Giro, pada umumnya, Bank Syariah menggunakan akad al-wadiah
pada rekening giro. Nasabah yang membuka rekening giro berarti melakukan akad wadiah ya al-amanah dan wadiah ya
adh-dhamanah.
30
Akad wadi’ah yad al-amanah adalah akad titipan yang dilakukan dengan kondisi penerimaan titipan dalam hal ini
bank tidak wajib mengganti jika terjadi kerusakan. Biasanya akad ini diterapkan bank pada titipan murni, seperti safe deposit box.
Dalam hal ini bank hanya bertanggung jawab atas kondisi barang uang yang dititipkan. Adapun wadiah yad adh-dhamanah adalah
titipan yang dilakukan dengan penerima titipan bertanggung jawab atas nilai bukan fisik dari uang yang dititipkan. Bank sumut
syariah ini menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah untuk rekening giro.
Bank Sumut Syariah dengan sistem bagi hasil dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung resiko usaha dan
berbagi hasil usaha antara pemilik dana investor atau shahibul maal
dan pengelola dana manajer atau mudharib.
a. Produk Wadiah titipan Wadiah
Produk wadiah ada dua macam, yaitu tabungan Marwah
martabe wadiah, dan giro Wadiah. Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah pada produk
30
Hasil wawancara dari PT. Bank Sumut Syariah
rekening giro dan tabungan. Wadi’ah dhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah, pada
prinsipnya harta tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi. Sedangkan dalam hal wadi’ah dhamanah, pihak yang
dititipi bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipaan tersebut.
Adapun ketentuan umum dari produk ini adalah sebagai berikut ini:
1. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak
milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank
dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat
namun tidak boleh dijanjikan dimuka. 2.
Bank harus membuka akad membuka rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan
persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
3. Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan
pengganti biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi.
4. Ketentuan-ketentuan lain yang berkenaan dengan giro dan
tabungan tetap berkaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yaitu:
• Dikelola dengan prinsip Wadiah yad-dhamanah dimana bank sebagai pengelola dana titipan nasabah.
• Kewenangan atas pengelolaan dana nasabah menjadi hak bank dan apabila ada kerugian menjadi tanggung jawab
bank. • Bank tidak membagikan bagi hasil atas dana titipan.
• Dapat dijadikan jaminan pembiayaan di PT. Bank Sumut • Nasabah dapat menarik dananya setiap saat diseluruh
Kantor Bank Sumut secara on line. • Bank wajib mengembalikan dana titipan nasabah.
• Lembaga Penjaminan Pinjaman LPS menjamin pengembalian dana titipan nasabah sd 1 satu Milyar.
b. Produk Mudharabah bagi hasil
Produk mudharabah bagi hasil ada dua macam, yaitu:
1. Tabungan Marhamah martabe bagi hasil mudharabah.
Tabungan. Bank Sumut Syariah menetapkan dua akad dalam tabungan, yaitu wadi’ah dan mudharabah. Tabungan yang
menerapkan akad wadi’ah mengikuti prinsip-prinsip wadi’ah
yad adh-dhammanah seperti yang dijelaskan diatas. Artinya tabungan ini tidak mendapatkan keuntungan karena ia titipan
dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan menggunakan buku tabungan atau media lain seperti kartu ATM. Tabungan yang
berdasarkan akad wadi’ah ini tidak mendapatkan keuntungan dari bank karena sifatnya titipan. Akan tetapi, bank tidak
dilarang jika ingin memberikan semacam bonushadiah. Tabungan yang menerapkan akad mudharabah mengikuti
prinsip-prinsip akad mudharabah. Di antaranya sebagai berikut: Pertama, keuntungan dari dana yang digunakan harus
dibagi antara shahibul maal dalam hal ini nasabah dan mudharib
dalam hal ini bank. Kedua, adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan pembagian keuntungan, karena
untuk melakukan investasi dengan memutar dan itu diperlukan waktu yang cukup.
Ketentuan teknis tabungan yang berlaku pada industri perbankan pada umumnya juga berlaku dalam tabungan bank
sumut syariah. Misalnya, nasabah harus menyerahkan foto copy KTP, mengisi formulir, menandatangani specimen tanda
tangan. Demikian pula dalam hal ketentuan pembukaan dan penutupan rekening, penarikan dan pemindahan dana, dan
sebagainya.
2. Deposito Ibadah
Deposito. Bank Sumut Syariah menerapkan akad mudharabah
untuk deposito. Seperti dalam tabungan, dalam hal ini nasabah
deposan bertindak sebagai shahibul maal dan bank selaku mudharib. Penerapan mudharabah terhadap deposito
dikarenakan kesesuaian yang terdapat diantara keduanya. Misalnya seperti yang dikemukakan diatas bahwa akad
mudharabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara penyetor dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan.
Tenggang waktu ini merupakan salah satu sifat deposito, bahkan dalam deposito terdapat pengaturan waktu, seperti 30
hari, 90 hari, dan seterusnya. Ketentuan teknis deposito dalam Bank Sumut Syariah juga
mengikuti ketentuan bank teknis, seperti syarat-syarat pembukaan, penutupan, formulir pembukaan, bilyet, specimen
tanda tangan, dan sebagainya. Sebagaimana tabungan yang mendapatkan keuntunganbagi-hasil dari keuntungan bank.
Pembayaran keuntungan di Indonesia pada akhir bulan jatuh tempo.
Konsep Trust Investment mudharabah adalah investasi dana
dari satu pihak lain investee yang menjadi manajer. Keuntungan investasi dibagi menurut kesepakatan nisbah
yang dituangkan dalam kontrak diawal investasi. Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, deposan bertindak
sebagai shahibul maal pemilik modal dan bank sebagai mudharib
manajer. Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan murabahah atau ijarah seperti yang dijelaskan
seperti terdahulu. Dapat pula dana terebut digunakan bank untuk melakukan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan
dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan mudharabah kedua,
maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi.
Rukun mudharabah terpenuhi sempurna mudharib, shahibul maal
, usaha yang dibagihasilkan, nisbah dan ijab qabul. Diaplikasikan pada produk Tabungan Berjangka dan Deposan
Berjangka. Dalam kegiatan penghimpun dana, mudharabah terbagi
menjadi: a. GIA = General Investment Account mudharabah
mutlaqah Tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana
yang dihimpun. Nasabah tidak memberi persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dana yang disimpannya hendak
disalurkan, atau menetapkan penggunakan akad-akad tertentu. Jadi bank memiliki kebebasan penuh dalam
menyalurkan dana GIA ini ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan.
Ketentuan umum: 1
Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan
keuntungan dan atau pembagian keuntungan serta resiko yang dapat ditimbulkan dari penyaluran dana.
Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad.
2 Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan
buku tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kartu ATM dan atau alat penarikan lainnya kepada penabung.
Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan bilyet deposito
kepada deposan. 3
Tabungan dan deposito mudharabah tidak dapat diambil pada setiap saat.
4 Ketentuan-ketentuan yang lain yang berkaitan dengan
tabungan dan depisito berjangka tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
b. SIA = Special Investment Account mudharabah muqayyadah
Dalam hal ini diberlakukan beberapa hal sebagai berikut: 1
Dikelola dengan prinsip Mudharabah Mutlaqah yaitu nasabah sebagai pemilik dana shahibul maal dan
bank mudharib sebagai pengelola dana. 2
Bank tanpa batasan dapat mengelola dana di sektor usaha yang produktif dan tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. 3
Pemilik dana mendapat bagi hasil yang diberikan setiap bulan dan dibukukan secara otomatis ke rekening
tabungan. 4
Dapat dijadikan jaminan pembiayaan di PT. Bank Sumut.
Khusus Bagi Tabungan Marhamah adalah: 1
Mempunyai sistem target saving dengan jangka waktu. 2
Jika target belum tercapai selama jangka waktu yang diperjanjikan dapat diperpanjang.
3 Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan secara On
line dike seluruh Kantor Bank SUMUT. 4
Besarnya bagi hasil yang diperoleh nasabah tergantung dari nisbah dan pendapatan operasional bank.
5 Sebagai bukti Investasi diberikan buku tabungan.
2. Produk Pembiayaan