Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Mengenai isi polis, Pasal 686 KUH Dagang menentukan bahwa selain persyaratan yang ditentukan dalam Pasal 256 KUH Dagang, maka polis untuk
pertanggungan ini juga harus memuat :
54
Jenis pertanggungan yang belum diatur oleh KUH Dagang adalah : a. waktu dalam hal perjalanan itu harus selesai, apabila perjalanan itu ditentukan
dalam surat pengangkutannya. b. apakah perjalanan itu harus dilakukan secara tidak terputus-putus ataukah
sebagian-sebagian. c. nama nakhoda, juru angkut atau ekspeditur yang telah menerima pengangkutan
tersebut.
a. Perjanjian Asuransi Yang diatur di luar KUH Dagang
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa KUH Dagang tidak mengatur secara lengkap mengenai macam pertanggungan yang ada dalam
masyarakat.
55
Asuransi kecelakaan biasanya tidka memberikan jaminan atas kerugian yang timbul dari perkelahian, tindak pidana, bunuh diri, mabuk, melahirkan, pembedahan,
peperangan dan bencana alam. Demikian jgua kerugian yang disebabkan oleh radiasi nuklir, dihukum mati, kecelakaan karena latihan olah raga bela diri, seperti silat,
1. Asuransi Kecelakaan Objek dari asuransi kecelakaan adaah manusia. Asuransi ini memberikan
jaminan terhadap kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan. Kerugian yang timbul dari kecelakaan dapat berupa meninggal, cacat sementara, cacat tetap, biaya
pengobatan dan perawatan di rumah sakit.
54
Ibid, hal. 76-77.
55
Ibid, hal. 77-93.
Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
karate dan sebagainya. Namun demikian, kecelakaan yang diakibatkan oleh olah rga keras dapat diasuransikan walaupun preminya sangat tinggi. Sebagai contoh adalah
kecelakaan pada pemain olahraga American football. 2. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan memberikan jaminan terhadap kerugian yang timbul dari hilangnya atau menurunnya kesehatan seseorang, sebenarnya dapat menjadi risiko
yang lebih besar. Sakitnya seseorang tidak hanya dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan secara tajam karena kemampuannya berkurang, namun juga dapat
menimbulkan kerugian lain berupa diperlukannya dana tambahan guna pengobatan dan perawatan selama yang bersangkutan sakit. Apabila berkurangnya pengobatan
dan perawatan selama yang bersangkutan sakit. Apabila berkurangna kemampuan untuk memperoleh pendapatan itu berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka
kerugian yang dialami seseorang akan semakin bertambah besar. 3. Asuransi Penerbangan
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedirgantaraan, asuransi penerbangan juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Asuransi
penerbangan saat ini memberikan jaminan terhadap kerugian yang timbul dari penerbangan secara luas. Yang dijamin tidak saja terhadap kerugian yang berkaitan
dengan pesawat dan perlengkapannya, melainkan juga yang berkenaan dengan penumpang, bagasi, tanggung jawab hukum terhadap ketiga dan bahkan produknya
itu sendiri. 4. Asuransi Gangguan Usaha
Asuransi gangguan usaha ini membicarakan jaminan terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh terganggunya kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengusaha.
Kerugian yang dimaksud dalam asuransi jenis ini biasanya merupakan kerugian yang
Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
merupakan konsekuensi langsung dari suatu evenemen tertentu seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya. Misalnya akibat kebakaran yang menimpa suatu
pabrik dapat menyebabkan laba yang diharapkan menjadi hilang, kemudian perusahaan juga harus tetap membayar gaji karyawannya, membayar kreditnya,
kehilangan pangsa pasar atas produk yagn dijualnya, serta menunggu dibangunnya kembali pabrik yang terbakar apabila dimungkinkan demikian.
5. Asuransi Engineering Asuransi ini merupakan jenis asuransi yang baru di Indonesia, yang
perkembangannya sesuai dengan laju pembangunan di tanah air kita. Asuransi Engineering
bertujuan untuk memberikan proteksi terhadap kerugian yang timbul dalam kegiatan konstruksi rekayasa.
6. Asuransi Tanggung Jawab Hukum Perikatan itu dapat timbul karena undang-undang yang berhubungan dengan
perbuatan orang. Perbuatan orang dapat berupa perbuatan yang halal dan tidak halal. Asuransi tanggung jawab hukum adalah asuransi yang berkaitan dengan perbuatan
orang yang tidak halal, yaitu perbuatan orang yang menimbulkan kerugian pada pihak lain.
Sebagai contoh adalah kelalaian seorang pengemudi yang menabrak kendaraan di depannya. Perbuatan itu menimbulkan kerugian pada pihak yang
ditabrak yang menyebabkan pihak tersebut dapat menuntut ganti rugi kepda yang menabraknya.
7. Asuransi Jaminan Bond Istilah “asuransi jaminan” ini sebenarnya kurang tepat karena “redundant”
berlebih-lebihan. Istilah itu bisa berarti “jaminan-jaminan”. Asuransi ini pada dasarnya ditujukan kepada Surety bond dan fidelity.
Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Surety bond adalah kontrak asuransi yang memberikan jaminan terhadap
obligee pembeli surety bond untuk memulihkan atau menyelesaikan pelaksanaan
tugas pekerjaan yang sebagian atau seluruhnya gagal dilaksanakan oleh obligee kepada pemiliknya obligor.
Fidelity bond adalah asuransi yang menjamin kerugian yang timbul karena
ketidakjujuran ataupun ketidakmampuan keuangankekayaan yang merusak atau melanggar kepercayaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada tertanggung pembeli
jaminan. 8. Asuransi Kredit
Dalam melaksanakan suatu pembangunan atau investasi ataupun kegiatan usaha yang lain, seorang investor seringkali tidak saja menggunakan dana yang
dimiliki sendiri, melainkan juga dengan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman yang berasal dari lembaga pendidikan.
Agar kredit yang diberikan oleh suatu bank itu mendapatkan jaminan pengembalian pokok dan bunganya, maka selain bank akan melakukan studi atas
proposal yang diajukan peminjam juga sering menggunakan lembaga asuransi dalam transaksi tersebut karena terdapatnya bahayaperil lain yang tidak dapat dijangkau
dalam sistem pengawasan perbankan. Dalam hubungan seperti itu biasanya pihak bank kreditur akan minta agar pihak debitur peminjam menutup suatu asuransi,
guna menjaga pengembalian kreditnya apabila debitur ternyata tidak mampu mengembalikan pinjaman default. Karena debitur yang harus menutup asuransi,
maka pembayaran premi juga harus dibebankan kepada pihak kreditur. 9. Asuransi KecurianPerampokan
Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Perjanjian asuransi ini memberikan jaminan terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh tindak pidana pencurian atau perampokan yang diderita oleh
tertanggung. Objek yang diasuransikan adalah segala kerugian yang timbul baik karena
rusaknya atau hilangnya harta benda maupun menurunnya kesehatan tertanggung karena tindak pidana pencurian yang bisa terjadi dengan kekerasan dan atau
perampokan. Di Indonesia, kerugian semacam ini dapat ditutup pula dengan asuransi kebakaran.
10. Asuransi Surat Berharga Asuransi surat berharga juga merupakan asuransi yang lahir sebagai
konsekuensi dari perkembangan kegiatan usaha, yang memberikan jaminan terhadap kerugian yang timbul karena kehilangan, pencurian, perampokan, pembongkaran,
penggelapan dan tindakan lain yang dilakukan tertanggung ataupun yang dikuasakan melakukan pengelolaan terhadap surat-surat berharga, pada saat surat-surat itu ada
pada lemari pengaman vault. Asuransi juga dapat ditutup terhadap surat berharga yang dalam pengiriman, terhadap kerugian yang timbul karena hilang, dicuri,
perampokan, penggelapan atau kerusakan. 11. Asuransi Malpraktik
Asuransi ini sebenarnya termasuk ke dalam jenis asuransi tanggung jawab hukum, yaitu suatu asuransi yang memberikan jaminan terhadap kerugian yang timbul
karena kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh kalangan profesi yang melakukan tugas seperti dokter, lawyer penasehat hukum dan sebagainya. Dalam
menentukan apakah seorang profesi itu melakukan kelalaian atau tidak maka memerlukan keputusan hakim. Dalam memutuskan perkara semacam ini sering
meminta keterangan ahli karena hakim seringkali tidak menguasai masalahnya.
Oppon Siregar : Tinjauan Yuridis Mengenai Asuransi Dalam Transaksi Bisnis Melalui Internet E-Commerce
Dalam Persfektif Hukum Perdata Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
5. Perjanjian Asuransi