alasan baru yang diperoleh penuntutan umum dari penyidik, yang berasal dari keterangan saksi, benda atau petunjuk, maka tidak menutup kemungkinan untuk
melakukan penuntutan. Meskipun perbuatan tersangka tidak didukung oleh bukti yang cukup atau
perbuatan tersebut tidak dapat dipersalahkan padanya, tetapi Penuntut Umum tidak menerbitkan SKPP melainkan diajukan ke pengadilan dengan maksud akan dituntut
bebas. Penuntutan bebas oleh Penuntut Umum sering ditafsirkan kurang tepat. Pendapat tersebut tidak beralasan karena Penuntut Umum mengajukan tuntutannya
berdasarkan pemeriksaan persidangan demi menegakkan keadilan berdasarkan kebenaran. Tuntutan bebas yang diajukan Penuntut Umum tidak dapat diterima
masyarakat disebabkan antara lain masyarakat telah cenderung bahwa seorang yang dituduh korupsi adalah benar. Selain daripada itu masyarakat dendam terhadap
korupsi yang dianggap telah merugikan masyarakat. Untuk lebih jelasnya tentang proses penanganan tindak pidana korupsi oleh
Kejaksaan di lingkungan BUMN, maka dikemukakan kasus tindak pidana korupsi di PT. Bank Mandiri Cabang Medan.
1. Posisi Kasus
Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa Putusan terhadap
Nining Sukaisih dengan identitas sebagai berikut: Nama
: Nining Sukaisih, Amd. Tempat Lahir
: Labuhan Haji
Umur Tanggal Lahir : 37 Tahun 3 Maret 1969
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Perumahan Menteng Indah Jln. Menteng
Indah V Blok C-1 Nomor 21 Medan Agama :
Islam Pemdidikan
: D-III Terdakwa Nining Sukaisih, Amd, selaku pegawai PT. Bank Mandiri Cabang
Medan Zainul Arifin dan bertugas sebagai teller pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dengan teller ID 1050251 secara berturut-turut sejak tanggal 3
Oktober 2005 sampai dengan tanggal 20 Desember 2005 atau setidak tidaknya pada waktu-waktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun 2005 bertempat di PT. Bank
Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin atau setidak-tidaknya pada tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, secara
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
dan perbuatan tersebut merupakan serangkaian perbuatan yang berhubungan sehingga dengan demikian harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan,
perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa ia terdakwa Nining Sukaisih, Amd, umur 37 tahun selaku pegawai PT.
Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin yang diangkat berdasarkan surat No. 6066HR1999 tanggal 13 September 1999 dan bertugas sebagai Teller pada Nining
Sukaisih, Amd, umur 37 tahun selaku pegawai PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dengan teller ID 1050251. Bahwa di dalam ketentuan Bank Mandiri,
proses pencairan uang nasabah haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan yaitu nasabah mengisi slip penarikan yang sudah diisi nama nasabah,
nomor rekening, tanggal penarikan jumlah nominal yang akan ditarik, bukum tabungan, ATM dan tanda tangan penariknasabah, dan apabila bukan nasabah yang
bersangkutan yang menarik uangnya maka harus melampirkan surat kuasa, namun sebagai Teller ketentuan tersebut tidak terdakwa penuhi, bahkan kemudian terdakwa
mengambil uang nasabah tanpa izin dari nasabah yang bersangkutan dengan cara terdakwa membuat slip penarikan tunai yang terdakwa tandatangani sendiri dengan
cara meniru tanda tangan pemilik rekening yaitu terhadap nasabah M. Yunus Nasution Nomor rekening: 105002044398, AM. Nasuiton, Nomor rekening:
105000244396, Dharma Wira, nomor rekening: 1050004502821, Yosephine Teguh, nomor rekening : 1050097087187 dan Eita Teguh, nomor rekening : 1050098244498,
Hj. Suliah, Nomor rekening: 1050098240223, Anny Siregar, nomor rekening: 10500970887187 dan M. Junus, BA, nomor rekening: 1050099180832. Bahwa
pengambilan uang nasabah tersebut juga tanpa disertai buku tabungan dan ATM para nasabah.
Bahwa dengan cara tersebut di atas terhadap nasabah, terjadi transaksi yang tidakbenar sebagai berikut:
1. M. Yunus Nasution, Nomor rekening: 105002044398 terjadi transaksi tidak benar
sebanyak 7 tujuh kali, yaitu 4 empat kali pada tanggal 3 Oktober 2005 sebesar
Rp.150 juta, Rp. 150 juta, Rp.200 juta, Rp. 200 juta, 1 satu kali pada tanggal 11 Oktober 2005 sebesar Rp. 50 juta, 1 satu kali pada tanggal 26 Oktober 2005
sebesar Rp.50 juta dan 1 satu kali tanggal 16 Desember 2005 sebesar Rp.30 juta, sehingga keseluruhan jumlahnya Rp.830 juta. Transaksi ini adalah penarikan
tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa izin dan tanpa sepengetahuan nasabah.
2. AM. Nasuiton, Nomor rekening: 105000244396, terjadi transaksi tidak benar
sebanyak 3 tiga kali dalam satu hari yang sama, yaitu pada tanggal 16 Oktober 2005 dengan masing-masing penarikan Rp.100 juta, Rp.150 juta dan Rp. 200 juta,
sehingga jumlahnya Rp.450 juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seizin dan sepengetahuan
nasabah. 3.
Dharma Wira, nomor rekening: 1050004502821, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 2 dua kali dalam satu hari yang sama, yaitu pada tanggal 16
Desember 2005 dengan masing-masing penarikan Rp. 200 juta, Rp. 15 juta, sehingga jumlahnya Rp.215 juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang
dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seizin dan sepengetahuan nasabah.
4. Yosephine Teguh, nomor rekening: 1050097087187, terjadi transaksi tidak benar
sebanyak 1 satu kali yaitu pada tanggal 2 Desember 2005 jumlah penarikan Rp. 75 juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari
rekening nasabah tanpa seizin dan sepengetahuan nasabah.
5. Eita Teguh, nomor rekening: 1050098244498, terjadi transaksi tidak benar
sebanyak 2 dua kali dalam satu hari yang sama yaitu pada tanggal 18 Nopember 2005 dengan masing-masing penarikan Rp. 190 juta dan Rp. 200 juta sehingga
jumlahnya Rp 390 juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seizin dan sepengetahuan nasabah.
6. Hj. Suliah, Nomor rekening: 1050098240223, terjadi transaksi tidak benar
sebanyak 3 tiga kali, yaitu 1 satu kali pada tanggal 20 Oktober 2005 sebesar Rp. 95 juta dan 2 dua kali pada tanggal 21 Oktober 2005 dengan masing-masing
penarikan Rp. 50 juta dan Rp. 50 juta, sehingga jumlah keseluruhannya Rp. 195 juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari
rekening nasabah tanpa seizin dan sepengetahuan nasabah. 7.
Anny Siregar, nomor rekening: 10500970887187, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 1 satu kali yaitu pada tanggal 31 Oktober 2005 sebesar 150 juta.
Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seizin dan sepengetahuan nasabah.
8. M. Junus, BA, nomor rekening: 1050099180832, terjadi transaksi tidak benar
sebanyak 1 satu kali, yaitu pada tanggal 9 Desember 2005 sebesar Rp. 25 juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari
rekening nasabah tanpa seizin dan sepengetahuan nasabah. Selanjutnya uang dari para nasabah yang terdakwa ambil tersebut sebagian
terdakwa setorkan ke rekening terdakwa sendiri dengan nomor rekening: 105-00- 9002372-6, dan rekening yang terdakwa buat sendiri dengan nama Fahmi Agus
Syahputra dengan nomor rekening: 105-00-9824570-1 yaitu suami terdakwa, Syarafina Zhafirah Anggie dengan nomor rekening: 105-00-9823772-4 yaitu anak
terdakwa dan Farahiyah Hafilah Miraza dengan nomor rekening: 105-00-9918442-0 yaitu anak terdakwa.
Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005 PT. Galatta Lestarindo, nomor rekening: 1050100111057, ada menyetorkan uang sebesar Rp 272.920.750,- melalui
Teller Nining Sukaisih untuk ditransfer kepada relasinya di bank lain dan sudah membuatmengisi slip transfer yang sudah diparaf oleh Nining Sukaisih, namun uang
tersebut tidak dikirikan Nining Sukaisih kepada yang dituju dan oleh terdakwa Nining Sukaisih uang tersebut dibawanya pulang dan dipergunakannya untuk
kepentingan sendiri. Akibatnya dalam transaction listing teller ID 1050251 Nining Sukaisih pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin periode Oktober sd
Desember 2005 menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya karena para nasabah tersebut di atas tidak pernah melakukan transaksi yang tercantum di dalam
transaction listing tersebut, sehingga para nasabah tersebut membuat surat pernyataan dan klaim kepada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin yang
mengakibatkan PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin harus membayar klaim para nasabah tersebut dengan total keseluruhan Rp.2.602.920.750,- Sehingga
untuk pembayaran klaim tersebut dibebankan kepada rugilaba PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dan perbuatan terdakwa merugikan keuangan negara
Cq. PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin sebesar Rp.2.602.920.750.
2. Dakwaan