Komunikasi Komunikasi Penyuluhan KERANGKA TEORI

Dalam penelitian ini, teori-teori yang akan dikembangkan adalah:

I.5.1. Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” to make common. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama Mulyana, 2005:41. Menurut Carl I. Hovland Effendy, 2005:10, komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Sedangkan menurut Lasswell komunikasi adalah proses penyampaian pesa oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Yang menjadi permasalahan ialah bagaimana caranya agar “gambaran dalam benak” dan “isi kesadaran” pada komunikator itu dapat dimengerti, diterima, dan bahkan dilakukan oleh komunikan Effendy, 2005:11. Wilbur Schramm Effendy, 1992:32-33 dalam karyanya “How Communication Works” mengatakan the condition of success in communication diringkaskan sebagai berikut : a. Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud. b. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama dapat dimengerti. c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan, dan menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Universitas Sumatera Utara d. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

I.5.2. Komunikasi Penyuluhan

Penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti ‘obor’, dalam arti kita mampu memberi penerangan dari keadaan gelap menjadi terang. Samsuddin menyebut penyuluhan sebagai usaha pendidikan non formal untuk mengajak orang mau melaksanakan ide-ide baru Mulyana, 2007:11. Penyuluhan juga merupakan kegiatan mendidikkan sesuatu kepada masyarakat, memberi mereka pengetahuan, informasi-informasi, dan kemampuan- kemampuan baru, agar mereka dapat membentuk sikap dan berperilaku hidup menurut apa yang seharusnya Nasution, 1990:7. Claar et al., Nasution, 1990:11 membuat rumusan bahwa penyuluhan merupakan jenis khusus pendidikan pemecahan masalah problem solving yang berorientasi pada tindakan yang mengajarkan sesuatu, mendemonstrasikan, dan memotivasi, tapi tidak melakukan pengaturan regulating dan juga tidak melaksanakan program yang non-edukatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penyuluhan dimaksudkan sebagai kegiatan memberi penerangan ataupun penjelasan kepada mereka yang disuluhi, agar tidak lagi berada dalam kegelapan mengenai suatu masalah tertentu. Mardikanto Yustina, 2003:191 mencatat bahwa penyuluhan dapat diartikan dengan berbagai pemahaman, seperti : 1 penyebarluasan informasi, 2 peneranganpenjelasan, 3 pendidikan non - formal luar sekolah, 4 perubahan perilaku, 5 rekayasa sosial, 6 pemasaran inovasi teknis dan sosial, 7perubahan social perilaku individu, nilai- nilai, hubungan antar individu, kelembagaan,dll, dan 8pemberdayaan masyarakat community empowerment, penguatan komunitas community strengthening. Karena itu Universitas Sumatera Utara penyuluhan diartikan sebagai proses perubahan social, ekonomi dan politik untuk memberdayakan dan memperkuat kemampuan masyarakat melalui proses belajar bersama yang partisipatif, agar terjadi perubahan perilaku pada diri semua stakeholder individu, kelompok, kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan, demi terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya, mandiri, dan partisipatif yang semakin sejahtera secara berkelanjutan. Pada hakekatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami, meminati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan nyata, adalah suatu proses komunikasi. Dengan demikian kelihatanlah bagaimana pentingnya memenuhi persyaratan komunikasi yang baik untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik. Dalam melakukan penyuluhan, faktor penyampaian baca : pengkomunikasian hal-hal yang disuluhkan adalah amat penting. Karena itu penyuluhan menuntut dipersiapkannya lebih dahulu suatu disain, yang secara terperinci dan spesifik menggambarkan hal-hal pokok berikut ini : a Masalah yang dihadapi b Siapa yang akan disuluh c Apa tujuan objectives yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan d Pendekatan yang dipakai e Pengembangan pesan f Metodasaluran yang digunakan g Sistem evaluasi yang “telah terpasang” atau “built-in” di dalam rencana keseluruhan kegiatan dimaksud Nasution, 1990:11. Komunikasi penyuluhan lebih tepat dimasukkan ke dalam kelompok definisi secara paradigmatis, karena pada proses komunikasi dalam penyuluhan selalu dikaitkan dengan Universitas Sumatera Utara tujuan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, pengetahuan dan keterampilan sasaran komunikasi, baik secara langsung atau tidak langsung sehingga sasaran komunikasi akan berubah menuju ke arah lebih baik dengan cara mengikuti saran, gagasan atau inovasi yang diajarkan Setiana, 2005:18. Berikut adalah faktor pendukung efektivitas penyuluhan Setiana, 2005:48-56 : a. Metode Penyuluhan, berdasarkan pendekatan sasaran: 1 Pendekatan perorangan personal approach. Dalam metode ini penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung. Metode ini dinilai sangat efektif karena dapat secara langsung memecahkan masalah atas bimbingan penyuluh, tetapi dari segi jumlah sasaran yang dicapai metode ini kurang efektif. Metode ini biasanya dilakukan dengan berdialog langsung, surat-menyurat, hubungan telepon. Dalam pendekatan perorangan ini Nasution, 1990:22-24 juga menyatakan seorang penyuluh dituntut untuk memiliki: kemampuan empati, menciptakan situasi homophily dengan khalayak, dan menegakkan keserasian program. 2 Pendekatan kelompok group approach. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, disamping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan. Metode pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena adanya umpan balik, yang termasuk dalam metode pendekatan kelompok ini diantaranya diskusi kelompok, demonstrasi cara dan hasil, karyawisata, kursus, dan lain-lain. b. Media Penyuluhan adalah alat bantu penyuluhan yang berfungsi sebagai perantara yang dapat dipercaya menghubungkan antara penyuluh dengan sasaran sehingga pesan atau informasi akan lebih jelas dan nyata. Dalam penyuluhan dikenal beragam media atau alat bantu penyuluhan, seperti benda sampel, model tiruan, barang cetakan brosur, poster, Universitas Sumatera Utara photo, leaflet,sheet, gambar diproyeksikan slide, film, film-strip, video, movie-film dan lambang grafika grafik batang dan garis, diagram, skema, peta. c. Materi Penyuluhan adalah segala sesuatu yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan berupa informasi-informasi atau pesan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal danatau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud. Selanjutnya Lasswell Mulyana, 2005:63 mengatakan pesan mempunyai tiga komponen yaitu makna gagasan, ide dan nilai, simbol yang digunakan bahasa atau kata-kata dan bentuk pesan verbal dan nonverbal. Materi dalam penyuluhan adalah yang sesuai dengan kebutuhan sasaran dan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh sasaran penyuluhan. d. Waktu dan Tempat Penyuluhan. Dalam penyuluhan pengaturan waktu dan tempat yang tepat harus sesuai situasi dan kondisi masyarakat sasaran penting dan saling berkaitan dalam mencapai tujuan penyuluhan. Kapan dan dimana dilaksanakan penyuluhan harus terkesan tidak mengganggu dan merugikan sasaran.

I.5.3. Guru