f Metodasaluran yang digunakan
g Sistem evaluasi yang “telah terpasang” atau “built-in” di dalam rencana
keseluruhan kegiatan dimaksud. Mardikanto Yustina, 2003:191 mencatat bahwa penyuluhan dapat diartikan dengan
berbagai pemahaman, seperti : 1 penyebarluasan informasi, 2 peneranganpenjelasan, 3 pendidikan non - formal luar sekolah, 4 perubahan perilaku, 5 rekayasa
sosial, 6 pemasaran inovasi teknis dan sosial, 7perubahan social perilaku individu, nilai- nilai, hubungan antar individu, kelembagaan,dll, dan 8pemberdayaan masyarakat
community empowerment, penguatan komunitas community strengthening. Karena itu penyuluhan diartikan sebagai proses perubahan social, ekonomi dan politik untuk
memberdayakan dan memperkuat kemampuan masyarakat melalui proses belajar bersama yang partisipatif, agar terjadi perubahan perilaku pada diri semua stakeholder individu,
kelompok, kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan, demi terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya, mandiri, dan partisipatif yang semakin sejahtera secara
berkelanjutan. Komunikasi penyuluhan lebih tepat dimasukkan ke dalam kelompok definisi secara
paradigmatis, karena pada proses komunikasi dalam penyuluhan selalu dikaitkan dengan tujuan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, pengetahuan dan keterampilan sasaran
komunikasi, baik secara langsung atau tidak langsung sehingga sasaran komunikasi akan berubah menuju ke arah lebih baik dengan cara mengikuti saran, gagasan atau inovasi yang
diajarkan Setiana, 2005:18.
II.2.2. Perencanaan Komunikasi untuk Penyuluhan
Dalam bidang komunikasi, suatu rencana komunikasi bahkan merupakan suatu perkakas komunikasi yang penting untuk dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan yang
Universitas Sumatera Utara
dimaksud. Beberapa prinsip penting dalam menyusun rencana komunikasi adalah Nasution, 1990:55 :
a. Perencanaan komunikasi membutuhkan konsultasi.
b. Rencana yang disusun hendaklah fleksibel.
c. Rencana yang disusun harus mngandung “what to do” dan “how to do it”.
Sejumlah tahap yang harus ditempuh dalam menyusun rencana komunikasi untuk suatu kegiatan penyuluhan adalah Nasution, 1990:58-70:
1. Menganalisis problem atau masalah yang dihadapi
Untuk dapat mengetahui problem apa yang sebenarny merupakan masalah pada suatu masyarakat, dapat ditempuh berbagai cara atau metoda sebagai berikut :
a Observasi atau pengamatan.
Melalui observsi dapat diperoleh petunjuk-petunjuk, diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan pengamatan yang baik adalah bahwa si pengamat
mestilah benar-benar netral dan menggunakan “kacamata yang jernih”, serta sama sekali tidak hanya dipengaruhi oleh perasaannya saja.
b Survei tentang pengetahuan, sikap dan praktek.
Survei pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana keadaan pengetahuan kelompok masyarakat tertentu mengenai suatu konsep, lalu sikap mental
mereka mengenai hal itu, lalu dihubungkan dengan praktek dalam kehidupan sehari- hari di bidang tersebut.
c Konsultasi dengan spesialis atau tenaga ahli.
Cara berkonsultasi dengan spesialis ini dapat berhasil dengan baik, jika kita dapat menmukan dan memilih tenaga ahli yang tepat dan sesuai dengan bidang yang
diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
d Wawancara.
Wawancara dapat dilakukan dengan beberapa tokoh, pemimpin, warga biasa yang terdapat pada masyarakat yang bersangkutan guna memperoleh keterangan mengenai
problem yang dihadapi. Wawancara ini dapat dilakukan secara resmi formal ataupun tidak resmi. Formal dilaksanakan secara lengkap dengan menggunakan
daftar pertanyaan kuesioner tertulis, dan si pewawancara dengan cara yang resmi pula meminta kesediaan tokoh yang akan diwawancarai. Sedangkan wawancara yang
tidak formal, baik yang mewawancarai maupun yang diwawancarai bersikap rileks, begitu pun suasananya.
e Membaca dokumen atau laporan.
Bahan-bahan tersebut dapat berupa dokumen ataupun laporan seperti hasil penelitian, laporan tahunan, korespondensi, monografi, dan lain sebagainya.
2. Merumuskan tujuan objectives komunikasi
Tujuan komunikasi hendaklah : a
Bermakna meaningful Apakah tujun tersebut menunjang tujuan program yang lebih luas?
Adakah artinya tujuan komunikasi ini bagi keseluruhan kegiatan program? b
Realistik Apakah tujuan dimaksud merupakan sesuatu yang memang benar-benar mungkin
dicapai? c
Jelas clear Sehingga orang lain di luar instansi yang bersangkutan dapat mengerti dengan mudah
mengenai apa tujuan yang hendak dicapai. d
Dapat diukur measureable Dapatkah diukur apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak?
Universitas Sumatera Utara
3. Memilih media
a Daftar semua saluranmedia yang dapat menjangkau khalayak yang dituju.
b Evaluasi setiap medium tersebut menurut pendekatan komunikasi yang akan
digunakan. c
Tentukan apakah media yang bersangkutan tersedia untuk digunakan. d
Tentukan cost-effectiveness masing-masing medium. e
Gunakan beberapa media. 4.
Menentukan pendekatan yang digunakan. Identifikasi atau kenali siapa khalayak yang langsung berkepentingan dan yang
terpenting disuluh. Dengan demikian kita menetapkan lapisan prioritas : khalayak primer, sekunder dan tertier yang akan dijangkau melalui kegiatan penyuluhan ini.
5. Memproduksi media
Memproduksi media perlu dituruti sejumlah langkah-langkah berikut ini : a
Kembangkan pesan. b
Lakukan uji-coba atau pretesting c
Lakukan perbaikan atau revisi berdasarkan masukan yang diperoleh dari uji-coba atau pretesting.
d Buatlah media yang sesungguhnya.
II.2.3. Efektivitas Penyuluhan