Peranan Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka

II.5.3. Peranan Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka

Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukakan oleh Moon Uno, 2008:22-26, yaitu sebagai berikut : 1. Guru sebagai perancang pembelajaran designer of instruction a. Membuat dan merumuskan TIK. b. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif, sistematis dan fungsional efektif. c. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa. d. Menyediakan sumber belajar atau fasilitator dalam pengajaran. e. Berperan sebagai mediator dengan memperhatikan relevansi, efektif dan efisien, kesesuaian dengan metode, serta pertimbangan praktis. 2. Guru sebagai pengelola pembelajaran manager of instruction Guru mengembangkan kemampuan siswa menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa memperoleh hasil yang diharapkan. Guru juga berperan dalam membimbing pengalaman sehari-hari ke arah pengenalan tingkah laku dan kepribadiannya sendiri. 3. Guru sebagai pengarah pembelajaran Dalam hal ini, guru mempunyai fungsi sebagai motivator dalam hal : a. Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar. b. Menjelaskan secara konkrit apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran. c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang pencapaian prestasi yang lebih baik di kemudian hari. d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Universitas Sumatera Utara 4. Guru sebagai evaluator evaluator of student learning Sebagai evaluator, guru hendaknya secara terus-menerus mengikuti hasil belajar yang dicapai peserta didik dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran. Umpan balik akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran selanjutnya secara optimal. 5. Guru sebagai konselor Guru harus dipersiapkan agar : a. Dapat menolong peserta didik memecahkan masalah-masalah yang timbul antara peserta didik dengan orang tuanya. b. Bisa memperoleh keahlian dalam membina hubungan yang manusiawi dan dapat mempersiapkan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan bermacam-macam manusia. Pada akhirnya, guru akan memerlukan pengertian tentang dirinya sendiri, baik itu motivasi, harapan, prasangka, ataupun keinginannya. 6. Guru sebagai pelaksana kurikulum Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Berhasil atau tidaknya kurikulum itu terletak di tangan sang guru, oleh karena itu peranan guru dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum secara aktif adalah sebagai berikut : a. Dalam perencanaan kurikulum Terlibat dalam memberikan masukan berupa saran, ide, danatau tanggapan terhadap kemungkinan pelaksanaannya di sekolah. b. Dalam pelaksanaan di lapangan Universitas Sumatera Utara Bertanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan kurikulum, baik keseluruhan maupun tugas penyampaian mata pelajaran sesuai kurikulum. c. Dalam proses penilaian Selama pelaksanaan kurikulum akan dinilai seberapa jauh tingkat ketercapaiannya. Biasanya guru diminta saran atau pendapat maupun menilai kurikulum yang sedang berjalan guna melihat kebaikan dan kelemahan yang ada, dilihat dari berbagai aspek. d. Pengadministrasian Guru harus menguasai tujuan kurikulum, isi program pokok bahasansubpokok bahasan yang harus diberikan kepada peserta didik. e. Perubahan kurikulum Guru sebagai pelaku kurikulum mau tidak mau tentu akan selalu terlibat dalam pembaruan yang sedang dilakukan sebagai suatu usaha untuk mencari format kurikulum yang sesuai perkembangan zaman. Posisi dan peran guru: f. Pemimpin belajar g. Fasilitator belajar h. Moderator belajar i. Motivator belajar j. Evaluator belajar Oleh karena itu, syarat-syarat guru yang baik dan berhasil adalah : f. Guru harus berijazah g. Guru harus sehat jasmani dan rohani h. Guru harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik i. Guru haruslah orang yang bertanggung jawab j. Guru di Indonesia harus berjiwa nasional Uno, 2008:27-29. Universitas Sumatera Utara II.6. KOMPETENSI PROFESIONAL II.6.1. Pengertian Kompetensi Profesional