Komunikasi Penyuluhan ANALISIS TABEL TUNGGAL

9 tahun 1 1.69 10 tahun 6 10.17 11 tahun 1 1.69 12 tahun 2 3.39 13 tahun 2 3.39 14 tahun 3 5.09 15 tahun 8 13.56 22 tahun 1 1.69 24 tahun 1 1.69 25 tahun 2 3.39 26 tahun 2 3.39 28 tahun 1 1.69 31 tahun 1 1.69 32 tahun 1 1.69 Jumlah 59 100 Dari tabel data pendidikan terakhir responden, diperoleh bahwa dari 59 orang responden, 2 orang 3.39 D1, 3 orang 5.09 D2, 13 orang responden 22.03 D3 dan sebanyak 41 orang 69.49 lulus SarjanaS1. Berarti jumlah responden terbesar yang mengikuti penyuluhan peningkatan kompetensi profesional di SMP Negeri 1 Raya memiliki pendidikan terakhir S1Sarjana.

IV.2.2 Komunikasi Penyuluhan

Pada bagian ini data yang disajikan mengungkapkan pendapat guru SMP N 1 Raya yang menjadi responden penelitian mengenai komunikasi penyuluhan yang dilakukan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Tabel 24. Frekuensi dialog atau komunikasi tatap muka oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Frekuensi dialog atau komunikasi tatap muka oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat sering 1 1.69 Universitas Sumatera Utara Sering 48 81.36 Jarang 10 16.95 Tidak pernah Jumlah 59 100 P.5FC.4 Tabel 24 menunjukkan frekuensi dialog atau komunikasi tatap muka oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan. 1 orang 1.69 responden menyatakan bahwa Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan sangat sering melakukan dialog atau komunikasi tatap muka. Sebanyak 48 orang 81.36 responden menyatakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan sering melakukan dialog atau komunikasi tatap muka. Sedangkan 10 orang 16.95 menyatakan bahwa Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun jarang melakukan dialog atau komunikasi tatap muka. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sering melakukan dialog atau komunikasi tatap muka dengan persentase 81.36. Tabel 25. Frekuensi pengiriman surat mengenai kompetensi profesional oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Frekuensi pengiriman surat mengenai kompetensi profesional oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat sering 1 1.69 Sering 44 74.58 Jarang 14 23.73 Tidak pernah Jumlah 59 100 P.6FC.5 Tabel 25 menunjukkan frekuensi pengiriman surat mengenai kompetensi profesional oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. 1 orang 1.69 responden Universitas Sumatera Utara mengatakan bahwa frekuensi pengiriman surat mengenai kompetensi profesional sangat sering dilakukan. Sebanyak 44 orang 74.58 responden mengatakan bahwa frekuensi pengiriman surat mengenai kompetensi profesional oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan sering dilakukan. Responden yang menyatakan frekuensi pengiriman surat oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun mengenai kompetensi profesional guru jarang dilakukan sebanyak 14 orang 23.73. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden berpendapat bahwa Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sering mengirim surat mengenai kompetensi profesional kepada guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya. Tabel 26. Empati Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Empati Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat baik 3 5.08 Baik 44 74.58 Kurang baik 12 20.34 Tidak baik Jumlah 59 100 P.7FC.6 Dari tabel di atas, diketahui bahwa dari 59 responden, mayoritas responden yaitu 44 orang 74.58 menyatakan empati Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sebagai penyuluh baik, 3 orang 5.08 menyatakan empati penyuluh sangat baik, dan sebanyak 12 orang 20.34 yang menyatakan empati penyuluh kurang baik. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa empati Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sebagai penyuluh sudah dirasa baik oleh guru. Tabel 27. Suasana hubungan akrab yang diciptakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Universitas Sumatera Utara Suasana hubungan akrab yang diciptakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat menyenangkan 13 22.03 Menyenangkan 39 66.10 Kurang menyenangkan 7 11.87 Tidak menyenangkan Jumlah 59 100 P.8FC.7 Dari tabel di atas, diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 39 orang 66.10 menyatakan suasana hubungan akrab yang diciptakan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun menyenangkan, 13 orang 22.03 menyatakan hubungan akrab yang diciptakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sangat menyenangkan, dan 7 orang 11.87 menyatakan hubungan akrab yang diciptakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun kurang menyenangkan. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan hubungan akrab yang diciptakan Pengawas Sekolah terhadap guru sudah dirasa menyenangkan. Tabel 28. Kesesuaian atau keserasian program penyuluhan terhadap budaya guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya Kesesuaian atau keserasian program penyuluhan terhadap budaya guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya F Sangat sesuai 4 6.78 Sesuai 55 93.22 Kurang sesuai Tidak sesuai Jumlah 59 100 P.9FC.8 Universitas Sumatera Utara Tabel 28 menunjukkan tingkat kesesuaian atau keserasian program penyuluhan terhadap budaya guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya. Sebanyak 4 orang 6.78 responden menyatakan program penyuluhan sangat sesuai dengan budaya guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya. Sebanyak 55 orang 93.22 reponden menyatakan program penyuluhan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan budaya guru di SMP Negeri 1 Kecamatan Raya. Dengan demikian dapat disimpulkan responden menyatakan bahwa sebenarnya program penyuluhan sudah sesuai dengan budaya guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya, dilihat dari persentase responden yang menyatakan sangat sesuai dan sesuai. Tabel 29. Frekuensi forum diskusi yang diadakan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Frekuensi forum diskusi yang diadakan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat sering Sering 57 96.61 Jarang 2 3.39 Tidak pernah Jumlah 59 100 P.10FC.9 Tabel 29 menunjukkan frekuensi forum diskusi yang diadakan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun di SMP Negeri 1 Raya. Jumlah responden yang menyatakan bahwa forum diskusi sering diadakan oleh Pengawas Sekolah sebanyak 57 orang 96.61 responden. Sedangkan jumlah responden yang menyatakan bahwa forum diskusi itu jarang diadakan oleh Pengawas Sekolah sebanyak 2 orang 3.39. Hal ini dikarenakan saat forum diskusi diadakan, guru tersebut tidak hadir di sekolah. Dapat disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara mayoritas responden menyatakan forum diskusi sering diadakan Pengawas Dinas Pendidikan Simalungun. Tabel 30. Demonstrasi atau pertunjukan carametode dan hasil dari materi penyuluhan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Demonstrasi atau pertunjukan carametode dan hasil dari materi penyuluhan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan F Sangat puas 6 10.17 Puas 42 71.19 Kurang puas 11 18.64 Tidak puas Jumlah 59 100 P.11FC.10 Tabel 30 menunjukkan tingkat kepuasan responden terhadap demonstrasi atau pertunjukan carametode dan hasil dari materi penyuluhan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Jumlah responden yang menyatakan sangat puas terhadap demonstrasi carametode dan hasil materi penyuluhan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun adalah 6 orang 10.17. Jumlah responden yang menyatakan puas terhadap demonstrasi carametode dan hasil materi penyuluhan oleh Pengawas Sekolah Dinas Universitas Sumatera Utara Pendidikan Simalungun sebanyak 42 orang 71.19. Jumlah responden yang menyatakan kurang puas terhadap demonstrasi carametode dan hasil materi penyuluhan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sebanyak 11 orang 18.64. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan puas terhadap demonstrasi atau pertunjukan carametode dan hasil dari materi penyuluhan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Tabel 31. Metode penyuluhan dengan memberi bimbingan yang disertai latihan atau praktek yang langsung diperagakan guru Metode penyuluhan dengan memberi bimbingan yang disertai latihan atau praktek yang langsung diperagakan guru F Sangat baik 10 16.95 Baik 45 76.27 Kurang baik 4 6.78 Tidak baik Jumlah 59 100 P.12FC.11 Berdasarkan tabel 31 ditunjukkan bahwa metode penyuluhan dengan memberi bimbingan yang disertai latihan atau praktek yang langsung diperagakan guru sudah dirasa sangat baik oleh 10 orang responden 16.95. Sebanyak 45 orang 76.27 menyatakan metode penyuluhan dengan memberi bimbingan disertai latihan atau praktek yang langsung diperagakan guru sudah baik. Jumlah responden yang menyatakan bahwa metode penyuluhan dengan memberi bimbingan disertai latihan atau praktek yang langsung diperagakan guru Universitas Sumatera Utara masih kurang baik sebanyak 4 orang 6.78. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan metode penyuluhan dengan memberi bimbingan disertai latihan atau praktek yang langsung diperagakan guru sudah baik. Tabel 32. Pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat memahami 3 5.08 Memahami 53 89.84 Kurang memahami 3 5.08 Tidak memahami Jumlah 59 100 P.13FC.12 Tabel 32 menunjukkan tingkat pemahaman responden akan bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Jumlah responden yang menyatakan sangat memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan adalah sebanyak 3 orang 5.08. Jumlah responden yang menyatakan memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan sebanyak 53 orang 89.84. Jumlah responden yang menyatakan kurang memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Universitas Sumatera Utara Simalungun sebanyak 3 orang 5.08. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden 89.84 menyatakan sudah memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Tabel 33. Pemahaman akan tampilan berupa gambar atau penjelasan yang diproyeksikan dan mengandung pesan penyuluhan dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Pemahaman akan tampilan berupa gambar atau penjelasan yang diproyeksikan dan mengandung pesan penyuluhan dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat memahami 10 16.95 Memahami 45 76.27 Kurang memahami 4 6.78 Tidak memahami Jumlah 59 100 P.14FC.13 Tabel 33 menunjukkan tingkat pemahaman responden akan tampilan berupa gambar atau penjelasan yang diproyeksikan dan mengandung pesan penyuluhan dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Jumlah responden yang menyatakan sangat memahami tampilan berupa gambar atau penjelasan yang diproyeksikan dan mengandung pesan penyuluhan adalah sebanyak 10 orang 16.95. Jumlah responden yang menyatakan memahami tampilan berupa gambar atau penjelasan yang diproyeksikan dan mengandung pesan penyuluhan sebanyak 45 orang 76.27. Jumlah responden yang menyatakan kurang Universitas Sumatera Utara memahami tampilan berupa gambar atau penjelasan yang diproyeksikan dan mengandung pesan penyuluhan dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sebanyak 4 orang 6.78. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan sudah memahami tampilan berupa gambar atau penjelasan yang diproyeksikan dan mengandung pesan penyuluhan dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Tabel 34. Sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak sebagai bahan informasi berupa dokumen dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak sebagai bahan informasi berupa dokumen dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat penting 18 30.51 Penting 39 66.10 Kurang penting 2 3.39 Tidak penting Jumlah 59 100 P.15FC.14 Tabel 34 menunjukkan sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak sebagai bahan informasi berupa dokumen dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Jumlah responden yang menyatakan bahwa keterangan atau bukti penjelasan tercetak sebagai bahan informasi berupa dokumen sangat penting sebanyak 18 orang 30.15. Jumlah responden yang menyatakan keterangan atau bukti penjelasan tercetak sebagai bahan informasi berupa dokumen itu penting sebanyak 39 orang 66.10. Jumlah responden yang menyatakan bahwa keterangan atau bukti penjelasan tercetak sebagai bahan informasi berupa dokumen dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun kurang penting sebanyak 2 orang 3.39. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa keterangan Universitas Sumatera Utara atau bukti penjelasan tercetak sebagai bahan informasi berupa dokumen dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun itu penting. Tabel 35. Ketertarikan responden terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Ketertarikan responden terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat tertarik 9 15.25 Tertarik 46 77.97 Kurang tertarik 4 6.78 Tidak tertarik Jumlah 59 100 P.16FC.15 Tabel 35 menunjukkan tingkat ketertarikan responden terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Jumlah responden yang menyatakan sangat tertarik terhadap gagasan atau ide Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dalam penyuluhan adalah sebanyak 9 orang 15.25. Jumlah responden yang menyatakan tertarik terhadap gagasan atau ide Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dalam penyuluhan sebanyak 46 orang 77.97. Jumlah responden yang menyatakan kurang tertarik terhadap gagasan atau ide Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dalam penyuluhan dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sebanyak 4 orang 6.78. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden Universitas Sumatera Utara tertarik terhadap gagasan atau ide Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dalam penyuluhan. Tabel 36. Gaya bahasa yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Gaya bahasa yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat menarik 8 13.56 Menarik 43 72.88 Kurang menarik 8 13.56 Tidak menarik Jumlah 59 100 P.17FC.16 Tabel 36 menunjukkan tingkat ketertarikan responden terhadap gaya bahasa yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Jumlah responden yang menyatakan bahwa gaya bahasa yang disampaikan sangat menarik sebanyak 8 orang 13.56. Jumlah responden yang menyatakan bahwa gaya bahasa yang disampaikan penyuluh menarik sebanyak 43 orang 72.88. Jumlah responden yang menyatakan bahwa gaya bahasa yang disampaikan penyuluh kurang menarik sebanyak 8 orang 13.56. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa gaya bahasa yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun menarik. Universitas Sumatera Utara Tabel 37. Pemahaman informasi atau penjelasan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun melalui artikel, esai, poster, tulisan dan tindakan isyarat tubuh Pemahaman informasi atau penjelasan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun melalui artikel, esai, poster, tulisan dan tindakan isyarat tubuh F Sangat memahami 4 6.78 Memahami 50 84.75 Kurang memahami 5 8.47 Tidak memahami Jumlah 59 100 P.18FC.17 Tabel 37 menunjukkan tingkat pemahaman responden terhadap informasi atau penjelasan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun melalui artikel, esai, poster, tulisan atau tindakan isyarat tubuh. Jumlah responden yang menyatakan sangat memahami informasi atau penjelasan melalui artikel, esai, poster, tulisan atau tindakan isyarat tubuh adalah sebanyak 4 orang 6.78. Jumlah responden yang menyatakan memahami informasi atau penjelasan melalui artikel, esai, poster, tulisan atau tindakan isyarat tubuh sebanyak 50 orang 84.75. Jumlah responden yang menyatakan kurang memahami informasi atau penjelasan melalui artikel, esai, poster, tulisan atau tindakan isyarat tubuh sebanyak 5 orang 8.47. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan sudah memahami Universitas Sumatera Utara informasi atau penjelasan melalui artikel, esai, poster, tulisan atau tindakan isyarat tubuh dalam penyuluhan dari Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Tabel 38. Pemilihan waktu penyuluhan yang ditentukan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Pemilihan waktu penyuluhan yang ditentukan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun F Sangat tepat 4 6.78 Tepat 48 81.35 Kurang tepat 7 11.87 Tidak tepat Jumlah 59 100 P.19FC.18 Tabel 38 menunjukkan pemilihan waktu penyuluhan yang ditentukan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun. Jumlah responden yang menyatakan bahwa waktu penyuluhan yang ditentukan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sudah sangat tepat adalah sebanyak 4 orang 6.78. Jumlah responden yang menyatakan bahwa waktu penyuluhan yang ditentukan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sudah tepat sebanyak 48 orang 81.35. Jumlah responden yang menyatakan bahwa waktu penyuluhan yang ditentukan kurang tepat sebanyak 7 orang 11.87. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa pemilihan waktu yang ditentukan oleh Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun sudah tepat. Universitas Sumatera Utara Tabel 39. Kesesuaian lokasi atau ruangan penyuluhan kompetensi profesional Kesesuaian lokasi atau ruangan penyuluhan kompetensi profesional F Sangat sesuai Sesuai 57 96.61 Kurang sesuai 2 3.39 Tidak sesuai Jumlah 59 100 P.20FC.19 Tabel 39 menunjukkan kesesuaian lokasi atau ruangan penyuluhan kompetensi profesional. 57 orang 96.61 responden menyatakan bahwa lokasi atau ruangan yang dipilih menjadi tempat untuk diadakannya penyuluhan sudah sesuai. Jumlah responden yang menyatakan bahwa lokasi atau ruangan penyuluhan yang dipilih masih kurang sesuai adalah 2 orang 3.39. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa lokasi atau ruangan penyuluhan yang dipilih menjadi tempat untuk diadakannya penyuluhan kompetensi profesional sudah sesuai dengan persentase 96.61. IV.2.3 Peningkatan Kompetensi Profesional Tabel 40. Kemampuan menginterpretasikan materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran guru Kemampuan menginterpretasikan Universitas Sumatera Utara materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran guru F Sangat mampu Mampu 49 83.05 Kurang mampu 10 16.95 Tidak mampu Jumlah 59 100 P.21FC.20 Tabel 40 menunjukkan tingkat kemampuan guru sebagai responden dalam menginterpretasikan materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran. Jumlah responden yang menyatakan mampu menginterpretasikan materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran sebanyak 49 orang 83.05. Jumlah responden yang menyatakan kurang mampu dalam menginterpretasikan materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran sebanyak 10 orang 16.95. Dengan demikian disimpulkan bahwa mayoritas responden sudah mampu menginterpretasikan materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran dengan presentase 83.05. Tabel 41. Kemampuan menganalisis materi, struktur, konsep, pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran Kemampuan menginterpretasikan materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran guru F Sangat mampu 3 5.08 Mampu 50 84.75 Kurang mampu 6 10.17 Tidak mampu Universitas Sumatera Utara Jumlah 59 100 P.22FC.21 Tabel 41 menunjukkan tingkat kemampuan guru sebagai responden dalam menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran setelah mengikuti penyuluhan. Jumlah responden yang menyatakan sangat mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran sebanyak 3 orang 5.08. Jumlah responden yang menyatakan mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran sebanyak 50 orang 84.75, dan ada 6 orang 10.17 responden yang menyatakan kurang mampu dalam menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran. Dengan demikian disimpulkan bahwa setelah mengikuti penyuluhan, mayoritas responden sudah mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran mata pelajaran. Tabel 42. Pemahaman standar kompetensi yang diampu guru Pemahaman standar kompetensi yang diampu guru F Sangat memahami 5 8.47 Memahami 54 91.53 Kurang memahami Tidak memahami Jumlah 59 100 P.23FC.22 Tabel 42 menunjukkan tingkat pemahaman guru sebagai responden mengenai standar kompetensi yang diampu. Jumlah responden yang menyatakan sangat memahami standar kompetensi yang diampu sebanyak 5 orang 8.47. Jumlah responden yang menyatakan Universitas Sumatera Utara memahami standar kompetensi yang diampu sebanyak 54 orang 91.53. Dengan demikian disimpulkan bahwa seluruh responden sudah memahami standar kompetensi yang diampu. Tabel 43. Pemahaman kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu oleh guru Pemahaman kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu guru F Sangat memahami 5 8.47 Memahami 54 91.53 Kurang memahami Tidak memahami Jumlah 59 100 P.24FC.23 Tabel 43 menunjukkan tingkat pemahaman guru sebagai responden mengenai kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. Jumlah responden yang menyatakan sangat memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu sebanyak 5 orang 8.47. Jumlah responden yang menyatakan memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu sebanyak 54 orang 91.53. Dengan demikian disimpulkan bahwa seluruh responden sudah memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. Tabel 44. Tujuan pembelajaran yang diampu oleh guru Tujuan pembelajaran yang diampu oleh guru F Sangat memahami 6 10.17 Memahami 51 86.44 Universitas Sumatera Utara Kurang memahami 2 3.39 Tidak memahami Jumlah 59 100 P.25FC.24 Tabel 44 menunjukkan tingkat pemahaman guru sebagai responden mengenai tujuan pembelajaran yang diampu. Jumlah responden yang menyatakan sangat memahami tujuan pembelajaran yang diampu oleh guru sebanyak 6 orang 10.17. Jumlah responden yang menyatakan memahami tujuan pembelajaran yang diampu guru sebanyak 51 orang 86.44 dan ada 2 orang 3.39 yang menyatakan kurang memahami tujuan pembelajaran yang diampu oleh guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sudah memahami tujuan pembelajaran yang diampu oleh guru. Tabel 45. Kesesuaian dalam memilih materi pembelajaran yang diampu terhadap tingkat perkembangan peserta didik Kesesuaian dalam memilih materi pembelajaran yang diampu terhadap tingkat perkembangan peserta didik F Sangat sesuai 1 1.7 Sesuai 43 72.88 Kurang sesuai 15 25.42 Tidak sesuai Jumlah 59 100 P.26FC.25 Tabel 45 menunjukkan kesesuaian dalam memilih materi pembelajaran yang diampu terhadap tingkat perkembangan peserta didik. Jumlah responden yang menyatakan sudah sangat sesuai dalam memilih materi pembelajaran yang diampu terhadap tingkat perkembangan peserta didik sebanyak 1 orang 1.7. Jumlah responden yang menyatakan sudah sesuai dalam memilih materi pembelajaran yang diampu terhadap tingkat Universitas Sumatera Utara perkembangan peserta didik sebanyak 43 orang 72.88 dan ada 15 orang 25.42 yang menyatakan kurang sesuai dalam memilih materi pembelajaran yang diampu terhadap tingkat perkembangan peserta didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sudah sesuai dalam memilih materi pembelajaran yang diampu terhadap tingkat perkembangan peserta didik. Tabel 46. Kemampuan mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai tingkat perkembangan peserta didik Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai tingkat perkembangan peserta didik F Sangat mampu Mampu 49 83.05 Kurang mampu 10 16.95 Tidak mampu Jumlah 59 100 P.27FC.26 Tabel 46 menunjukkan tingkat kemampuan guru sebagai responden dalam mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Jumlah responden yang menyatakan sudah mampu dalam mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik sebanyak 49 orang 83.05. Jumlah responden yang menyatakan kurang mampu dalam mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik sebanyak 10 orang 16.95. Dengan demikian disimpulkan bahwa mayoritas responden sudah mampu dalam mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Universitas Sumatera Utara Tabel 47. Frekuensi melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus Frekuensi melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus F Sangat sering 3 5.08 Sering 51 86.44 Jarang 5 8.48 Tidak pernah Jumlah 59 100 P.28FC.27 Tabel 47 menunjukkan frekuensi melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus – menerus oleh guru sebagai responden. Jumlah responden yang menyatakan sangat sering melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus - menerus sebanyak 3 orang 5.08. Jumlah responden yang menyatakan sering melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus - menerus sebanyak 51 orang 86.44 dan sebanyak 5 orang 8.48 menyatakan jarang melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus - menerus. Dengan demikian disimpulkan bahwa mayoritas responden sudah sering melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus - menerus. Tabel 48. Kemampuan memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan Universitas Sumatera Utara Kemampuan memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan F Sangat mampu Mampu 45 76.27 Kurang mampu 14 23.73 Tidak mampu Jumlah 59 100 P.29FC.28 Tabel 48 menunjukkan tingkat kemampuan guru sebagai responden untuk memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. Jumlah responden yang menyatakan mampu untuk memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan sebanyak 45 orang 76.27. Jumlah responden yang menyatakan kurang mampu untuk memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan sebanyak 14 orang 23.73. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden 76.27 menyatakan sudah mampu untuk memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. Tabel 49. Frekuensi melakukan penelitian tindakan kelas Frekuensi melakukan penelitian tindakan kelas F Sangat sering 2 3.39 Sering 46 77.97 Jarang 11 18.64 Tidak pernah Jumlah 59 100 P.30FC.29 Tabel 49 menunjukkan frekuensi melakukan penelitian tindakan kelas oleh guru sebagai responden. Jumlah responden yang menyatakan sangat sering melakukan penelitian Universitas Sumatera Utara tindakan kelas sebanyak 2 orang 3.39. Jumlah responden yang menyatakan sering dalam melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak 46 orang 77.97, dan sebanyak 11 orang 18.64 yang menyatakan masih jarang melakukan penelitian tindakan kelas. Dengan demikian disimpulkan bahwa mayoritas responden sudah sering melakukan penelitian tindakan kelas. Tabel 50. Kemampuan mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber Kemampuan mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber F Sangat mampu 3 5.09 Mampu 45 76.27 Kurang mampu 11 18.64 Tidak mampu Jumlah 59 100 P.31FC.30 Tabel 50 menunjukkan tingkat kemampuan guru dalam mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Jumlah responden yang menyatakan sangat mampu dalam mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber sebanyak 3 orang 5.09. Jumlah responden yang menyatakan mampu dalam mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber sebanyak 45 orang 76.27, dan sebanyak 11 orang 18.64 yang menyatakan masih kurang mampu dalam mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Dengan demikian disimpulkan bahwa mayoritas responden 76.27 sudah mampu mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Tabel 51. Frekuensi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di kelas Universitas Sumatera Utara Frekuensi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di kelas F Sangat sering 3 5.09 Sering 40 67.80 Jarang 15 25.42 Tidak pernah 1 1.69 Jumlah 59 100 P.32FC.31 Tabel 51 menunjukkan frekuensi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi oleh guru di dalam kelas. Jumlah responden yang menyatakan sangat sering memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di dalam kelas sebanyak 3 orang 5.09. Jumlah responden yang menyatakan sering dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di dalam kelas sebanyak 41 orang 69.49, sebanyak 15 orang 25.42 yang menyatakan jarang dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di dalam kelas dan jumlah responden yang menyatakan tidak pernah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di kelas adalah 1 orang 1.69. Dengan demikian disimpulkan bahwa mayoritas responden 69.49 sering memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di dalam kelas. Tabel 52. Kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri Kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri F Sangat mampu Mampu 43 72.88 Kurang mampu 16 27.12 Tidak mampu Jumlah 59 100 Universitas Sumatera Utara P.33FC.32 Tabel 52 menunjukkan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Jumlah responden yang menyatakan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri sebanyak 43 orang 72.88. Jumlah responden yang menyatakan kurang mampu dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri sebanyak 16 orang 27.12. Dengan demikian disimpulkan bahwa mayoritas responden 72.88 sudah mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. IV.3. ANALISIS TABEL SILANG Tabel 53. Hubungan frekuensi forum diskusi yang diadakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan mengenai kompetensi profesional terhadap ketertarikan guru akan gagasan atau ide dalam penyuluhan Ketertarikan guru akan gagasan atau ide dalam penyuluhan Frekuensi forum diskusi yang diadakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Sangat tertarik Tertarik Kurang tertarik Tidak tertarik Jumlah Sangat sering 0 0 0 0 0 Sering 10 44 3 0 57 Jarang 0 1 1 0 2 Tidak pernah 0 0 0 0 0 Jumlah 10 45 4 0 59 P.10FC.9 dan P.16FC.15 Tabel 53 menunjukkan frekuensi forum diskusi yang diadakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan mengenai kompetensi profesional terhadap ketertarikan guru akan gagasan atau ide dalam penyuluhan. Jumlah responden yang menjawab bahwa forum diskusi sering Universitas Sumatera Utara diadakan Pengawas Sekolah dan sangat tertarik terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan tersebut adalah 10 orang. Jumlah responden yang menyatakan bahwa forum diskusi sering diadakan Pengawas Sekolah dan tertarik terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan tersebut adalah 44 orang. Jumlah responden yang menjawab bahwa forum diskusi sering diadakan Pengawas Sekolah dan kurang tertarik terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan tersebut adalah 3 orang. Responden yang menyatakan bahwa forum diskusi jarang diadakan Pengawas Sekolah dan tertarik terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan tersebut adalah 1 orang. Jumlah responden yang menjawab bahwa forum diskusi jarang diadakan Pengawas Sekolah dan kurang tertarik terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan tersebut adalah 1 orang. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa frekuensi forum diskusi yang diadakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan mengenai kompetensi profesional memiliki hubungan dengan ketertarikan guru akan gagasan atau ide dalam penyuluhan. Karena mayoritas responden menjawab tertarik terhadap gagasan atau ide dalam penyuluhan, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan tertarik, yaitu : Sering : 4459 x 100 = 74.57 Jarang : 159 x 100 = 1.69 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase responden yang menyatakan bahwa frekuensi forum diskusi yang diadakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun mempengaruhi keketertarikan akan gagasan atau ide dalam penyuluhan adalah 76.26. Universitas Sumatera Utara Tabel 54. Hubungan pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun terhadap sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi bagi guru Sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi Pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Sangat penting Penting Kurang penting Tidak penting Jumlah Sangat memahami 0 3 0 0 3 Memahami 17 35 1 53 Kurang memahami 1 1 1 0 3 Tidak memahami 0 0 0 0 0 Jumlah 18 39 2 0 59 P.13FC.12 dan P.15FC.14 Tabel 54 menunjukkan pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun terhadap sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi bagi guru. Jumlah responden yang menjawab sangat memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan merasa bahwa sifat keterangan atau bukti Universitas Sumatera Utara penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi itu penting adalah 3 orang. Responden yang menjawab memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan merasa bahwa sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi itu sangat penting adalah 17 orang. Jumlah responden yang menjawab memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan merasa bahwa sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi itu penting adalah 35 orang. Responden yang menjawab memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan tapi merasa bahwa sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi itu kurang penting adalah 1 orang. Jumlah responden yang menjawab kurang memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan tapi merasa bahwa sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi itu sangat penting adalah 1 orang. Responden yang menjawab kurang memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan merasa bahwa sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi itu penting adalah 1 orang. Jumlah responden yang menjawab kurang memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan merasa bahwa sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi itu kurang penting adalah 1 orang. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun memiliki hubungan terhadap sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi bagi guru. Karena mayoritas responden menjawab sifat Universitas Sumatera Utara keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi itu penting, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan penting, yaitu : Sangat memahami : 359 x 100 = 5.08 Memahami : 3559 x 100 = 59.32 Kurang memahami : 159 x 100 = 1.69 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase responden yang menyatakan pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun mempengaruhi pendapat guru terhadap sifat keterangan atau bukti penjelasan tercetak berupa dokumen tentang penyuluhan sebagai bahan informasi adalah 66.09. Tabel 55. Hubungan pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun terhadap kemampuan guru menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran. Kemampuan guru menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran Pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Sangat mampu Mampu Kurang mampu Tidak mampu Jumlah Sangat memahami 0 3 0 0 3 Memahami 3 46 4 53 Kurang memahami 0 1 2 0 3 Tidak memahami 0 0 0 0 0 Jumlah 3 50 6 0 59 Universitas Sumatera Utara P.13FC.12 - P.22FC.21 Tabel 55 menunjukkan pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun terhadap kemampuan guru dalam menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran. Jumlah responden yang menjawab sangat memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran adalah 3 orang. Responden yang menjawab memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan sangat mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran adalah 3 orang. Jumlah responden yang menjawab memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran adalah 46 orang. Responden yang menjawab memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan merasa kurang mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran adalah 4 orang. Jumlah responden yang menjawab kurang memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran adalah 1 orang. Responden yang menjawab kurang memahami bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan dan kurang mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran adalah 2 orang. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun memiliki hubungan terhadap kemampuan guru dalam menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran. Karena mayoritas responden menjawab Universitas Sumatera Utara mampu menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan mampu, yaitu : Sangat memahami : 359 x 100 = 5.08 Memahami : 4659 x 100 = 77.96 Kurang memahami : 159 x 100 = 1.69 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase responden yang menyatakan pemahaman bentuk, pola atau contoh materi pembelajaran yang digunakan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun mempengaruhi kemampuan guru dalam menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan mata pelajaran adalah 84.73. Tabel 56. Hubungan metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung terhadap frekuensi guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas Frekuensi guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas Metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung Sangat sering Sering Jarang Tidak pernah Jumlah Sangat baik 3 6 1 10 Baik 0 32 12 1 45 Kurang baik 2 2 4 Tidak baik Jumlah 3 40 15 1 59 P.12FC.11 - P.32FC.31 Tabel 56 menunjukkan metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek Universitas Sumatera Utara secara langsung terhadap frekuensi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas. Jumlah responden yang menjawab bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung sangat baik dan sangat sering memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 3 orang. Responden yang menjawab bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung sangat baik dan sering memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 6 orang. Jumlah responden yang menjawab bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung sangat baik dan jarang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 3 orang. Responden yang menjawab bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung sudah baik dan sering memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 32 orang. Jumlah responden yang menjawab bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung sudah baik dan jarang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 12 orang. Responden yang menjawab bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung sudah baik dan tidak pernah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 1 orang. Jumlah responden Universitas Sumatera Utara yang menjawab bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung kurang baik dan sering memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 2 orang. Jumlah responden yang menjawab bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung kurang baik dan jarang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 2 orang. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung memiliki hubungan terhadap frekuensi guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas. Karena mayoritas responden menjawab sering memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan sering, yaitu : Sangat baik : 659 x 100 = 10.17 Baik : 3259 x 100 = 54.23 Kurang baik : 259 x 100 = 3.39 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui persentase responden yang menyatakan bahwa metode penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dengan memberikan bimbingan pendidikan yang disertai latihan atau praktek secara langsung mempengaruhi frekuensi guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengkomunikasikan pelajaran di kelas adalah 67.79 . Universitas Sumatera Utara Tabel 57. Hubungan kepuasan demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional terhadap tingkat pemahaman standar kompetensi yang diampu guru Tingkat pemahaman standar kompetensi yang diampu guru Kepuasan demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional Sangat memahami Memahami Kurang memahami Tidak memahami Jumlah Sangat puas 3 3 6 Puas 2 40 42 Kurang puas 11 11 Tidak puas Jumlah 5 54 59 P.11FC.10 dan P.23FC.22 Tabel 57 menunjukkan kepuasan demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional terhadap tingkat pemahaman standar kompetensi yang diampu guru. Jumlah responden yang menjawab sangat puas akan demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional dan sangat memahami standar kompetensi yang diampu guru adalah 3 orang. Responden yang menjawab sangat puas akan demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional dan memahami standar kompetensi yang diampu guru adalah 3 orang. Jumlah responden yang menjawab puas akan demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional dan sangat memahami standar kompetensi yang diampu guru adalah 2 orang. Responden yang menjawab puas akan demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional dan memahami standar Universitas Sumatera Utara kompetensi yang diampu guru adalah 40 orang. Jumlah responden yang menjawab kurang puas akan demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional tetapi memahami standar kompetensi yang diampu guru adalah 11 orang. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional memiliki hubungan terhadap tingkat pemahaman standar kompetensi yang diampu guru. Karena mayoritas responden menjawab memahami standar kompetensi yang diampu guru, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan memahami, yaitu : Sangat puas : 359 x 100 = 5.08 Puas : 4059 x 100 = 67.79 Kurang puas : 1159 x 100 = 18.64 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui persentase responden yang menyatakan bahwa demonstrasi atau pertunjukan sebuah carametode dan hasil dari materi penyuluhan kompetensi profesional mempengaruhi tingkat pemahaman standar kompetensi yang diampu guru adalah 91.51 . Tabel 58. Hubungan ketertarikan akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun terhadap kemampuan mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber Kemampuan guru mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber Ketertarikan akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Sangat mampu Mampu Kurang mampu Tidak mampu Jumlah Sangat tertarik 3 7 10 Tertarik 0 35 10 45 Kurang tertarik 3 1 4 Tidak tertarik Universitas Sumatera Utara Jumlah 3 45 11 59 P.16FC.15 dan P.31FC.30 Tabel 58 menunjukkan ketertarikan akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun terhadap kemampuan guru mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Jumlah responden yang menjawab sangat tertarik akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dan sangat mampu mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber adalah 3 orang. Responden yang menjawab sangat tertarik akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dan mampu mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber adalah 7 orang. Jumlah responden yang menjawab tertarik akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dan mampu mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber adalah 35 orang. Responden yang menjawab tertarik akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun tetapi kurang mampu mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber adalah 10 orang. Jumlah responden yang menjawab kurang tertarik akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun tetapi mampu mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber adalah 3 orang. Responden yang menjawab kurang tertarik akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun dan kurang mampu mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber adalah 1 orang. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa ketertarikan akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun memiliki hubungan terhadap kemampuan guru mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari Universitas Sumatera Utara berbagai sumber. Karena mayoritas responden menjawab mampu mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan mampu, yaitu : Sangat tertarik : 759 x 100 = 11.86 Tertarik : 3559 x 100 = 59.32 Kurang tertarik : 359 x 100 = 5.08 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui persentase responden yang menyatakan bahwa ketertarikan akan gagasan atau ide dalam penyuluhan yang disampaikan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun mempengaruhi kemampuan guru dalam mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber adalah 76.26 .

IV.4. UJI HIPOTESIS