Fungsi dan Peranan Guru

Dalam Peraturan Pemerintah RI No.74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 1 di Bab 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

II.5.2. Fungsi dan Peranan Guru

Berikut fungsi dan peran guru dalam melengkapi kompetensinya Hamalik, 2009 : 42- 44 : 1. Guru sebagai pendidik dan pengajar Peranan ini akan dapat dilaksanakan bila guru memenuhi syarat-syarat kepribadian dan penguasaan ilmu. Guru akan mampu mendidik dan mengajar apabila dia mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap realistis, bersikap jujur, serta bersikap terbuka dan peka terhadap perkembangan, terutama terhadap inovasi pendidikan. Sehubungan dengan perannya sebagai pendidik dan pengajar, guru harus menguasai ilmu, antara lain mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai bahan pelajaran serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan mata pelajaran yang diajarkannya, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode pengajaran, teknologi pendidikan, teori evaluasi dan psikologi belajar, dan sebagainya. Pelaksanaan peran ini menuntut keterampilan tertentu, yakni : a. Terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran b. Terampil dalam menyusun satuan pelajaran c. Terampil menyampaikan ilmu kepada murid d. Terampil menggairahkan semangat belajar murid e. Terampil memilih dan menggunakan alat peraga pendidikan Universitas Sumatera Utara f. Terampil melakukan penilaian hasil belajar murid g. Terampil menggunakan bahasa yang baik dan benar h. Terampil mengatur disiplin kelas, dan berbagai keterampilan lainnya. 2. Guru sebagai anggota masyarakat Untuk melaksanakan peranan ini, guru harus memenuhi syarat-syarat kepribadian dan syarat penguasaan ilmu tertentu. Guru harus bersikap terbuka, tidak bertindak secara otoriter, tidak bersikap angkuh, bersikap ramah-tamah terhadap siapapun, suka menolong dimana pun dan kapan pun, serta simpati dan empati terhadap pimpinan, teman sejawat, dan para siswa. Agar guru mampu mengembangkan pergaulan dengan masyarakat, perlu menguasai psikologi sosial, khususnya mengenai hubungan antarmanusia dalam rangka dinamika kelompok. 3. Guru sebagi pemimpin Guru harus memiliki berbagai keterampilan yang dibutuhkan sebagai pemimpin, seperti : bekerja dalam tim, keterampilan berkomunikasi, bertindak selaku penasihat dan orang tua bagi murid-muridnya, keterampilan melaksanakan rapat, diskusi dan membuat keputusan yang tepat, cepat, rasional dan praktis. 4. Guru sebagai pelaksana administrasi ringan Peranan ini memerlukan kejujuran, teliti dalam bekerja, rajin, harus menguasai ilmu mengenai tata buku ringan, korespondensi, penyimpanan arsip dan ekspedisi, dan administrasi pendidikan. Untuk itu, guru harus mampu mengadministrasikan keuangan, keterampilan menyusun academic records, keterampilan menyusun arsip dan ekspdisi, dan keterampilan mengetik, serta berbagai keterampilan lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan administrasi ringan di sekolah. Sebagai bahan pelengkap mengenai kompetensi guru, mungkin ada baiknya penulis kemukakan pula hasil rumusan lainnya. Universitas Sumatera Utara

II.5.3. Peranan Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka