3. Data laporan keuangan tahunan perusahaan LKT tersedia berturut-turut
untuk tahun pelaporan dari 2007-2009. 4.
Data harga saham tersedia selama periode estimasi dan pengamatan dan tidak terjadi stock split.
5. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditan dengan
menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember.
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk dapat menganalisis masalah, maka penulis menggunakan data sekunder dengan cara sebagai berikut :
1. Melakukan penelitian lapangan field research adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengutip langsung pada Bursa Efek Indonesia BEI melalui pusat layanan informasi pada Pusat Referensi
Pasar Modal PRPM untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Melakukan penelitian terhadap earnings announcement perusahaan yang
terdaftar dalam indeks LQ 45 untuk periode 2007-2009 melalui Laporan Keuangan Tahunan LKT.
3. Penelitian kepustakaan library research yaitu dengan mengumpulkan
literatur-literatur ilmiah, buku-buku dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Dimaksudkan agar penulis
memperoleh gambaran yang jelas tentang aspek-aspek teoris dari masalah yang akan penulis bahas.
D. Metode Analisis
Pengukuran dalam metode analisis mengikuti perhitungan sebagai berikut:
1. Return saham. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return
saham sesungguhnya return realisasi harian masing-masing saham untuk periode tiga hari di seputar tanggal publikasi laporan keuangan.
Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan closing price pada saat periode pengamatan. Penghitungan
return dalam penelitian ini mengabaikan dividen karena di Indonesia
jumlah dividen yang dibagikan relatif kecil. Return saham sesusngguhnya return realisasi dihitung dengan cara sebagai berikut:
P
i,t
– P
i,t-1
R
i,t
= P
i,t-1
Persamaan 3.1
Keterangan: R
i,t
= return
realisasi perusahaan i pada periode hari t
P
i,t
= harga saham penutupan closing price perusahaan i pada periode hari t
P
,t-1
= harga saham penutupan closing price perusahaan i pada periode hari sebelumnya
Sumber: Dewi Astuti, 2004: 64 2.
Divident Payout Ratio DPR, rasio ini dikenal dengan nama constant payout ratio
, dengan kebijakan ini perusahaan kurang dapat