Jasmer L. Pardosi : Perbandingan Metode Kromatografi Gas Dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol, 2009. USU Repository © 2009
X = -0,02783134 Jadi batas deteksi pengukuran Konsentrasi etanol untuk penelitian ini adalah
0,02783134
4.1.2.2.4. Penentuan Kadar Etanol
Kadar etanol dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan cara mensubstitusikan nilai Y luas puncak yang diperoleh dari hasil pengukuran
terhadap persamaan garis regresi dan kurva kalibrasi.
a. Kadar etanol standar reverensi Etanol 12
data pengukuran luas berat jenis untuk larutan standar reverensi dapat diihat pada tabel 4.7.dibawah ini.
Tabel 4.7: Data Pengukuran Berat Jenis Standar Reverensi Dengan Metode Berat Jenis
No Standar reverensi EtOH Berat Jenis Relatif
1 E-1
0,98518612 2
E-2 0,98520443
3 E-3
0,98549542
Dengan mensubstitusikan nilai Y berat jenis relatif ini ke persamaan garis regresi berikut
Y = -0,00109948X + 0,99796797 Maka diperoleh:
E-1 : 11,5580 E-2 : 11,5414
E-3 : 11,2768 Dengan demikian kadar etanol pada standar reverensi adalah;
11,4587 3
34,3762 = =
=
∑
n Xi
X
Jasmer L. Pardosi : Perbandingan Metode Kromatografi Gas Dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol, 2009. USU Repository © 2009
Kemudian dihitung deviasi standar sebagai berikut:
0,04978739 0,03308761
4587 ,
11 2768
, 11
0,00683929 4587
, 11
11,5414 0,00986049
4587 ,
11 5580
, 11
2 3
2 2
3 2
2 2
2 2
1
= −
= −
= −
= −
= −
= −
= −
∑
X X
X X
X X
X X
Maka 1577
, 2
0,04978739 1
2
= =
− −
=
∑
n X
Xi S
Dari harga deviasi standar S yang diperoleh diatas dapat dihitung konsentrasi etanol dengan batas kepercayaan melalui rumus sebagai berikut:
n tS
X ±
= µ
Diamana µ
: populasi rata-rata X
: kadar etanol rata-rata t
: harga distribusi S
: deviasi standar N
: jumlah perlakuan dari data distribusi t-student untuk n=3 dengan derajat kepercayaan dk = n-1 = 2.
Untuk derajat kepercayaan 95 p=0,05 maka t = 4,30 sehingga diperoleh
0,3915 11,4587
7320 ,
1 0,6781
11,4587 3
1577 ,
30 ,
4 11,4587
± =
± =
± =
µ
Hasil perhitungan kadar etanol pada standar reverensi dapat dilihat pada tabel 4.14 pada lampiran
.
b. Kadar etanol sampel
data pengukuran berat jenis untuk larutan sampel dapat diihat pada tabel 4.8.dibawah ini.
Tabel 4.8: Data Pengukuran Berat Jenis Sampel Dengan Metode Berat Jenis
Jasmer L. Pardosi : Perbandingan Metode Kromatografi Gas Dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol, 2009. USU Repository © 2009
No Nama
Berat Jenis Relatif 1
Destilat -1 0,98426839
2 Destilat -2
0,98418903 3
Destilat -3 0,98502130
Dengan mensubstitusikan nilai Y berat jenis relatif ini ke persamaan garis regresi berikut
Y = -0,00109948X + 0,99796797 Maka diperoleh:
Destilat-1 : 12,3923 Destilat -2 : 12,4645
Destilat -3 : 11,7079 Dengan demikian kadar etanol pada standar reverensi adalah;
12,1882 3
36,5647 = =
=
∑
n Xi
X Kemudian dihitung deviasi standar sebagai berikut:
0,34868659 0,23068809
12,1882 7079
, 11
0,07634169 12,1882
12,4645 0,04165681
12,1882 39223
, 12
2 3
2 2
3 2
2 2
2 2
1
= −
= −
= −
= −
= −
= −
= −
∑
X X
X X
X X
X X
Maka 4175
, 2
0,34868659 1
2
= =
− −
=
∑
n X
Xi S
Dari harga deviasi standar S yang diperoleh diatas dapat dihitung konsentrasi etanol dengan batas kepercayaan melalui rumus sebagai berikut:
n tS
X ±
= µ
Diamana µ
: populasi rata-rata X
: kadar etanol rata-rata t
: harga distribusi S
: deviasi standar
Jasmer L. Pardosi : Perbandingan Metode Kromatografi Gas Dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol, 2009. USU Repository © 2009
n : jumlah perlakuan
dari data distribusi t-student untuk n=3 dengan derajat kepercayaan dk = n-1 = 2. Untuk derajat kepercayaan 95 p=0,05 maka t= 4,30 sehingga diperoleh
1,0364 1882
, 2
1 7320
, 1
1,7952 1882
, 2
1 3
4175 ,
30 ,
4 1882
, 2
1
± =
± =
± =
µ
Hasil perhitungan kadar etanol pada sampel minuman beralkohol dapat dilihat pada tabel 4.15 pada lampiran.
4.1.2.2.5. Penentuan recovery, kesalahan sistematik, kesalahan acak untuk standar reverensi etanol 12
4.1.2.2.5.1. recovery
100 cov
x sebenarnya
kadar terukur
kadar ery
re =
Dengan memasukkan kadar terukur pada persamaan maka diperoleh: recovery perulangan I
: 96,32 recovery perulangan II
: 96,18 recovery perulangan III
: 93,97
4.1.2.2.5.2. Kesalahan sistematik
ery re
sistematik Kesalahan
cov 100
− =
Dengan memasukkan nilai recovery kedalam persamaan maka diperoleh: Kesalahan sistematik Perulangan I
: 3,68 Kesalahan sistematik Perulangan II : 3,82
Kesalahan sistematik Perulangan III : 6,03
Jasmer L. Pardosi : Perbandingan Metode Kromatografi Gas Dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol, 2009. USU Repository © 2009
4.1.2.2.5.3. Kesalahan acak
Kesalahan acak dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: 100
tan x
ol e
i konsentras
S acak
kesalahan =
Dimana S : Standar deviasi S = 0,1579
Dengan memasukkan konsentrasi etanol terukur kedalam persamaan maka diperoleh: Kesalahan acak perulangan I : 1,37
Kesalahan acak perulangan II : 1,37 Kesalahan acak perulangan III: 1,40
4.2. Pembahasan