4. Pembelaan Terdakwa
Setelah Jaksa Penuntut Umum membacakan tuntutn pidananya, maka selanjutnya terdakwa mengakui terus terang perbuatannya dan menyesali
perbuatannya tersebut.
5. Putusan Pengadilan Negeri
Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan pada persidangan menjatuhkan putusan terhadap terdakwa Nining Sukaisih, Amd dengan amar putusan sebagai
berikut:
155
a. Menyatakan terdakwa Nining Sukaisih, Amd yang identitasnya tersebut di
atas yang berdasarkan Undang-Undang telah terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi
b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Nining Sukaisih, Amd tersebut
dengan pidana penjara selama 5 tahun; c.
Menetapkan hukuman tersebut dikurangkan seluruhnya dengan tahanan sementara yang telah dijalani oleh terdakwa;
d. Menghukum terdakwa lagi dengan hukuman denda sebesar Rp 50 juta
subsidair 6 bulan kurungan; e.
Serta menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti sebesar Rp2.452.920.750,- dan apabila terdakwa tidak membayar uang pengganti
paling lama setelah satu bulan putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk
155
Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 2120PID.B2006PN.Mdn.
menutupi uang pengganti tersebut dalam hal terdakwa mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti
dengan pidana penjara selama satu tahun; f.
Memerintahkan agar penahanan terhadap terdakwa tetap dipertahankan; dan g.
Menghukum terdakwa Nining Sukaisih Amd supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.50.000,-
Berdasarkan kasus tersebut di atas dan melihat pertimbangan putusan Pengadilan Negeri Medan, maka dapat diketahui bahwa telah terjadi tindak pidana
korupsi yang dilakukan oleh Nining Sukaisih Amd selaku pegawai PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin yang bertugas sebagai Teller pada bank tersebut.
Dalam kasus ini terdakwa Nining Sukaisih, Amd didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan surat dakwaan alternatif sehingga majelis hakim bebas
memilih satu dari dakwaan tersebut untuk dibuktikan yang dianggap lebih sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan. Majelis hakim
membuktikan surat dakwaan kedua yaitu melanggar Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Pasal 64 ayat 1 KUHP yang memuat unsur-unsur setiap orang.
Unsur setiap orang di sini adalah setiap manusia termasuk koorporasi sebagai subjek hukum, pendukung hak dan kewajiban yang dapat dipertanggungjawabkan
perbuatannya dan selama persidangan tidak ada terungkap alasan-alasan yang dapat menghilangkah pertanggung jawaban pidananya.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan baik dari keterangan saksi-saksi maupun dari keterangan terdakwa bahwa telah nyata terdakwa Nining
Sukaisih, Amd adalah orang sehat akal pikirannya serta mampu menjawa setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan bahasa yang dapat dimengerti. Di dalam
persidangan juga telah diteliti identitas terdakwa dan terdakwa telah membenarkan sehingga tidak ada lagi keraguan adanya kekeliruan mengenai orangnya sebagai
pelaku tindak pidana error in persona. Bahwa terdakwa adalah pegawai pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan
Zainul Arifin yang diangkat berdasarkan surat Nomor 6066HR1999 tanggal 13 September 1999 dan bertugas sebagai Teller pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan
Zainul Arifin dengan ID 1050251. Dengan demikian unsur-unsur setiap orang telah terpenuhi dan terbukti dan
secara sah meyakinkan dan menurut hukum, unsur-unsur tersebut adalah: 1
Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau sesuatu koorporasi.
Perbuatan yang dilarang dalam unsur pasal ini adalah bersifat alternatif,tidak mutlak semuanya harus dibuktikan,cukup salah satu saja apakah menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan baik dari keterangan
saksai-saksi maupun dari keterangan terdakwa bahwa terdakwah Nining Sukaisih,Amd adalah pegawai pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin
yang diangkat berdasarkan Surat No. 6066HR1999 tanggal 13 September 1999 dan
bertugas sebagai Teller pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dengan ID 1050251. Bahwa benar dalam ketentuan Bank Mandiri, proses pencairan uang
nasabah haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan yaitu nasabah mengisi slip penarikan yang sudah diisi nasabah, nomor rekening, tanggal penarikan,
jumlah nominal yang akan ditarik, membawa buku tabungan, ATM dan menandatangani slip penarikan tersebut dan apabila bukan nasabah yang
bersangkutan yang menarik uangnya maka harus melampirkan surat kuasa. Bahwa benar sebagai Teller ketentuan tersebut tidak terdakwa penuhi, bahkan
kemudian terdakwa mengambil uang nasabah yang tanpa izin dari nasabah yang bersangkutan dengan cara terdakwa membuat sendiri penarikan tunai yang terdakwa
tanda tangani sendiri dengan cara meniru tanda tangan pemilik rekening yaitu nasabah M. Yunus Nasution Nomor rekening: 105002044398, AM. Nasuiton, Nomor
rekening: 105000244396, Dharma Wira, nomor rekening: 1050004502821, Yosephine Teguh, nomor rekening: 1050097087187 dan Eita Teguh, nomor
rekening: 1050098244498, Hj. Suliah, Nomor rekening: 1050098240223, Anny Siregar, nomor rekening : 10500970887187 dan M. Junus, BA, nomor rekening:
1050099180832. Bahwa pengambilan uang nasabah tersebut juga tanpa disertai buku tabungan dan ATM dari para nasabah.
Bahwa benar cara terdakwa mengetahui nomor rekening para nasabah yang terdakwa uang tersebut dengan cara mengingat nomor rekening para nasabah tersebut
pada saat nasabah melakukan transaksi dengan terdakwa. Dan terdakwa menggunakan pasword dari Head Teller dan CSO serta Kepala Cabang PT. Bank
Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin apabila uang nasabah yang terdakwa ambil tersebut di atas limit teller sebesar Rp.50 juta. Bentuk persetujuan approval dari
atasan terdakwa adalah dengan masuknya pasword ke komputer terdakwa sehingga terdakwa dapat mengambil uang nasabah walaupun tanpa ATM dan buku tabungan,
apabila ada permintaan PIN ATM terdakwa hanya menekan cancel di alat penggesek ATM.
Bahwa benar jumlah total keseluruhan uang nasabah yang telah terdkwa ambil tersebut di atas adalah sebesar Rp. 2.602.920.750,- . Uang tersebut telah
dipergunakan terdakwa untuk kepentingan terdakwa sendiri dengan cara memasukkannya ke dalam rekeningnya sendiri, maupunke dalam rekening anak dan
suami terdakwa dan sebesar Rp.30.000.000,- terdakwa belikan emas namun telah terdakwa jual kembali dan uangnya telah habis. Dengan demikian unsur dengan
tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
2 Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan. Yang dimaksud dengan menyalahgunakan keenangan adalah bahwa orang
yang dimaksud adalah seorang pejabat yang memiliki suatu kekuasaan dan kewenangan penuh untuk melakukan tugas dan tanggungjawabnya mengelola
pekerjaan yang telah ditugaskan kepadanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan berbagai sarana yang dipercayakan kepadanya, akan tetapi kewenagan yang
dipercayakan tersebut dipergunakan sebagai kesempatan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum sehingga merugikan orang lain.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan baik dari keterangan saksi-saksi maupun dari keterangan terdakwa bahwa terdakwa Nining Sukaisih, Amd.
Adalah pegawai pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin yang diangkat berdasarkan surat Nomor 6066HR1999 tanggal 13 September 1999 dan bertugas
sebagai Teller pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dengan ID 1050251. Dalam tugasnya sehari-hari sebagai Teller menerima setoran tabungan dari
nasabah untuk menyimpan uang nasabah dalam Bank, nelaksanakan transfer uang sebagaimana permintaan dari nasabah mencairkan uang sebagaimana yang diminta
oleh nasabah. Bahwa benar kewenangan yang ada pada terdakwa tersebut dipergunakan oleh
terdakwa sebagai kesempatan mengambil dari beberapa nasabah tanpa seizin dari nasabah dengan cara terdakwa membuat slip penarikan tunai yang terdakwa
tandatangani sendiri dengan cara meniru tanda tangan pemilik rekening yaitu terhadap nasabah M. Yunus Nasution Nomor rekening: 105002044398, AM.
Nasuiton, Nomor rekening: 105000244396, Dharma Wira, nomor rekening: 1050004502821, Yosephine Teguh, nomor rekening: 1050097087187 dan Eita
Teguh, nomor rekening: 1050098244498, Hj. Suliah, Nomor rekening: 1050098240223, Anny Siregar, nomor rekening : 10500970887187 dan M. Junus,
BA, nomor rekening: 1050099180832. Dan pengambilan uang nasabah tersebut juga tanpa disertai buku tabungan dan ATM dari para nasabah. Dengan demikian unsur
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau srana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan telag terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum. 3
Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Bahwa Bank di dalamnya Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin adalah
merupakan sarana dan prasrana pemerintah untuk mengelola keuangan negara sehingga apabila Bank Mandiri tersebut mengalami kerugian otomatis keuangan
negara atau perekonomian negara mengalami kerugian. Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa Nining Sukaisih sebagai Teller di Bank
Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin telah mengambil uang para nasabah tersebut tanpa seizin dari nasabah yang kemudian Bank Mandiri tersebut harus mengganti
kerugian yang dilami oleh para nasabah mengakibatkan Bank Mandiri mengalami kerugian sebesar Rp.2.602.920.750,-. Dengan demikian unsur dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan dan menurut hukum.
4 Perbuatan tersebut merupakan serangkaian perbuatan yang berhubungan sehingga
dengan demikian harus dipandang sebagai suatu perbuatan yang diteruskan. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan baik
dari keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa maupun berdasarkan bukti-bukti yang diajukan dipersidangan, terdakwa mengambil uang para nasabah dari tabungan
nasabah tanpa seizin dri nasabah tersebut dilakukan oleh terdakwa mulai sejak tahun 2000 hingga pada bulan Desember 2005 dengan cara gali lubang lubang sehingga
dari sembilan nasbah yang komplein, Bank Mandiri telah mengalami kerugian sebesar Rp.2.602.920.750,-.Dengan demikian unsur perbuatan tersebut merupakan
serangkaian perbuatan yang berhubungan sehingga dengan demikian harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan
menurut hukum. Berdasarkan pertimbangan hukum di atas seluruh unsur-unsur pasal pidana.
Sebagaimana didakwakan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah terpenuhi seluruhnya dimana sifat dari surat dakwaan adalah alternatif maka
dakwaan selanjutnya tidak perlu dibuktikan lagi. Maka, jika diperhatikan secara seksama kasus yang diputuskan oleh hakim
Pengadilan Negeri Medan,maka penulis dapat manyimpulkan bahwa Majelis Hakim dalam putusannya telah menerapkan hukum sebagaimana mestinya sesuai dengan
fakta-fakta yang dipeoleh selama persidangan. Dimana penerapan pasal-pasal terhadap perbuatan terdakwa telah memenuhi keseluruhan unsur-unsur dalam pasal
yang didakwakan terhadap terdakwa. Majelis Hakim juga telah mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan
meringankan terdakwa sehingga Majelis Hakim menjatuhkan pidana penjara selama 5 tahun dan hukuman denda sebesar Rp.50.000.000,- subsidair 6 bulan kurungan serta
menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti tersebut paling lama 1 tahun maka diganti dengan pidana penjara selama 1 tahun. Maka, menurut penulis hukuman
yang dijatuhkan terhadap terdakwa tersebut telah dapat memenuhi rasa keadilan baik menurut hukum maupun memenuhi rasa keadilan masyarakat.
BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH JAKSA DALAM