42 pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan tetap,
maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas
Variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui
program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF5, maka tidak terjadi multikolinieritas Situmorang,
2010:80.
3.11. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. H
: b
1
=
b
2
= 0
, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
yaitu berupa variabel Jam Kerja X
1
, Imbalan X
2
, terhadap produktivitas kerja karyawan yaitu variabel terikat Y.
H : b
1
≠ b
2
≠ , artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variable bebas X
1
, X
2
yaitu berupa variabel Jam Kerja X
1
, Imbalan X
2
, terhadap Produktivitas kerja karyawan yaitu variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
43 Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5. 2. Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji-f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.
H : b
1
=
b
2
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel bebas
X
1
, X
2
yaitu berupa variabel Jam Kerja X
1
, Imbalan X
2
, terhadap Produktivitas kerja karyawan yaitu variabel terikat Y.
H : b
1
≠ b
2
≠
0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel bebas
X
1
, X
2
yaitu berupa variabel Jam Kerja X
1
, Imbalan X
2
, terhadap Produktivitas kerja karyawan yaitu variabel terikat Y.
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5. 3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
bebas X
1
, X
2
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R
2
Universitas Sumatera Utara
44 semakin mengecil mendekat nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas X
1
, X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN