Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
sistem keamanan yang diterapkan tersebut tidak selamanya memberi perlindungan total. Seperti yang disebutkan sebelumnya, perusakan sistem keamanan security
breaches dapat terjadi, antara lain dikarenakan faktor unauthorized access, maupun
adanya penggunaan sistem komputasi dan data perusahaan oleh pihak luar atau pihak dalam insider or outsider.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis merasa sangat tertarik untuk membahas bagaimana proteksi atau perlindungan kegiatan bisnis yang dilakukan
melalui internet. Karena bila dinilai secara nominal, kerugian yang diderita perusahaan akibat kerusakan sistem jaringan komputer dan internet sangat tinggi dan
kemungkinan mencapai jutaan dollar AS. Resiko-resiko baru sebagaimana digambarkan di atas merupakan alasan-alasan yang cukup kuat sehingga orang
perorangan atau perusahaan mengasuransikan transaksi bisnis mereka yang dilakukan melalui internet.
Secara teoritis disebutkan atas apapun resiko yang muncul yang mampu menimbulkan kerugian dapat dijadikan obyek asuransi atau dengan kata lain dapat
diasuransikan. Adapun yang dimaksud dengan obyek asuransi berdasar pasal 1 butir 2 Undang-undang No. 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, adalah: benda
dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi dan atau berkurang nilainya Dari
batasan tersebut, resiko-resiko seputar sistem keamanan jaringan komputer dan internet dapat dijadikan sebagai obyek asuransi atau dengan kata lain dapat
diasuransikan. Hal ini yang menimbulkan apa yang kita kenal sebagai cyber insurance.
B. Perumusan Permasalahan
Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Sejalan dengan hal-hal tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang akan saya bahas di dalam skripsi ini adalah, sebagai berikut :
1. Apakah alasan-alasan dan risiko-risiko perdagangan yang mungkin terjadi sehingga perdagangan melalui internet perlu diasuransikan.
2. Bagaimana prinsip-prinsip asuransi perdagangan melalui internet. 3. Kedudukan Asuransi perdagangan melalui Internet dalam KUHPerdata dan
KUHD.
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini secara singkat, adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui alasan-alasannya dan resiko-resiko perdagangan yang mungkin terjadi sehingga perdagangan melalui internet perlu diasuransikan.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip asuransi perdagangan melalui internet 3. Untuk mengetahui kedudukan Asuransi perdagangan melalui Internet dalam
KUHPerdata dan KUHD Selanjutnya, penulisan skripsi ini juga diharapkan bermanfaat untuk :
1. Manfaat secara teoretis. Penulis berharap kiranya penulisan skripsi ini dapat bermanfaat untuk dapat
memberikan masukan sekaligus menambah khasanah ilmu pengetahuan dan literature dalam dunia akademis, khususnya tentang hal-hal yang berhubungan
dengan Asuransi perdagangan melalui Internet. 2. Manfaat secara praktis
Secara praktis penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat memberi pengetahuan tentang asuransi khususnya untuk perdagangan yang dilakukan
Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
melalui internet. Seperti yang diketahui bersama, Banyak kendala dan permasalahan yang terjadi sehubungan dengan transaksi bisnis melalui internet
ini, salah satunya adalah dalam menjaga kerahasiaan transaksi confidentiality. Kerahasiaan transaksi di dalam internet kurang terjamin, terutama karena Internet
merupakan jaringan publik yang dapat diakses oleh setiap orang yang yang terhubung dengannya. Data atau informasi yang lalu-lalang di Internet ibarat kartu
pos yang tidak ada amplopnya. Menjaga keutuhan transaksi integrity adalah juga permasalahan penting dalam hal ini. Dapat saja setiap orang, dengan
ketrampilan yang memadai mengubah data dalam komputer tanpa menghilangkan jejak. Selain dari kedua masalah yang disebutkan di atas, terdapat juga dua
masalah keamanan lainnya. Adalah sulit menentukan dan memastikan status subyek hukum, dalam hal ini keautentikan dan kewenangan authentication and
authorization dari para pihak yang terlibat, baik pihak konsumen maupun
produsen. Sekalipun masalah-masalah tersebut dapat diatasi secara teknis, namun demikian perumusan konstruksi perlindungan hukumnya tidak akan sesederhana
itu. Kegiatan transaksi bisnis, interaksi antara produsen dengan konsumen, adalah fenomena yang dapat diasumsikan akan terus berlangsung dan langgeng. Inovasi
teknologi, dalam hal ini pengamanan jaringan dan informasi akan terus pula berganti-ganti, sejalan dengan semakin canggihnya upaya
untuk menggagalkannya.
D. Keaslian Penelitian