Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

datang adalah bebas. Ada dua asumsi model perubahan acak Berkman, 1978. Pertama harapan adalah rasional rational expectation. Dalam proses pembuatan ramalan, peramal atau investor menggunakan semmua informasi saat ini current information yang relevan. Harapan ini rasional jika informasi yang relevan dengan sekuritas bersangkutan dipertimbangkan oleh investor. Kedua pasar modal adalah efisien. Asumsi ini merupakan dasar bagi model perubahan acak. Pasar modal adalah adalah efisien jika informasi yang tersedia diserap ke dalam harga saham saat ini dengan cara yang cepat dan tepat quickly and accurately. Oleh karena informasi yang diterima berlaku secara acak dan harga berubah menurut informasi tersebut, maka hal ini memberi implikasi bahwa harga sekuritas bergerak atau berubah secara acak. Haugen 2001 menerangkan bahwa ada empat ciri atau karakteristik pasar efisien. Pertama, harga sekuritas bertindak secara cepat quickly dan tepat accurately bila menerima informasi baru yang relevan. Kedua, perubahan hasil return saham yang diharapkan dari waktu ke waktu dihubungkan dengan tingkat bunga bebas risiko dan perubahan tingkat risiko premium atas sekuritas bersangkutan. Ketiga, kita tidak bisa membedakan antara investasi yang menguntungkan dengan investasi yang yang tidak menguntungkan untuk waktu yang akan datang berdasar ciri-ciri investasi saat ini atau waktu lalu. Keempat , jika kita memisahkan investor yang ahli dengan investor yang tidak ahli tidak pakar, maka kita tidak dapat membuat perbedaan secara nyata di antara prestasi kedua kelompok investor tersebut. Perkataan efisiensi dalam konsep efisiensi pasar menyangkut efisiensi penyampaian informasi dari perusahaan emiten ke perusahaan pemodal Suad Husnan, 1998:18. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi ini dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris. Ini berarti semua investor mendapatkan informasi yang sama kualitas dan jumlahnya serta diterima pada saat yang sama. Sebagaimana layaknya sebuah pasar, pasar modal juga berfungsi sebagai tempat belanja bagi pemodal. Para pemodal saham mengevaluasi dan menganalisis saham dengan menggunakan semua informasi yang relevan. Konsep pasar modal efisien menyebutkan bahwa dalam pasar modal yang efisien, harga pasar saham merefleksikan secara penuh semua informasi relevan yang ada, baik mengenai pasar modal, maupun mengenai perusahaan tertentu yang terlibat dalam pasar modal efisien, harga pasar saham merefleksikan secara penuh semua informasi relevan yang ada, baik mengenai pasar modal maupun mengenai perusahaan tertentu yang terlibat dalm pasar modal yang bersangkutan. Dalam pasar modal kita mengetahui adanya tiga bentuk efisiensi pasar berdasarkan jenis-jenis informasi yang menyebabkan harga-harga saham bereaksi dan menyesuaikan diri dengan informasi baru dan harga-harga yang berlaku pada saat itu. Fama 1970 menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar, yaitu: 1. Efisiensi pasar bentuk lemah Weak Form. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh fully reflect informasi masa lalu. 2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat Semi Strong Form. Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan fully reflect semua informasi yang dipublikasikan, termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. 3. Efisiensi pasar bentuk kuat Strong Form. Pasar dikatakan efisien bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan fully reflect semua informasi privat. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa mendatang. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. PSAK No. 1. Earning sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan. Sebuah perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik dapat diukur melalui perolehan earning setiap tahun, apalagi jika dari tahun ke tahun earning yang diperoleh perusahaan emiten mengalami kenaikan sehingga earning yang tinggi akan mempengaruhi pembagian dividen oleh perusahaan emiten. Hal ini tentu saja menarik bagi para calon investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Selain itu para investor juga memiliki keyakinan bahwa perusahaan yang mengumumkan earnings positif yang terus menerus akan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut menjadi tinggi, dari hal tersebut akan diperoleh capital gain yang tinggi pula. Indah Kurniawati, 2006. Adanya informasi mengenai earning yang diumumkan oleh perusahaan emiten akan membuat para calon investor melakukan reaksi. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah penelitian sebelumnya diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ball dan Brown 1968, Foster at al.1984, Na’im 2000 dan lain sebagainya. Di Indonesia penelitian mengenai pengaruh pengumuman earning terhadap harga saham dilakukan oleh Utami dan Suharmadi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah informasi earning mempengaruhi harag saham di Bursa Efek Jakarta BEJ. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Beza dan Na’im 1998 yang menghasilkan temuan bahwa pengumumna earning secara statistik signifikan memperngaruhi perdagangan saham perusahaan pada saat sepuluh hari sebelum dan setelah pengumuman earning. Hartono 1998 menyatakan bahwa efisiensi pasar bentuk setengah kuat menurut Fama 1970 dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi dan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi menekankan kepada fully reflect dan information available, tapi tidak memperhitungkan kecanggihan pemodal dalam mengolah informasi. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan mencakup fully reflect , ketersediaan informasi dan kecanggihan pasar. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, maka akan diteliti analisis surprise earnings announcement pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia BEI. Penelitian mengenai pengujian pasar efisien bentuk setengah kuat ini pernah dilakukan oleh Neddham Jones dan Frank Bacon 2007. Mereka melakukan pengujian terhadap teori efisiensi pasar dengan menguji pengaruh pada pengumuman positif laba tak terduga secara kuartalan pada risiko harga-harga saham disesuaikan dengan tingkat pengembalian rate of return. Neddham Jones dan Frank Bacon 2007 melakukan analisis pada 50 perusahaan terpilih secara kuartalan. Ketika pengumuman positif laba tak terduga pada perusahaan, para investor merasa ada pengaruh positif juga terhadap cash flow masa depan perusahaan tersebut dimana menyebabkan peningkatan pada harga saham perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa pegumuman positif laba tak terduga memberikan pengaruh positif terhadap profitabilitas, kesuksesan masa depan perusahaan, meningkatnya harga saham serta reaksi pasar secara cepat terhadap informasi publik yang tersedia. Berdasarkan konsep tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan menguji apakah surprise earnings announcement secara langsung menjadikan hipotesis efisiensi pasar bentuk setengah kuat semi- strong form didasarkan dari kondisi pengumuman dan perubahan harga saham itu terjadi. Sehingga penelitian ini berjudul tentang “Analisis Pengaruh Surprise Earnings Announcement Terhadap Return Saham Dan Dividend Payout Dengan Uji Beda Positive Earnings Surprise dan Negative Earnings Surprise Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia BEI”.

B. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara return saham dan dividend payout terhadap surprise earnings announcement? 2. Apakah terdapat perbedaan antara surprise earnings announcement dilihat dari positive earnings surprise dan negative earnings surprise?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh antara return saham dan dividend payout terhadap surprise earnings announccement. 2. Untuk menganalisis perbedaan antara surprise earnings announcement dilihat dari positive earnings surprise dan negative earnings surprise. b. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan atau Emiten Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaan yang listing pada indeks LQ-45. 2. Bagi Pemerintah Penelitian ini akan berguna sebagai tambahan wawasan informasi dan ilmu pengetahuan terhadap kemungkinan-kemungkinan risiko yang terjadi. Sebab aktivitas ini tidak hanya di negara-negara dengan sistem bisnis yang belum tertata, namun juga dilakukan oleh perusahaan- perusahaan di negara yang sistem bisnisnya telah tertata, seperti halnya Amerika. 3. Bagi Peneliti Sebagai bahan acuan dan referensi dalam memahami pengujian analisis surprise earnings announcement pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia BEI. Kemudian Untuk menguji apakah perusahaan- perusahaan yang listing pada indeks LQ-45 kelompok saham 45 mempunyai pengaruh terhadap surprise earnings annoucement. Sekaligus sebagai syarat menjadi Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis FEB di Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bagi Investor Diharapkan dapat mencerminkan dan memperkaya informasi ilmiah mengenai keputusan strategi manajemen dan menggunakan analisis kuantitatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Laba

Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba, penentuan kebijakan investasi dan pembagian hasil. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat banyak orang atau profesi akuntansi seperti pengusaha, analisis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus dan sebagainya. Harahap, 2001: 50. Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba. 1. Laba Ekonomi Laba ekonomi economic income adalah konsep laba yang dibahas oleh para ahli ekonomi. Adam Smith memberi definisi terhadap laba income sebagai kenaikan dalam kekayaan. Harahap, 2001:50-51. 2. Laba Akutansi Laba akuntansi accounting income adalah perbedaan atau selisih antara penghasilan revenue yang direalisasi yang berasal dari transaksi pada periode tertentu dengan biaya-biaya expense yang dikeluarkan pada periode tersebut. Menurut Belkoi dalam Harahap 2001, beberapa sifat dari laba akuntansi adalah sebagai berikut: a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut. b. Laba akuntansi merupakan prestasi perusahaan pada periode tertentu postulat periodik. c. Laba akuntansi memiliki batasan-batasan tersendiri mengenai transaksi-transaksi atau pos-pos yang termasuk hasil. d. Laba akuntansi memerlukan perhitungan biaya dalam bentuk biaya historis historical cost yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu. e. Laba akuntansi berdasarkan prinsip penandingan matching principle yaitu hasil dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan atau diterima pada periode yang sama. 3. Laba Operasi Konsep pelaporan laba operasi current operating income menyatakan bahwa pendapatan yang diakui dalam penhitungan laba atau rugi hanyalah pendapatan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan normal operating income. Sedangkan yang berasal dari kegiatanyang tidak biasa atau bersifat insidentil dicantumkan dalam laporan laba ditahan. Konsep ini menganggap bahwa dalam menilai prestasi manajemen, yang dinilai hanyalah yang berasal dari kegiatan normal tidak termasuk kegiatan insidental dan angka inilah yang lebih tepat dalam membuat prediksi kemampuan perusahaan mendapatkan laba di masa yang akan datang. Harahap, 2001:50-52.