DO Disolved Oxygen. Kejenuhan Oksigen

Sarah Liliana Pandiangan : Studi Keanekaragaman Ikan Karang Di Kawasan Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. dihasilkan lebih besar dibandingkan stasiun 2 karena pada stasiun 1 lebih banyak terdapat organisme air yang terdistribusi sehingga membutuhkan cahaya matahari yang banyak dalam melakukan fotosintesis, sedangkan pada stasiun 2 organisme air yang membutuhkan cahaya matahari hanya sedikit karena terumbu karang yang merupakan tempat habitat telah mengalami degradasi, dan juga memiliki kedalaman terendah 3 m dalam keadaan datar pada sepanjang garis transek pengamatan sejajar garis pantai. Berdasarkan yang terdapat dalam Brower et al., 1990, hlm: 62 Kemampuan penetrasi cahaya sampai dengan kedalaman tertentu juga akan mempengaruhi distribusi dan intensitas fotosintesis tumbuhan air dibadan perairan.

4.4.4 pH Derajat Keasaman

Pada stasiun 1 didapat nilai pH Derajat Keasaman yang tertinggi yaitu 7,4 sedangkan nilai pH terendah diperoleh pada stasiun 2, dengan nilai 6,5. Rendahnya nilai pH pada stasiun 2 dikarenakan banyaknya aktivitas dari manusia, meskipun dikatakan sebagai Taman Laut, namun daerah pengamatan yaitu stasiun 2 termasuk daerah yang sudah banyak mengalami degradasipengrusakan efek dari kegiatan manusia seperti snorkelingdiving, alat transportasi, pertambakan, dll, sedangkan pada stasiun 1 dapat diperoleh nilai pH yang tinggi karena pada daerah tersebut tidak terdapat aktivitas manusia. Namun bila dilihat lagi nilai pH yang didapat pada setiap stasiun, dapat dikatakan perairan ini masih dalam keadaan baik, yaitu berkisar 6,5-7,4. Seperti yang diketahui bahwa nilai pH yang normal dalam suatu perairan berkisar antara 6-8. Menurut Baur, et al dalam Barus, 2004, Hal: 61 bahwa nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumnya adalah terdapat antara 7-8,5. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Disamping itu pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat terutama ion aluminium.

4.4.5 DO Disolved Oxygen.

Sarah Liliana Pandiangan : Studi Keanekaragaman Ikan Karang Di Kawasan Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. Dari hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai oksigen terlarut berkisar antara 6,2 mgl pada setiap stasiun penelitian. Tinggi rendahnya nilai oksigen terlarut dalam suatu perairan dapat disebabkan oleh distribusi organisme air, karena dalam mensuplai oksigen dalam proses fotosintesis maupun mobilitasnya menggunakan oksigen terlarut. Secara keseluruhan dapat diketahui nilai oksigen terlarut pada setiap stasiun penelitian dapat dikatakan normal yaitu berkisar antara 6,0-6,4 mgl. Menurut Barus, 2004, hlm: 58, bahwa nilai oksigen terlarut disuatu perairan mengalami fluktuasi harian maupun musiman. Fluktuasi ini selain dipengaruhi oleh perubahan temperature juga dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesis dari tumbuhan yang menghasilkan oksigen. Nilai oksigen terlarut di perairan sebaiknya berkisar antara 6-8 mgl.

4.4.6 Kejenuhan Oksigen

Disamping pengukuran konsentrasi, biasanya dilakukan pengukuran terhadap tingkat kejenuhan oksigen dalam air. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mengetahui apakah nilai tersebut merupakan nilai maksimum atau tidak. Untuk dapat mengukur tingkat kejenuhan oksigen suatu contoh air, maka disamping mengukur konsentrasi oksigen dalam mgl, diperlukan pengukuran temperatur dari ekosistem air tersebut Barus, 2004, Hlm: 57. Dari tabel 4.4 dapat diketahui nilai kejenuhan oksigen tertinggi dan terendah terdapat pada stasiun 1 berkisar 81,17 dan terendah transek 2 berkisar 80,77 . Hal ini dapat terjadi karena defisit oksigen yang rendah dan tinggi pula. Pada stasiun 1, didapat nilai kejenuhan oksigen yang tinggi karena defisit oksigen yang besar sehingga dapat diketahui bahwa area ini jarang sekali terdapat kehidupan organisme air, sedangkan pada stasiun 2 didapat nilai kejenuhan oksigen sedikit lebih rendah dari stasiun 1 karena defisit oksigennya yang lebih kecil dibandingkan transek 1.

4.4.7 BOD Biological Oxygen Demand