yang lain menjai gugur, karena itu suatu batasan yang memenuhi syarat haruslah mencakup ketiga syarat tersebut di atas tanpa satupun yang ditinggalkan.

2.1.3 Pengertian Industri Pariwisata