agar diketahui publik, apakah operasinya yang menggunakan tarif super murah tetap memenuhi keselamatan dan keamanan penerbangan atau tidak.
200
B. Tugas dan Wewenang KPPU
KPPU sebagai lembaga negara komplementer state auxiliary memiliki tugas yang kompleks dalam mengawasi praktek persaingan usaha tidak sehat oleh para
pelaku usaha. Hal ini disebabkan semakin massive-nya aktifitas bisnis dalam berbagai bidang dengan modifikasi-modifikasi strategis dalam memenangkan persaingan antar
competitor.
201
Tugas KPPU diatur dengan jelas dalam Pasal 35 UU Persaingan Usaha. Di dalam Huruf a dikatakan bahwa tugas KPPU adalah melakukan penelitian terhadap
perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat, seperti oligopoli, diskriminasi harga price
discrimination, penetapan harga price fixingprice predatory, pembagian wilayah market allocation, pemboikotan, kartel, trust, oligopsoni, integrasi vertikal,
perjanjian tertutup, dan perjanjian dengan pihak luar negeri. Selanjutnya, dalam Huruf b menugaskan KPPU untuk melakukan penilaian tehadap kegiatan usaha
danatau tindakan pelaku usaha tidak sehat, seperti monopoli, penguasaan pasar dan persekongkolan. Sedangkan dalam Huruf c KPPU ditugaskan untuk melakukan
200
Muhammad Iqbal., “Persaingan Tarif Penerbagan masih Wajar”, www.Balipost.com, diakses terakhir tanggal 16 November 2009.
201
Ade Maman Suherman., “Kinerja KPPU sebagai Watchdog Pelaku Usaha di Indonesia”, www.solisohukum.com , diakses terakhir tanggal 16 Desember 2009.
Universitas Sumatera Utara
penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat,
yang dapat timbul melalui posisi dominan, jabatan rangkap, pemilikan saham, penggabungan, peleburan dan pengambilalihan. Selain itu, dalam Huruf e dan Huruf
f menugaskan KPPU untuk memberikan saran danatau pertimbangan terhadap kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan paraktek monopoli danatau persaingan
usaha todak sehat. Pedoman guideline atau aturan main yang jelas tersebut disusun baik bagi KPPU sendiri maupun bagi pelaku usaha.
202
Mengenai KPPU telah diatur dengan jelas dalam Pasal 36 dan Pasal 47 UU Persaingan Usaha. Secara garis besar, berdasarkan pasal tersebut wewenang KPPU
dapat dibagi dua yaitu, wewenang pasif dan wewenang aktif. Wewenang pasif KPPU yaitu menerima laporan dari masyarakat, danatau dari pelaku usaha tentang dugaan
terjadinya praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat. Sedangkan wewenang aktifnya yaitu melakukan penelitian, melakukan penyelidikan,
menyimpulkan hasil penyelidikan danatau pemeriksaan, memanggil pelaku usaha, memanggil dan menghadirkan saksi-saksi, meminta bantuan penyidik, meminta
keterangan dari instansi pemerintah, mendapatkan dan meneliti dokumen dan alat bukti lain, memutus dan menetapkan, serta menjatuhkan sanksi administratif
203
. KPPU berfungsi memeriksa berbagai pihak yang diduga melanggar UU
Persaingan Usaha, memberi putusan dan memberikan sanksi kepada pelaku usaha
202
“Partnership for Business Competition”, Op.cit, hal. 148-149.
203
Ibid, hal. 150.
Universitas Sumatera Utara
yang melanggar, menyusun peraturan pelaksanaan, memberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan persaingan usaha.
204
KPPU memiliki tugas agar persaingan berlangsung jujur, dan tidak berlaku curang. Tetapi sebaliknya, jika suatu perusahaan penerbangan tidak efisien, maka
perusahaan tersebut otomatis tersingkir dari pasar. Apabila KPPU akan melakukan penyelidikan terhadap perang tarif penerbangan yang tidak sehat, maka KPPU tidak
akan menggunakan pelanggaran terhadap angka referensi. Karena hal itu, tidak cukup untuk pemeriksaan lanjutan, harus cukup bukti, bahwa ada praktek monopoli danatau
persaingan usaha tidak sehat di pasar yang bersangkutan. Setelah Dirjen Perhubungan Udara Dirhubud melakukan audit terhadap
maskapai yang melanggar tarif referensi dan memberikan laporannya pada KPPU, maka Dirhubud dapat sebagai pelapor atau sebagai pemberi informasi saja kepada
KPPU.
205
Kalau sebagai pelapor, maka Dirhubud harus ikut aktif dalam setiap kegiatan pemeriksaan yang dilakukan KPPU untuk memberikan data-data yang cukup untuk
melengkapi pemeriksaan selanjutnya sampai KPPU mempunyai cukup bukti untuk mengambil keputusan. Kalau hanya sebagai pemberi informasi saja, maka
kemungkinan laporan Dirhubud tersebut tidak akan ditindak lanjuti, jadi terjadi praktek monopoli danpersaingan usaha tidak sehat pada pasar yang bersangkutan.
204
“Selayang Pandang”, Katalog KPPU No. 001022001.
205
Udin Silalahi, “Pengawasan angkutan udara dengan angka referensi”, www.Bisnisindonesia .com Selanjutnya disingkat Udin Silalahi I, diakses terakhir tanggal 1
November 2009.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menyelidiki apakah suatu maskapai yang menjual tiketnya dengan harga murah melakukan predatory pricing atau tidak, maka KPPU dapat melakukan
pemeriksaan dengan melihat bagaimana kurva dari pada biayanya cost. Pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap laporan tahunan. Dengan mengetahui
biayanya maka dapat diketahui apakah harga tersebut dipakai sebagai alat persaingan atau predatory pricing. Kalau sudah diketahui bentuk biayanya maka dapat diketahui
apakah pelaku usaha tersebut menjual dibawah biaya atau menjual dengan profit, sehingga dapat diketahui apakah hal tersebut bersifat sementara atau untuk
mematikan pesaingnya. Karena mempunyai cost yang lebih murah maka pelaku usaha tersebut dapat menekan harga kebawah sehingga murah, akibatnya saingannya
akan gulung tikar.
206
KPPU pernah mensinyalir terjadi praktek persaingan tidak sehat dalam hal LCC yang dilakukan Indonesia Air Asia. Persaingan tak sehat ini ditengarai KPPU
setelah melihat murahnya tarif penerbangan yang dipatok Indonesia Air Asia. Praktek itu diyakini bisa menyebabkan Air Asia menjadi predatory pricing. KPPU
menduga Indonesia Air Asia menggunakan harga subsidi yang bantuannnya berasal dari tour atau hotel
207
. Sehingga dengan harga murah, Air Asia tidak rugi karena itu bukan merupakan harag jual riil.
206
Pande Raja Silalahi., Praktek-Praktek Usaha yang Dilarang, Jakarta: Proceedings, PPH, 2002, hal. 77.
207
Arin Widiyanti., “KPPU Sinyalir Air Asia Lakukan Prektek Persaingan Tak Sehat”, www.Detik .com, selasa, diakses terakhir tanggal 1 November 2009.
Universitas Sumatera Utara
Namun, karena tidak ada satu pun perusahan penerbangan lain yang mengadukan perusahaannya dirugikan oleh tindakan Air Asia, maka KPPU kesulitan
untuk bergerak menyelidiki Air Asia. Kesulitan KPPU adalah harus membuktikan dulu apakah benar harga yang diberi Air Asia telah menjadi predatory pricing bagi
maskapai penerbangan lain. Artinya, Air Asia menjual dengan harga sangat murah, lalu dampaknya mematikan maskapai penerbangan lain. Jadi menentukan apakah Air
Asia melakukan predatory pricing atau tidak harus dilihat dalam jangka waktu lama, kecuali yang paling cepat ada yang melaporkan ke KPPU.
208
Dalam melaksanakan salah satu fungsinya, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 35 huruf e, KPPU dapat dikatakan memiliki kewenangan yang menyerupai
lembaga konsultatif karena salah satu tugas KPPU adalah untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam hal yang berkaitan dengan praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Dalam hal ini KPPU secara langsung berperan dalam pembentukan kebijakan pemerintah khususnya untuk menghindari
kebijakan yang kontra kompetitif yang sering kali tanpa sadar diambil oleh pemerintah, maka KPPU memberikan saran dan keberatan kepada pemerintah
terutama Departemen Perhubungan atas dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 36 Tahun 2005 tentang Tarif Referensi untuk Penumpang
Angkutan Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi, yang telah merubah SKEP Dirjen Hubud Nomor Skep35IV2003 tertanggal 22 April 2003 yang tidak
mendukung adanya persaingan usaha dan efisiensi dari pelaku usaha, yang nantinya
208
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
ditakutkan akan mematikan persaingan usaha dalam industri jasa domestik di Indonesia.
C. Keberatan KPPU atas Pengaturan Harga Tiket