Adam Smith David Ricardo

terus sampai tingkat upah mencapai minim. Dalam keadaan seperti ini dikatakan dalam kondisi stationary state atau perekonomian dalam keadaan statis pertumbuhan berhenti.

c. David Ricardo dan Robert Malthus

Kedua ahli ekonomi klasik ini berbeda sekali pandangannya dengan Adam Smith yang optimis. Ricardo dan Malthus justru pesimis. Dalam jangka panjang menurutnya perekonomian justru akan mengalami apa yang dinamakan stationary state, yaitu suatu keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Adapun perbedaan pandangan antara Adam Smith dan kedua ahli tersebut disebabkan adanya pandangan yang berbeda mengenai peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi. Menurut Ricardo dan Malthus, perkembangan penduduk yang berjalan dengan cepat akan memperbesar jumlah penduduk hingga dua kali lipat dalam waktu satu generasi, yang nantinya hal tersebut akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ke taraf yang lebih rendah. Pada tingkat ini pekerja akan menerima upah yang hanya cukup untuk hidup subsistance level.

d. John Stuart Mill

Pada intinya teori pembangunan ekonomi dari John Stuart Mill ini sependapat dengan Adam Smith, bahwa spesialisasi atau pembagian kerja akan mempertinggi keahlian pekerja, memperbaiki organisasi produksi dan mendorong dilakukannya inovasi sehingga akan mempertinggi tingkat produktivitas dan memperlancar pembangunan ekonomi. Suatu spesialisasi luas ini dibatasi oleh luas pasar. Mengenai pandangan penduduk sama dengan Ricardo yaitu penduduk akan semakin meningkat terus, luas tanah tetap sehingga berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang yang selanjutnya mengakibatkan keadaan stationary state. Sumbangan yang penting dari Mill dalam pembangunan ekonomi ini adalah mengenai faktor-faktor non ekonomi yang tidak sedikit peranannya dalam pembangunan ekonomi. Faktor-faktor non ekonomi tersebut antara lain : 1. Kepercayaan masyarakat 2. Kebiasaan-kebiasaan berpikir masyarakat 3. Adat istiadat 4. Corak institusi-institusi dalam masyarakat Mill berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang penting yang menyebabkan ketiadaan pembangunan ekonomi di Asia. Di samping itu tingkat pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi pembangunan ekonomi, sebab tingkat pengetahuan ini akan menentukan tingkat kemajuan industri yang dapat dicapai. Menurut Mill pembangunan ekonomi tergantung pada dua hal, yaitu: 1. Perbaikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat, 2. Perbaikan untuk menghapus penghambat-penghambat dalam pembangunan ekonomi yang diciptakan oleh manusia. Oleh karena itu Mill menekankan pada pentingnya pendidikan ini sebab dengan pendidikan dapat mempertinggi pengetahuan tehnis masyarakat dan mempertinggi pengetahuan umum masyarakat, pendidikan dapat juga menciptakan pandangan- pandangan dan kebiasaan yang lebih modern.

2.1.2.2. Teori Schumpeter

Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya dalam buku Theory of Economic Development yang terbit di Jerman tahun 1911, yang kemudian diuraikan dan direvisi dalam Business Cycles tahun 1939 dan Capitalism, Sosialicism, and Democracy pada tahun 1942 tanpa ada perubahan yang berarti. Pembangunan ekonomi menurutnya sangat ditentukan oleh adanya inisiatif dari golongan pengusaha yang inovatif atau golongan entrepreneur, yaitu golongan masyarakat yang mengorganisir dan mengembangkan faktor-faktor produksi lainnya untuk menciptakan barang-barang yang diperlukan oleh masyarakat. Mereka merupakan golongan masyarakat yang menciptakan inovasi atau pembaharuan dalam perekonomian. Inovasi atau pembaharuan itu dapat berupa : 1. Memperkenalkan suatu barang baru 2. Penggunaan cara baru dalam memproduksi sesuatu barang. 3. Memperluas pasar