Keberatan KPPU atas Pengaturan Harga Tiket

ditakutkan akan mematikan persaingan usaha dalam industri jasa domestik di Indonesia.

C. Keberatan KPPU atas Pengaturan Harga Tiket

KPPU tidak setuju dengan adanya pemberlakuan tarif referensi untuk jasa angkutan pesawat. Menurutnya, batas tarif referensi belum diperlukan dalam bisnis penerbangan nasional saat ini. Penetapan tersebut hanya akan merugikan konsumen karena dikhawatirkan akan membatasi konsumen sehingga banyak konsumen yang tidak bisa naik pesawat karena tidak mampu membeli tiket di atas tarif referensi. KPPU menyarankan agara masalah tarif penerbangan diserahkan kepada pasar. Sebelum penetapan tarif referensi yang ditandatangani Dirhubud tanggal 22 April 2003, KPPU pada tanggal 10 April 2003 telah menyampaikan rekomendasi kepada Menteri Perhubungan. Inti rekomendasinya adalah agar pemerintah tidak perlu menetapkan tarif referensi atau tarif referensi angkutan penerbangan. KPPU dalam rekomendasinya jelas menilai bahwa sebenarnya tingkat persaingan pada angkutan udara telah berkembang secara wajar dan sehat, tanpa perlu penerapan tarif referensi. Dari berbagai diskusi intensif dalam berbagai forum termasuk dengan pengusaha angkutan udara sendiri, ternyata KPPU juga belum menerima satu pengaduan pun dari pihak-pihak yang mungkin dirugikan. 209 209 Setya Yudha Indraswara., ”Habis Terang Terbitlah tarif”, www.tempoInteraktif.com, diakses terakhir tanggal 1 November 2009. Universitas Sumatera Utara Ditetapkannya tarif referensi penerbangan dengan tujuan untuk mencegah obral tarif murah, mengantisipasi persaingan tidak sehat, terjaminnuya aspek keselamatan, dan menjaga kelangsungan industri penerbangan nesional. Dari tujuan tersebut dapat disimpulkan, dengan penetapan batas tarif referensi, obral tiket murah dan persaingan tidak sehat dapat dicegah dan keselamatan penumpang terjamin serta kelangsungan penerbangan nasional dapat terjamin maju. Tetapi dalam kenyataannya penetapan tarif referensi tidak dapat mencapai tujuan yang dimaksud. Alasannya adalah: 210 1. Obral tiket murah dan persaingan usaha tidak sehat tidak dapat dicegahnya; 2. Keselamatan penumpang tidak dapat dijamin; dan 3. Kelangsungan industri penerbangan nasional tidak dapat dijaga. Justru jika diterapkan tarif referensi akan mendorong terjadinya perang tarif terselubung dalam berbagai bentuk seperti discount prize serta costumer rewards lain yang dapat menyembunyikan perilaku anti persaingan. Selain itu, akan terjadi sumber daya yang tidak termanfaatkan dan meningkatkan inefisiensi hingga pada akhirnya memerlukan lebih banyak lagi regulasi untuk membuatnya efektif. 211

1. Keberatan atas Kewenagan Departemen Perhubungan