Sejarah Asuransi 1. Sebelum Masehi

Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Selanjutnya pendapat Crawford oleh Magee dan Bickelhaupt, menyatakan : Insurance is a contract by which the one party, in consideration of price paid to him adequate to the risk, becomes security to the other that he shall not suffer loss, damage, or prejudice by the happening of the perils specified to certain things may be exposed to them” Asuransi merupakan perjanjian antara satu pihak yang akan mendapat imbalan pembayaran sesuai dengan resikonya dari kemungkinan menderita kehilangan, kerusakan atau kerugian dari suatu peristiwa yang menimbulkan bahaya baginya. 43 Apabila ditelaah dengan teliti, uang yang diterima oleh Antimenes dari pemilik budak itu adalah semacam premi yang diterima dari Tertanggung. Sedangkan kesanggupan Antimenes untuk menangkap budak yang melarikan diri atau membayar

2. Sejarah Asuransi 1. Sebelum Masehi

Pada zaman kebesaran Yunani di bawah kekuasaan Alexander The Great 356-323 SM, seorang pembantunya yang bernama Antimenes memerlukan banyak uang guna membiayai pemerintahannya pada waktu itu. Untuk mendapatkan uang tersebut Antimenes mengumumkan kepada para pemilik budak belian supaya mendaftarkan budak-budaknya, dan membayar sejumlah uang tiap tahun kepada Antimenes. Sebagai imbalannya, Antimenes menjanjikan kepada mereka jika ada budak yang melarikan diri, maka ia akan memerintahkan budak supaya budak itu ditangkap atau jika tidak dapat ditangkap dibayar dengan sejumlah uang sebagai gantinya. 43 Ibid. Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 ganti kerugian karena budak yang hilang adalah semacam resiko yang dipikul oleh Penanggung. Perjanjian itu mirip dengan asuransi kerugian. Pada zaman Yunani banyak orang yang meminjamkan sejumlah uang kepada Pemerintah kota dengan janji bahwa uang tersebut diberi bunga setiap bulan sampai wafatnya dan bahkan setelah wafat diberi bantuan biaya penguburan. Jadi, perjanjian ini mirip dengan asuransi jiwa. Perjanjian ini terus berkembang pada zaman Romawi sampai kira-kiran tahun 10 Masehi. Pada waktu itu dibentuk semacam perkumpulan collegium. Setiap anggota perkumpulan harus membayar uang pangkal dan uang iuran bulanan. Apabila ada anggota perkumpulan yang meninggal dunia, perkumpulan memberikan bantuan biaya penguburan yang disampaikan kepada ahli warisnya. Apabila ada anggota perkumpulan yang pindah ke tempat lain, perkumpulan memberikan bantuan biaya perjalanan. Apabila ada anggota perkumpulan yang mengadakan upacara tertentu, perkumpulan memberikan bantuan biaya upacara. Apabila ditelaah dengan teliti, maka dapat dipahami bahwa perjanjian-perjanjian tersebut merupakan peristiwa hukum permulaan dari perkembangan asuransi kerugian dan asuransi jumlah. 44 44 Abdulkadir Muhammad, Op.cit, hal. 1.

2. Abad Pertengahan