Ekosistem Terumbu Karang Ikan Karang

Sarah Liliana Pandiangan : Studi Keanekaragaman Ikan Karang Di Kawasan Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. indahnya alam bawah laut. Di dalamnya terdapat bermacam jenis ikan tropis, terumbu karang, kerang raksasa, dan masih banyak lainnya http:www.nad.go.id. Laut merupakan suatu ekosistem yang kaya akan genetik, spesies dan keanekaragaman ekosistem. Penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman dunia laut adalah diluar perhitungan, dan terbukti bahwa lautan mempunyai fila binatang yang lebih kaya dari daratan. Ekosistem laut memberikan produk dan servis yang sangat penting untuk keperluan manusia dan untuk keseimbangan ekologis planet bumi pada umumnya. Salah satu peranan terpenting dari ekosistem laut adalah fungsinya sebagai marine biological pump Djohan, 1996. Fungsi ini secara lebih jelas terlihat pada siklus global karbondioksida yang berperan untuk mereduksi gas CO 2 di atmosfer sehingga akan mengurangi efek rumah kaca Barus, 2004, hlm: 20. Sebelah Barat Pulau Rubiah dengan jarak tempuh 350 m terdapat daerah wisata pantai Iboih yang luasnya 1.300 ha dan 3 km sebelah Barat Laut terdapat lokasi Tugu Kilometer Nol, sebelah Utara Pulau ini berbatasan langsung dengan samudera Hindia. Sedangkan sebelah Timur berbatasan dengan daerah wisata pantai Gapang. Pulau Rubiah tidak berpenghuni, namun Pulau ini ditumbuhi oleh beberapa jenis tumbuhan, salah satunya yakni pohon kelapa dan dihuni oleh beberapa jenis hewan seperti monyet, ular, burung, serangga dan kadal. Pulau Rubiah juga memiliki pantai yang berpasir putih dan dari Pulau ini dapat melihat dengan jelas kapal-kapal besar yang melintas serta suasana tenggelamnya matahari http:www.nad.go.id.

2.2 Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali. Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan yang erat. Rantai makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan tersebut. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta secara utuh dan indah. Dan yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta Sarah Liliana Pandiangan : Studi Keanekaragaman Ikan Karang Di Kawasan Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. tahun silam. Sebagai ekosistem terumbu karang sangat kompleks dan keanekaragaman jenis biota yang amat tinggi http:www.coremap.or.idterumbu_karang. Variasi bentuk pertumbuhannya di Indonesia sangat kompleks dan luas sehingga bisa ditumbuhi oleh jenis biota lain. Ekosistem ini adalah ekosistem daerah tropis yang memiliki keunikan dan keindahan yang khas yang pemanfaatannya harus secara lestari. Ekosistem terumbu karang ini umumnya terdapat pada perairan yang relatif dangkal dan jernih serta suhunya hangat lebih dari 22 C dan memiliki kadar karbonat yang tinggi. Binatang karang hidup dengan baik pada perairan tropis dan sub tropis serta jernih karena cahaya matahari harus dapat menembus hingga dasar perairan. Sinar matahari diperlukan untuk proses fotosintesis, sedangkan kadar kapur yang tinggi diperlukan untuk membentuk kerangka hewan penyusun karang dan biota lainnya www.coremap.or.idtentang_karanghttp:cmosdo c.multiply.comjournalitem6Tanah_Persinggahan. Koral atau yang lebih dikenal dengan sebutan karang batu termasuk kelompok hewan, tetapi berbentuk bunga sehingga seringkali mengecoh, dengan demikian sering dianggap kelompok tumbuhan. Bagian yang keras sesungguhnya merupakan cangkang dari hewan karang batu, yang tersusun dari zat kapur CaCO 3 . Bagian tubuh yang tersusun lunak disebut polip karang dan berbentuk seperti tabung dengan tentakel yang berjumlah 6 buah atau kelipatannya serta terletak di keliling mulut. Tentakel tersebut dapat ditarik dan dijulurkan Lilley, 1999, Hlm: 31.

2.3 Ikan Karang

Biota laut terbagi atas 2 kelompok yaitu : kelompok hewan dan kelompok tumbuhan. Ikan merupakan salah satu biota laut yang memiliki tulang belakang vertebrata, berdarah dingin dan mempunyai insang. Jenis hewan ini merupakan penghuni laut yang paling banyak yaitu sekitar 42,6 atau sekitar 5000 jenis yang telah di identifikasi, mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi baik dalam bentuk, ukuran, warna dan sebagian besar hidup di daerah terumbu karang. Sedangkan jenis Sarah Liliana Pandiangan : Studi Keanekaragaman Ikan Karang Di Kawasan Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. yang sering terlihat di daerah terumbu karang adalah Carcharhinus spp black tip reef, triaenodon spp white tip reef dan Carcharhinus amblyrhychos cucut moncong putih Romimohtarto Juwana, 2001, Hlm: 28. Jenis ikan hias yang mudah dan paling umum di jumpai di terumbu karang adalah dari kelompok Pomacentridae, termasuk “anemonfish” dan “angelfish” yang memiliki warna sangat indah. Disamping itu juga dari kelompok Chaetodontidae, Zanclidae, Lethrinidae dan Haemulidae Budiyanto, 2000, Hlm: 29. Salah satu penyebab tingginya keragaman spesies terumbu adalah karena variasi habitat terdapat di terumbu. Terumbu karang tidak hanya terdiri dari karang saja, tetapi juga didaerah berpasir, berbagai teluk dan celah, daerah alga, dan juga perairan yang dangkal dan dalam zona-zona yang berbeda melintasi karang. Habitat yang beranekaragam ini dapat menerangkan peningkatan jumlah ikan-ikan itu. Akan tetapi, habitat yang banyak itu tidak cukup untuk menerangkan keragaman yang tinggi pada ikan-ikan terumbu karang, terutama pada daerah-daerah setempat. Tingginya keragaman ikan setempat mendorong untuk dilakukan sejumlah penelitian Nybakken, 1988, hlm: 352. Indikator pertama yang dapat digunakan untuk mengkaji perubahan-perubahan seiring waktu dalam tingkat populasi adalah komunitas ikan. Beberapa alasan pemilihan ikan sebagai indikator karena Ikan merupakan satu kesatuan dari sistem kehidupan karang, tanggapan-tanggapannya cukup mencerminkan adanya proses- proses yang mengancam yang mengancam atau yang mendukungsistem tersebut secara keseluruhan, dan termasuk mempengaruhi berbagai komponen lainnya Gomez Yap, 1984. Ikan adalah organisme yang relatif lebih kompleks, dimana banyak aspek biologi dan perilakunya dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian habitatnya, seperti ikan kepe-kepe Chaetodontidae, predator polyp karang Vivien Navarro, 1983.

2.4 Pembagian Ikan