29
2.5 Kerangka Konseptual Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan
siang hari danatau malam hari. Merencanakan pekerjaan-pekerjaan yang akan datang merupakan langkah-langkah memperbaiki pengurusan waktu. Dengan
adanya pengurusan kegiatan-kegiatan yang hendak dibuat, sesorang itu dapat menghemat waktu dan kerjanya Su’ud, 2007:132.
4 Amaliya
2011 Pengaruh Imbalan dan
Budaya Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Bank
CIMB Niaga Cabang Ahmad Yani Bekasi
Penelitian ini menggunakan
metode asosiatif dan meteode
kuantitatif dengan
menggunakan analisis linier
berganda Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel imbalan dan budaya kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap produktivitas kerja pada Bank
CIMB Niaga Cabang Ahmad Yani Bekasi. Dari hasil
pengujian regresi linear berganda menunjukkan bahwa hubungan
antara imbalan dan budaya kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan sebesar 46,8, yang
artinya ada hubungan yang positif dan signifikan, dan
sisanya tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
5 Siska
Utami 2011
Pengaruh Jam Kerja dan Stres Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja
pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang Penelitian ini
menggunakan metode asosiatif
dan meteode kuantitatif
dengan menggunakan
analisis linier berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel jam kerja dan
stress kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang. Dari hasil pengujian regresi linear berganda
menunjukkan bahwa hubungan antara jam kerja dan stress kerja
kerja
terhadap produktivitas
kerja karyawan sebesar 52,4, yang artinya ada hubungan yang
positif dan signifikan, dan sisanya tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
30 Seorang karyawan memiliki produktivitas kerja, jika beban kerja yang
ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi dari pada yang di tetapkan perusahaan. Untuk itu dalam mewujudkan produktivitas kerja yang
tinggi, setiap perusahaan harus mengikuti ketentuan mengenai pembagian jam kerja, saat ini mengacu pada UU No.132003. Ketentuan waktu kerja diatas hanya
mengatur batas waktu kerja untuk 7 atau 8 jam sehari dan 40 jam seminggu dan tidak mengatur kapan waktu atau jam kerja dimulai dan berakhir.
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno 2011:211, menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah jam
kerja. Dengan demikian, karyawan harus dapat membagi waktu kerjanya dengan baik, agar setiap pekerjaan yang dilakukan mendapatkan hasil yang baik dan
produktivitas yang tinggi karena waktu kerja yang diberikan kepada karyawan akan mempengaruhi hasil kinerjanya.
Fathoni 2006:176 menyatakan bahwa jam kerja sebagai faktor penyebab tinggi rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan. Jam kerja merupakan
bagian paling umum yang harus ada pada sebuah perusahaan. Jam kerja karyawan tersebut umumnya ditentukan oleh pemimpin perusahaan berdasarkan kebutuhan
perusahaan, peraturan pemerintah, kemampuan karyawan bersangkutan. Jam kerja kerja dapat menjadi pemicu stres dan kemudian berdampak pada hasil
produktivitas kerja apabila terlalu banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan atau tidak terdapat waktu yang cukup untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Ruky 2001:9 menyatakan bahwa imbalan mempunyai cakupan yang lebih luas daripada upah atau gaji. Imbalan mencakup semua pengeluaran yang
Universitas Sumatera Utara
31 dikeluarkan oleh perusahaan untuk pekerja, baik secara langsung, rutin atau tidak
langsung. Pemberian imbalan merupakan motivasi seseorang untuk bekerja karena
adanya suatu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Dengan segala kebutuhan tersebut, seseorang dituntut untuk lebih giat dan aktif dalam bekerja, untuk
mencapai hal ini diperlukan adanya imbalan yang sesuai dalam melakukan pekerjaan, karena dapat mendorong seseorang bekerja dan selalu berkeinginan
untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan imbalan yang sesuai agar karyawan mempunyai semangat kerjamotivasi kerja
yang tinggi agar mempunyai produktivitas yang tinggi pula. Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno 2011:211, salah satu faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah imbalan, dimana pemberian imbalan merupakan proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan
sesuatu. Produktivitasprestasi seseorang tergantung pada imbalan orang tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan. Untuk itu perusahaan harus dapat
memberikan imblan sesuai dengan kebutuhan hidup pekerja, hal ini agar karyawan baik ditingkat atas maupun ditingkat bawah mampu menjadi karyawan
yang efisien, efektif, dan produktif.
Produktivitas kerja menurut Nilasari dan Wiludjeng 2006:112
merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil jumlah barang dan jasa yang diproduksi dengan sumber jumlah tenaga kerja, modal,
tanah, energi, dsb atau dengan kata lain “perbandingan input dengan output”. Berdasarkan teori yang telah dikemukakan maka kerangka konseptual
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 2-1: Kerangka Konseptual
Sumber: Su’ud 2007, Ruky 2001, Nilasari Wiludjeng 2006
2.6 Hipotesis