2. Memberikan Nasihat Pada Pasangan Yang Bersengketa
Masyarakat zaman sekarang, memerlukan akan adanya lembaga- lembaga atau orang yang dapat memberi bantuan dalam mengatasi hubungan
keluarga yang mengalami gangguan-gangguan atau keretakan-keretakan agar perkawinan mereka tidak buyar dan dapat melanjutkan hidup bersama secara
harmonis. Bantuan yang dimaksud diatas lazimnya dalam istilah sekarang dinamakan
“Penasihatan” atau dalam bahasa asingnya disebut “Counseling”,”Consulting”,”Marriage Counseling”, atau
“Marriage Counsulting”.
Di zaman modern ini banyak suami isteri yang mengalami kesulitan- kesulitan dan ketegangan–ketegangan. Di zama dahulu, bila terjadi percekcokan
antara suami isteri , biasanya untuk menyelesaikannya tidak terlalu susah. Masalah yang menjadi sengketa cukup sederhana, suami dan isteri itu tunduk
pada norma yang berlaku. Ditambah lagi orang tua siap membantu. Sebaliknya di zaman sekarang yang dipersengketakan tidak gampang lagi, malahan sering-
sering sangat rumit, orang-orangnya kurang pegangan lagi dan orang tua tidak lagi mampu untuk menjadi penengah dan penyelesaian atau bahkan kadang-
kadang justru tidak diinginkan oleh putera puteri atau mantunya untuk mencampuri urusan mereka.
Maka persoalannya, apakah suami isteri dan isteri-isteri yang mengalami kesukaran seperti ini dibiarkan begitu saja menderita atau malahan
kemungkinan perkawinannya menjadi buyar atau punah. Terang bahwa
membiarkan yang demikian itu bertentangan dengan ajaran agama kita. Maka sangatlah perlu akan adanya usaha dari masyarakat untuk membantu suami-
suami dan isteri-isteri yang menderita itu. Mereka harus dibantu untuk menyelamatkan perkawinan mereka. Bila banyak perkawinan dibiarkan buyar,
maka yang akan menjadi rusak adalah masyarakat dan Negara kita sendiri Tujuan dari bantuan tersebut adalah untuk menhindarkan terjadinya
perceraian. Tapi bukan itu saja yang harus diusahakan, bukanlah sekedar mendirikan “damai dalam arti tiada perang”, tetapi bagaimana dapat
memulihkan keserasian,keharmonisan, suasana paham-memahami, harga menghargai diantara suami isteri yang tadinya bersengketa itu.
2
Adapun nasihat yang diberikan oleh BP4 untuk menyelesaikan masalah keluarga. Sehingga diharapkan keadaan konflik yang terjadi pada pasangan
yang bersengketa tidak menjadi semakin parah, sekaligus dapat menghindarkan tragedy perceraian yang berakibat sangat menyakitkan. Inilah beberapa hal yang
dimaksud: 1. Mengingatkan Memori Masa Lalu
Terkadang pasangan suami isteri yang sedang berselisih atau bersengketa kerapkali melupakan memori-memori indah ketika awal pernikahan
mereka. Mereka cenderung mengikuti emosi dan ego masing-masing. Oleh karena itu, BP4 menasihati kepada pasangan suami isteri yang sedang berselisih
2
Amidhan dan Moeslim Abdurrahman, Pedoman Penasehatan : Badan Penasehatan Perkawinan Perselisihan dan Perceraian Jakarta : Departemen Agama RI, 1980, h. 69-71