LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan sangat berperan bagi setiap manusia baik pada masa kini bahkan pada masa yang akan datang, sebab sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam menunjang perkembangan suatu negara. Pendidikan yang diidamkan adalah pendidikan yang berkompeten atau sukses dalam menghasilkan tunas-tunas bangsa yang akhirnya dapat memimpin bangsa di dalam profesi yang digeluti dari setiap orang yang merupakan hasil dari pendidikan tersebut. Pendidikan dapat didefenisikan sebagai usaha untuk menghasilkan perubahan- perubahan pada perilaku manusia. Untuk menguji apakah suatu kegiatan itu pendidikan atau bukan adalah dengan melihat apakah kegiatan itu menghasilkan perubahan perilaku pada diri orang-orang yang menjadi atau terkena sasaran kegiatan. Perubahan perilaku yang disebabkan oleh kegiatan pendidikan biasanya berupa : 1 perubahan dalam pengetahuan atau hal yang diketahui; 2 perubahan dalam keterampilan atau kebiasaan dalam melakukan sesuatu; dan 3 perubahan dalam sikap mental atau segala sesuatu yang dirasakan Yustina, 2003:20. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dunia pendidikan di Indonesia berkembang pesat, ditandai dengan banyaknya sekolah-sekolah baru yang bermunculan. Sebagian dari sekolah-sekolah baru tersebut menggunakan kurikulum dari luar negeri sebagai nilai tambah yang ditawarkan bagi para calon siswa. Di era globalisasi pendidikan ini menuntut sistem pendidikan yang berkualitas, kehadiran sekolah plus memang sebagai salah satu pilihan. Dengan mengadopsi kurikulum berstandar intenasional, siswa sekolah plus akan memiliki nilai tambah sehingga mampu bersaing di tingkat global. Dengan bahasa inggris sebagai Universitas Sumatera Utara bahasa pengantar, mau tidak mau siswa menjadi terlatih untuk menggunakan bahasa internasional tersebut Tempo, Edisi 29 November 2009. Kualitas sumber daya manusia SDM guru di Kabupaten Simalungun merupakan salah satu kendala yang dihadapi pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Secara bertahap, sejumlah guru PNS baik guru SD dan sekolah menengah diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan diberi bantuan biaya pendidikan. Saat ini 500 lebih guru sedang mengikuti pendidikan lanjutan di berbagai perguruan tinggi. Mereka mendapatkan bantuan dana pendidikan sekitar Rp 1,5 juta per guru setiap tahun. Dikjar Kabupaten Simalungun mengusulkan anggaran sekitar Rp1 miliar lebih untuk peningkatan mutu tenaga kependidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran TA 2009. Dikatakan bahwa dana peningkatan mutu tenaga pendidikan itu dialokasikan untuk pemberian bantuan dana pendidikan lanjutan bagi guru, sertifikasi, dan mengikuti pelatihan-pelatihan bagi guru-guru pegawai negeri sipil PNS. Memperbaiki kualitas pendidikan memang tidak hanya dilakukan pada sarana fisik, namun kualitas tenaga pendidik juga harus diperhatikan http:www.simalungun.net?p=49 . Kedua wacana di atas membuka penglihatan setiap sekolah khususnya sekolah- sekolah yang berada di daerah untuk meningkatkan kualitas guru dan sekolah agar tidak ketinggalan jauh dari sekolah-sekolah kota besar yang telah dilengkapi dengan berbagai metode dan teknologi canggih termasuk komputer dan internet. Setiap hasil pendidikan yang dilakukan termasuk metode atau cara serta teknologi yang dipakai di sebuah sekolah bergantung pada upaya apa yang dilakukan. Sebab dengan metode yang tepat dapat diharapkan hasil dari sistem pendidikan yang baik dan tepat pula. Universitas Sumatera Utara Pengawas pendidikan bertanggung jawab atas pelaksanaan program pendidikan. Dikatakan demikian, karena tugas seorang pengawas sekolah adalah memberikan bantuan dan layanan kepada personil sekolah agar dapat melaksanakan tugasnya. Personil sekolah yang dimaksud adalah sumber daya yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam proses pembelajaran Siahaan, 2006:47. Guru merupakan sasaran utama pemberian layanan bantuan pengawas. Namun demikian bukan berarti para pengawas mengabaikan personil lainnya, seperti kepala sekolah dan tenaga administrasi yang ada di lingkungan persekolahan. Peran guru di lembaga pendidikan, menjadi sentral karena guru merupakan personil sekolah yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Gurulah yang tahu bagaimana perilaku peserta didik, oleh karenanya gurulah yang biasanya akan mengalami tantangan, hambatan dan masalah ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas. Memang tidak sembarang orang dapat melaksanakan tugas profesional sebagai seorang guru. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan kurikulum, guru harus memiliki kemampuan berpartisipasi membuat suatu keputusan dalam perencanaan pembelajaran dan kurikulum belajar. Guru kerap dihadapkan dengan masalah kemampuan atau kompetensi profesional yang belum sepenuhnya dapat mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran dan efektivitas dalam mengajar, maksudnya masih ada guru yang menggunakan metode yang terkesan membosankan merupakan persoalan umum yang dihadapi oleh beberapa sekolah. Pendidikan dan latihan diklat ke sekolah-sekolah oleh pengawas sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun dilakukan dengan tujuan mengatasi kelemahan atau hambatan guru- guru dengan tujuan dapat meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Adapun hambatan umum yang dihadapi oleh guru-guru SMP di Kabupaten Simalungun seperti kurangnya penguasaan teknologi sehingga dalam memperlengkapi diri melalui bahan atau teknologi sangat jarang dan hal ini bisa saja dikaitkan dengan faktor ekonomi dari guru, kemauan pribadi guru untuk mempelajari hal-hal Universitas Sumatera Utara baru masih rendah dan guru jarang diikutsertakan dalam perlombaan tingkat kabupaten atau provinsi. SMP Negeri 1 Raya adalah salah satu sekolah menengah pertama negeri yang berada di pusat kabupaten dan merupakan SMP tertua dengan jumlah guru dan kelas yang paling banyak dari SMP lainnya di Kecamatan Raya. Dibanding dengan tiga SMP negeri lainnya, SMP Negeri 1 merupakan SMP terfavorit di Kecamatan Raya dilihat dari jumlah siswa dan nilai-nilai siswanya yang lebih unggul. Melalui standar nasional sekolah, SMP Negeri 1 Raya dinyatakan sebagai sekolah rintisan standar nasional. Pengawas sekolah Dinas Pendidikan Simalungun melakukan penyuluhan setelah mengadakan supervisi ke sekolah dan supervisi yang dilakukan hampir sekali dalam sebulan selama tahun 2009, didapati bahwa perlunya penyuluhan pendidikan dan latihan akan metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP demi tercapainya guru yang profesional. Proses penyuluhan dapat berhasil jika pesan atau metode pembelajaran tersebut disampaikan dengan proses komunikasi jelas sehingga bagi kedua pihak yaitu komunikator dan komunikan memiliki pemahaman yang sama. Cara-cara yang ditempuh dalam melakukan penyuluhan umumnya memerlukan persiapan yang matang dalam menggunakan berbagai metode dan teknik berkomunikasi. Pengawas sekolah sendiri pun memiliki metode penyuluhan yang dianggap mampu atau efektif untuk membantu guru dalam hal penerapan pembelajaran yang kompeten selain monitoring dan supervisi ke kelas-kelas, seperti mengumpulkan guru SMP Negeri 1 Raya di aula sekolah dan diberikan penyuluhan akan hal- hal yang dirasa kurang dalam meningkatkan kompetensi profesional guru kemudian diberikan latihan atau praktek secara berkelompok sesuai dengan bidang studi masing-masing guru. Penyuluhan yang dilakukan sebanyak empat kali dalam tahun pelajaran 20092010. Pertama, pada Agustus 2009 penyuluhan telah dilakukan berupa pendidikan dan latihan bagi guru SMP Negeri 1 Raya dengan materi yang dibukakan adalah penyusunan perangkat Universitas Sumatera Utara pembelajaran seperti program tahunan, program semester dan silabus. Kedua, materi tentang pemaparan model-model pembelajaran dalam rangka proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan diberikan pada bulan September 2009. Ketiga, pada bulan Januari 2010 dilakukan penyuluhan tentang pelaksanaan alat bantu belajar atau media pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk menyampaikan informasi ke sumber peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti program pembelajaran. Oleh karena itu emdia, selain digunakan untuk mengantarkan pembelajran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi. Penyuluhan yang keempat sekaligus terakhir dalam tahun pelajaran ini akan dilaksanakan pada Maret atau April 2010 dengan materi penyuluhan mengenai pelaksanaan penialian penilaian, analisis ulangan, remedialpengayaan serta analisis butir soal. Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana pengaruh komunikasi penyuluhan pengawas sekolah Dinas Pendidikan terhadap peningkatan kompetensi profesional Guru SMP Negeri 1 di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. I.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengajukan perumusan masalah sebagai berikut: “Sejauhmana pengaruh komunikasi penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan terhadap peningkatan kompetensi profesional guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.” Universitas Sumatera Utara

I.3. PEMBATASAN MASALAH