Landasan Konsepsional Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional

berbagai peristilahan seperti tentang rechstoepassing, rechtshandhaving Belanda, law enforcement, application Amerika. 44 Jadi, penegakan hukum itu merupakan kewajiban dari seluruh masyarakat dan untuk ini pemahaman tentang hak dan kewajiban menjadi syarat mutlak. Masyarakat bukan penonton bagaimana hukum ditegakkan, akan tetapi masyarakat aktif berperan dalam penegakan hukum.

2. Landasan Konsepsional

Guna menghindarkan perbedaan penafsiran mengenai pengertian dan istilah- istilah yang dipakai dalam penelitian ini, definisi operasional dari istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1 Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang- undang. 45 2 Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam Hukum Acara Pidana dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan. 46 44 Satjipto Rahardjo., Op. cit., hal. 181. 45 UU Kejaksaan., Pasa1 ayat 1. 46 Ibid., Pasal 1 ayat 3. 3 Penuntut Umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh Undang-Undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. 47 4 Penyidikan adalah adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. 48 5 Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. 49 6 Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. 50 7 Keuangan negara adalah keuangan negara yang dikaitkan dengan tanggungjawab pemerintah tentang pelaksanaan anggaran. 51 8 Korupsi adalah tindak pidana menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, yang dilakukan oleh seorang atau 47 Ibid., Pasal 1 ayat 1. 48 KUHAP., Pasal 1 angka 1. 49 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara UU BUMN., Pasal 1 angka 1. 50 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas., Pasal 1 angka 1. 51 Arifin P. Soeria Atmadja., Keuangan Publik Dalam Perspektif Hukum Teori, Praktik dan Kritik, Jakarta: FH UI, 2005, hal. 22. beberapa orang dalam lingkup jabatan pemerintah yakni Pegawai Negeri Sipil adalah meliputi: 52 a. Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang Kepegawaian; b. Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana; c. Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau daerah; d. Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah; e. Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat. 9 Tindak Pidana Korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 empat tahun dan paling lama 20 dua puluh tahun dan denda paling sedikit Rp.200.000.000,00 dua ratus juta rupiah dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 satu milyar rupiah. 53 52 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2001 tentang Pemeberatasan Tindak Pidana Korupsi UUPTPK Pasal 1 ayat 2. Lihat juga, Mochtar Kusumaatmadja., Hukum Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional, Bandung: Bina Cipta Bandung, 1995, hal. 9. 53 Ibid., Pasal 2 Ayat 1. 10 Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 54 11 Kerugian keuangan negara adalah harta atau kekayaan negara yang terancam haknya untuk dikembalikan ke negara melalui Jaksa Pengacara Negara JPN. Harta atau kekayaan negara termasuk segala hak-hak negara yang dapat dinilai dengan uang, benda-benda lain baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang dapat diformulasikan dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, serta termasuk pula Pendapatan Negara Bukan Pajak PNBP. 55 12 Perbuatan Melawan Hukum PMH adalah tindakan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada pada seseorang karena jabatan atau kedudukannya dan hal tersebut dilakukan dalam hubungannya dengan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi. 56 54 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara., Pasal 1 Ayat 1. 55 Marwan Effendy., Kejaksaan Republik Indonesia, Posisi dan Fungsinya dari Perspektif Hukum, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal. 165. 56 Eddy Milyadi Soepardi., “Memahami Kerugian Keuangan Negara Sebagai Salah Satu Unsur Tindak Pidana Korupsi”, Makalah disampaikan dalam ceramah ilmiah pada Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor, tanggal 24 Januari 2009, hal. 3.

G. Metode Penelitian